Kuching, ibu kota Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur, belum populer di kalangan pelancong Indonesia, kecuali yang tinggal di Pontianak, Kalbar. Padahal Kuching yang bisa ditempuh lewat jalur darat dari Pontianak punya beberapa lokasi wisata yang menarik, terutama wisata budayanya. Dan satu hal yang unik yakni banyaknya patung kucing berbagai ukuran, pose dan warna. Jangan-jangan Hello Kitty terinspirasi dari kota ini? Atau justru kota inilah negerinya “Hello Kitty” yang sesungguhnya? :-)
INFORMASI UMUM
Bahasa: Melayu, Mandarin, Inggris. Yang dominan dipakai Mandarin, karena di Malaysia Timur etnis Tionghoa lebih dominan.
Mata uang: Ringgit Malaysia (RM). 1 RM=+/- Rp 3.000.
Zona waktu: GMT+8 (sama dengan WITA)
BAGAIMANA CARA KE KUCHING?
VIA UDARA: Nggak ada penerbangan langsung Jakarta-Kuching. Harus ke Kuala Lumpur (KL) dulu baru lanjut ke Kuching. Jakarta-KL ditempuh 2 jam dan KL-Kuching 1 jam 45 menit. Maskapai yang melayani Jakarta-KL-Kuching (fly through): AirAsia, Lion Air dan Malindo Air.
Rute lain: Jakarta-Kinabalu-Kuching atau Jakarta-Johor Bahru-Kuching. Semua dengan AirAsia. Cuma agak ribet karena perlu pesan dua penerbangan atau tidak fly through.
VIA DARAT: Lewat Pontianak dengan bus antarnegara. Penerbangan Jakarta-Pontianak ditempuh 1 jam 15 menit. Banyak pilihan perusahaan bus dari dan ke Kuching. Seperti Damri, SJS, Eva Express, Saphire, Sri Merah dsb. Lama perjalanan 8 jam ditambah 2 jam untuk antrean cap paspor di Entikong (Indonesia) dan Tebedu (Malaysia), lokasi perbatasan kedua negara.
Pemesanan tiket bus:
- Di Pontianak bisa dibeli langsung di loket di pool masing-masing operator bus, karena nggak ada terminal bus khusus Pontianak ke Kuching. Operator bus kebanyakan berada di Jl. Sisingamangaraja, pusat Kota Pontianak.
- Di Kuching semua operator bus berada di Kuching Sentral.
BAGAIMANA TRANSPORTASI DARI BANDARA/TERMINAL BUS KE PUSAT KOTA?
Taksi: Taksi menjadi andalan karena bus umum cuma sedikit. Hanya saja semua taksi di Kuching memberlakukan argo borongan.
Bus: Karena jumlahnya sedikit, interval antara bus satu dengan yang lain cukup lama.
BAGAIMANA KELILING DI DALAM KOTANYA?
Taksi di sudut kota Kuching
Kota Kuching memang kurang bersahabat dengan backpackers, karena jarangnya armada bus umum. Taksi bisa jadi satu-satunya moda transportasi paling efektif dan realitis di Kuching. Sewa taksi per hari berkisar RM 200-300 (tergantung tujuan).
ADA CITY TOUR?
Beberapa travel agent punya city tour mulai yang setengah hari (4-5 jam) hingga 1 hari penuh (7-12 jam) dengan tujuan yang beda-beda. Harga city tour setengah hari mulai RM 80 (termasuk transport, supir, pemandu dan tiket masuk lokasi). Yang 1 hari mulai RM 120 (termasuk transport, supir, pemandu, makan siang, tiket masuk lokasi, serta peralatan lain untuk wisata khusus).
PENGINAPAN MURAH
Cukup banyak hotel murah seharga RM 50-60/malam. Ini kamar double bed, AC, kamar mandi di dalam, bahkan ada yang memberi fasilitas light breakfast. Hotel seharga ini banyak terdapat di kawasan Kuching Waterfront seperti di Abell Street dan Padungan Road yang merupakan lokasi strategis. Sedangkan harga kamar per malam untuk hotel bintang 3 sampai 5 mulai RM 200. Jika memilih go show bisa minta supir taksi mencarikan penginapan sesuai bujet.
APA SAJA YANG BISA DIKUNJUNGI?
Kuching Waterfront-Square Tower-Hornbill Fountain
Sebuah jalan ber-paving block di pinggir sungai. Banyak penjual makanan dan minuman. Toko suvenir ada di seberang jalan depan Waterfront dengan jenis dan harga sangat variatif. Di sini juga terdapat Square Tower (Menara Segi) dan Hornbill Fountain. Square Tower dulunya penjara, sekarang tempat informasi wisata. Sedangkan Hornbill Fountain berupa patung burung hornbill (maskot Borneo) dari metal yang memancarkan air. Di depannya ada air mancur yang menari-nari mengikuti irama musik. Air mancur menari ini makin asyik ditonton karena ditingkahi warna-warni lampu. Pertunjukan ini hanya malam hari. Kalau datang pagi atau sore, coba ikut boat cruise berdurasi 2-3 jam. Selama menyusuri sungai peserta akan dihidangkan snacks dan minuman plus tari-tarian khas Melayu.
