Pantai berpasir putih di sisi laguna berair bening kehijauan yang dikelilingi bukit karang bervegetasi hijau di sebuah pulau kecil di Samudera Hindia. Inilah pulau yang menawarkan keindahan alam yang natural, jauh dari hiruk-pikuk. Butuh stamina prima untuk mencapainya namun dijamin bikin hati tertambat.
DI MANA LOKASINYA?
Di selatan Pulau Jawa, tepatnya di Dusun Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetanyang, Kabupaten Malang. Pulau ini dapat dicapai melalui penyeberangan di Pantai Sendang Biru yang berjarak 90 km dari Kota Malang.
APA MENARIKNYA DAN APA SAJA YANG BISA DILAKUKAN?
Segara Anakan, serasa di pantai terasing
Di pulau seluas 877 ha ini terdapat sebuah laguna cantik yang dikenal dengan sebutan Segara Anakan. Merupakan anak laut yang terbentuk dari air laut yang masuk melalui celah karang yang disebut karang bolong sehingga membentuk danau air asin yang kerap disebut laguna. Kita serasa berada di sebuah pantai pribadi yang terasing. Karena lokasinya di pulau tak berpenghuni dan jauh dari jangkauan manusia.
Pasirnya lembut, dengan air laut bening kehijauan dikelilingi hamparan tebing-tebing batu yang membatasinya dengan laut selatan. Perpaduan yang sepintas menyerupai Pulau Phi Phi Ley di Thailand. Airnya sangat menggoda untuk diceburi. Byurr!!
Selain Segara Anakan, spot yang bisa didatangi adalah Pantai Kembar 1 dan Pantai Kembar 2 yaitu dua buah pantai kecil yang berdekatan serta Pantai Pasir Panjang yang memiliki panjang +/-1.000 m. Ketiga pantai itu menghadap langsung ke Samudera Hindia. Jarang dijamah manusia karena aksesnya sulit. Positifnya, kealamiannya pun jadi lebih terjaga. Namun sebaiknya hindari bermain air di sini karena berbahaya.
Kalau punya waktu longgar bisa datangi beberapa spot lain di dalam hutan yaitu Telaga Lele (sebuah danau air tawar yang dinamai sesuai dengan ikan yang banyak menghuninya, yaitu ikan lele), Gua Harimau dan Telaga Sat (sebuah danau musiman yang hanya dapat dijumpai saat musim hujan).
CARA KE SANA
Dari Jakarta terbang atau naik KA ke Malang lalu menuju Pantai Sendang Biru. Rutenya: Malang-Bululawang-Turen-Sumbermanjing Wetan-Sendang Biru atau Malang-Kepanjen-Gondanglegi-Turen-Sumbermanjing Wetan-Sendang Biru.
Pantai Sendang Biru adalah desa nelayan. Nggak jauh dari sini terdapat TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Banyak perahu nelayan warna-warni berbentuk unik. Sesampainya di sini kalau mau langsung nyeberang ke Pulau Sempu tinggal naiki perahu sewaan berkapasitas 13-15 orang (kalau datang bberombongan biaya sewa bisa di-share). Perjalanan nyeberang cuma 15 menit, karena Pulau Sempu hanya berjarak 100 m dari Pantai Sendang Biru. Nanti kita akan diturunkan di titik pendaratan sekaligus meeting point yang disebut Teluk Semut. Jangan lupa bertukar nomor ponsel dengan pemilik perahu untuk janjian dijemput.
Dari Teluk Semut masih harus jalan kaki melalui jalan setapak membelah hutan menuju Segara Anakan. Waktu tempuh sekitar 2-3 jam jika berjalan santai.
BERAPA HARI SEBAIKNYA DI SINI?
Jika waktu terbatas usahakan tiba pagi hari di Pantai Sendang Biru sehingga kalau nggak berencana menginap di sekitar kawasan ini bisa kembali sore di hari yang sama. Idealnya sih nginep semalam di Malang dengan opsi tambahan semalam di Pantai Sendang Biru atau kemping di pulau.
