Tahukah kalian, berkat tangan-tangan kreatif, bekas lokasi tambang pun bisa dirombak total dan dijadikan tempat wisata keren lho. Sebut saja Bukit Aroesbaya atau Bukit Jadih di Madura, yang awalnya hanyalah lokasi penambangan batu kapur, namun bekas galian justru membuat bentuk pegunungan kapur di sana menjadi unik dan menarik. Selain dua tempat tadi masih ada satu lagi yang tak kalah kerennya, namanya Watu Giring yang terletak di Padukuhan Jelok, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Sama halnya dengan Bukit Aroesbaya dan Bukit Jadih, Watu Giring ini merupakan bekas tempat penambangan batu namun perbedaannya hanya terletak pada jenis batunya saja. Watu Giring adalah bekas penambangan batu giring, yakni batu yang khusus ditambang sebagai alas tiang penyangga rumah. Bongkahan batuan yang terdapat di area pertanian warga ini dulunya diambil dalam bentuk persegi dengan potongan-potongan batu yang cukup rapi. Alhasil bekas bongkahan tersebut justru meninggalkan potongan yang cukup artistik, di mana jika diamati sekilas nampak seperti bangunan candi berlapis dengan rentetan anak tangga layaknya punden berundak. Dengan imajinasi “tinggi”, tempat ini jadi seperti terlihat sebagai miniatur Machu Picchu atau Machu Picchu KW, haha...
Untuk menghasilkan gambar yang bagus pengunjung bisa berfoto dari atas sehingga semua bangunan berundak akan nampak, bisa pula tepat di anak tangga di mana pengunjung seolah sedang menaiki bekas bongkahan batu tersebut. Atau bisa juga mengambil gambar dari bawah dengan cara menuruni tangga yang terbuat dari tanah.
Baca juga "ADA MACHU PICCHU DI CIANJUR!"
Lokasi penambangan batu alam saat ini sudah dihentikan dan beralih fungsi menjadi tempat wisata yang cukup digemari, mulai dari usia anak-anak, remaja, dewasa bahkan sering pula dimanfaatkan sebagai lokasi foto prewedding. Dalam hal fasilitas, tempat wisata ini terbilang belum lengkap, belum tersedianya kamar kecil maupun warung tempat beristirahat para pengunjung, mengingat di lokasi tersebut terasa sangat panas di siang hari. Untuk tiket masuk maupun biaya parkir sampai saat ini masih gratis.
Bagi Trippers yang tertarik mengunjungi Watu Giring silakan memilih penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng menuju Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Selanjutnya perjalanan bisa dilanjutkan dengan kendaran sewaan baik roda dua maupun roda empat. Sementara jarak dari Bandara Adi Sucipto menuju Watu Giring sekitar 40 km atau membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Kondisi jalan menuju Watu Giring pun sudah terbilang bagus dan aman.