Cat Museum
Must see! Karena dari museum ini Anda akan tahu sejarah Kota Kuching, serta dipuaskan dengan koleksi semua wujud kucing. Total ada lebih dari 4.000 patung kucing, termasuk Hello Kitty. Masuk ke sini gratis pula! Hanya kamera yang dikenakan biaya.
Kuching Civic Centre
Merupakan gedung tinggi dengan puncaknya berupa teras berbentuk lingkaran. Di puncaknya kita bisa melihat Kota Kuching dari seluruh sisi. Agar lebih puas lagi, kita bisa menyewa teropong. Kita juga bisa beristirahat dan duduk-duduk di taman yang mengelilingi gedung.
Sarawak Cultural Village
Merupakan lokasi wisata budaya yang nggak boleh dilewatkan. Di sini dipamerkan hasil kebudayaan dari suku-suku Dayak yang ada di Borneo. Seperti rumah panjang yang lengkap dengan perapian dan tengkorak-tengkorak manusia yang diawetkan. Semakin banyak tengkorak musuh di sebuah rumah panjang, semakin tinggi tingkatan keluarga itu. Untuk jam-jam tertentu ada pertunjukan seni budaya Dayak, seperti tari-tarian, permainan tiup senjata khas Dayak berupa pipa yang di dalamnya berisi sumpit atau bambu. Kita bisa juga lho uji coba senjata khas itu.
Damai Beach
Pantai Damai ini menjadi kebanggaan warga Kuching. Pantainya seperti lagoon dan ada jungle trekking-nya alias menjelajah hutan tropis dan hutan bakau. Saran, pakai lotion anti nyamuk sebelum trekking karena kondisi hutannya lembab sehingga banyak nyamuk. Cukup panjang dan menguras keringat jalur trekking-nya.
Sisi lain Damai Beach
Chin San Temple
Kelenteng ini terletak di atas bukit di kampung nelayan. Kelenteng yang juga sering disebut Ching Shan Temple (Green Mountain Temple) ini dibangun sekitar 200 tahun lalu. Untuk mencapai kelenteng dengan pemandangannya yang bagus ini kita harus menaiki sekitar 100 anak tangga. Kelenteng ini selalu ramai setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan lunar. Pada tanggal itu biasanya disediakan jamuan makan vegetarian gratis. Pemeluk agama lain pun boleh masuk dan ikut menikmati jamuan ini. Jika berkenan berikan sumbangan serelanya ke dalam boks. Yang patut dicontoh dari kelenteng ini adalah kebersihannya. Setiap orang usai sembahyang, langsung membersihkan bunga dan abu hionya.
Patung Kucing
Banyak patung kucing di segala penjuru kota yang bisa dipakai untuk foto narsis dan tentunya gratis.
BAGAIMANA KULINERNYA?
Restoran di Kuching Waterfront
Wisata kuliner di Kuching cukup beragam dan enak. Cuma untuk kaum Muslim harus hati-hati soal kehalalannya. Malaysia Timur mayoritas penduduknya keturunan Tionghoa (non-Muslim), beda dengan Malaysia Barat yang mayoritas Muslim. Tipsnya, cari restoran yang ada tanda halal atau langsung tanya pada penjual.
Taman Kereta tempat kuliner wajib di Kuching untuk makan malam. Bukanya mulai sore hari. Lokasinya di atas gedung parkir mobil di Jl. Bukit Mata Kucing, berupa seafood foodcourt yang sangat lengkap menunya.
Menu wajib sarapan adalah kolo-mee (sejenis yamin) dan teh susu.
kolo-mee
KAPAN WAKTU TERBAIKNYA?
Nggak ada waktu khusus untuk ke sana. Cuma kalau lewat Pontianak hindari saat Tahun Baru Imlek (mid Januari-mid Februari), Cap Go Meh (2 minggu setelah Imlek) dan Ceng Beng (5 April) karena pesawat menuju Pontianak pasti penuh dan mahal. Serta hindari hari libur Malaysia, karena hotel-hotel di Kuching pasti penuh dengan turis lokal. Datang saat Lebaran harap dipertimbangkan karena agak sulit cari makan karena banyak yang tutup.
REKOMENDASI ITINERARY
Hari 1: Penerbangan Jakarta-KL-Kuching. Pilih yang paling pagi dan sampai Kuching siang. Setelah urusan hotel beres, langsung makan siang dan pesan taksi ke Cat Museum dan Kuching Civic Centre. Malamnya menikmati air mancur menari di Waterfront.
Hari 2: Sarawak Cultural Village dan Damai Beach, by shuttle bus. Malamnya dinner di Taman Kereta foodcourt.
Hari 3: Chin San Temple. Berangkat pagi dengan taksi yang disewa harian. Setelah puas bisa langsung ke bandara untuk kembali ke Jakarta via KL atau kulineran dan cari oleh-oleh sebentar.