MENGINAP DI MANA?
Bisa kemping di Segara Anakan
Jangan khawatir, di kawasan ini tersedia penginapan kok. Yaitu Wisma Wisata Keluarga Sendang Biru. Sebaiknya memesan terlebih dahulu jika ingin menginap karena sering penuh saat akhir pekan. Kalau nggak kebagian kamar ada opsi lain yaitu menginap di rumah penduduk yang juga menyediakan homestay berbiaya murah. Salah satu yang direkomendasi adalah milik ibu H. Tuminah yang terletak di depan masjid arah TPI.
Kalau bawa peralatan berkemah dan menyukai alam terbuka boleh dicoba untuk kemping. Menginap di dalam pulau adalah pilihan terbaik terutama jika ingin mengeksplorasi pulau secara lengkap. Jadi nggak perlu bolak-balik ke Pantai Sendang Biru sebelum gelap. Penyewaan tenda juga terdapat di sekitar pantai.
INFO PENTING:
* Karcis masuk Kawasan Wisata Pantai Sendang Biru Rp 8.000/orang. Sementara untuk masuk ke Pulau Sempu tidak dikenakan kutipan resmi, hanya biaya suka rela antara Rp 25.000-35.000 per kelompok yang diberikan saat izin didapat.
* Waktu penyeberangan hanya dibatasi mulai pukul 06.00-12.00. Namun jika menginap di pulau diperkenankan berangkat maksimal pukul 16.00.
* Jika membutuhkan jasa pemandu biayanya Rp 100.000 atau Rp 200.000 (jika menginap) per hari. Pemandu dibutuhkan saat trekking ke dalam hutan. Pemandu juga bisa merangkap porter namun biaya bertambah jadi sekitar Rp 300.000/hari.
* Pulau Sempu adalah kawasan cagar alam di bawah pengawasan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), jadi perlu izin masuk. Gampang kok prosedurnya, tinggal hampiri pos resor konservasi di dekat Pantai Sendang Biru. Isi form dengan nama dan tujuan kegiatan. Surat izin biasanya langsung diberikan.
Semua harga bisa berubah sewaktu-waktu.
TIPS PENTING:
* Hindari datang saat musim hujan karena jalur trekking akan licin dan berlumpur. Jika kondisi buruk bisa memakan waktu 4-6 jam sampai tiba di Segara Anakan. Lama? Iya! Apalagi kalau nggak ada rencana nginap bakal jadi masalah, kesorean baliknya. Makanya datanglah saat musim kemarau.
* Jangan bermain air terlalu dekat dengan karang bolong karena ombak dari balik tebing bisa muncul tiba-tiba dan menyeret tubuh ke batu-batu yang tajam. Sudah banyak makan korban.
* Selalu waspada saat bermain di tepi pantai sisi luar karena ombak laut selatan cukup besar. Sebaiknya jangan berenang di sini.
* Jangan coba-coba menaiki bukit karang yang tinggi karena licin dan berbahaya. Kecuali tebing yang ada di sisi selatan yang lebih rendah. Di sini kalau mujur, sesekali akan terlihat sekelompok ikan lumba-lumba yang sedang asyik bermain di atas ombak laut. Seru ‘kan?
* Bawa air mineral dalam jumlah cukup karena pulau ini nggak berpenghuni alias nggak ada yang jualan.
* Kalau berminat mendatangi spot lain di luar Segara Anakan selain alokasikan waktu dengan baik juga siapkan stamina yang prima. Karena medannya berat dan beberapa ruas harus dilewati melalui celah batu dan tebing terjal dengan cara merayap.
* Gunakan pakaian serta alas kaki yang nyaman (disarankan sandal gunung), bawa pakaian pengganti (jika ingin berenang), serta jangan lupa menyiapkan ponco/jas hujan, senter, topi, obat-obatan untuk berjaga-jaga.