BUKIT SANJAYA, MELIHAT MERAPI DARI LERENG MERBABU LEWAT GAPURA ALA BALI 2021-06-16 00:00

Spot utama di Bukit Sanjaya

 

Kalau ada objek wisata yang baru dibuka justru di tengah pandemi, itulah Bukit Sanjaya di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Tempat yang menawarkan pemandangan ke arah Gunung Merapi dengan spot utama gapura bergaya Pura Lempuyang Luhur Bali ini dibuka Juli 2020. Keunikan lainnya, oleh pemiliknya yang putra asli Selo, ditempatkanlah aneka patung di beberapa sudut. “Supaya beda dengan tempat wisata serupa yang belakangan ini marak, yang menawarkan spot-spot selfie. Patungnya juga saya beli langsung dari pematung di Jogja yang biasa menjual patungnya ke Bali dan Eropa,” kata Sanjaya, pemilik Bukit Sanjaya.

 

Baru di gerbang depan sudah disambut patung ini

 

Patung ditempatkan di beberapa sudut

 

Siapkan kaki untuk menapaki anak-anak tangga guna mencapai lokasi utama Bukit Sanjaya. Ya, karena objek wisata satu ini menempati lereng Gunung Merbabu yang menghadap Gunung Merapi. Cukup menguras tenaga, di beberapa bagian agak curam, tapi semua anak tangga sudah rapi dan ada pegangan tangannya. Lansia masih bisa naik, tapi harus dibantu dan sering-sering ngaso. Anak-anak di bawah 5 tahun harus ditemani dan diawasi.

 

Anak tangga di Bukit Sanjaya

 

Di lokasi tanah yang miring khas lereng inilah dibangun aneka spot selfie, dengan spot utama tentunya gapura ala Bali. Kalau cuaca cerah, Gunung Merapi terlihat gagah melatari. Sayang, waktu MyTrip datang sekitar pukul 3 sore hingga meninggalkannya pukul 5 sore, Merapi tak juga mengintip dari balik dinding awan.

 

Berfoto di spot utama yang mirip Pura Lempuyang Luhur Bali. Sayang Merapinya tak nampak

 

Kalau cuaca cerah seperti ini

 

Tak mengapa, udara sejuk dan pemandangan ke arah bawah lereng hingga alun-alun cukup menghibur dan merelaksasi pikiran. Di atas spot gapura juga masih ada spot lain, Trippers bisa terus menaiki anak tangga yang sudah disiapkan. Salah satunya deretan patung terakota seperti di Xian China.

 

Pemandangan dari Bukit Sanjaya ke arah bawah

 

Patung terakota seperti di China

 

Atau dari spot gapura turun sedikit ke bawah untuk menaiki menara pandang setinggi 4 lantai. Anak-anak <5 tahun sebaiknya nggak diajak naik karena tangganya nggak ada pengaman. Tapi aman bagi orang dewasa. Belum ada papan pengumuman mengenai berapa orang maksimal bisa berada sekaligus di lantai teratas. Kesadaran masing-masing pengunjung aja untuk bergantian.

 

Menara pandang setinggi 4 lantai

 

Harus bergantian naik menara pandang ini

 

O ya, di spot utama gapura itu ada fotografer yang menawarkan jasa. File foto bisa ditebus seharga Rp2.500 per foto. Bebas aja, mau pakai jasanya atau nggak. Nggak ada kewajiban. Trippers tetap bisa bebas berfoto di spot gapura ini walaupun nggak memakai jasa fotografernya. 

 

Baca juga: “Apa yang Menarik di Boyolali ‘New Zealand van Java’?

 

Buat lansia atau anak-anak yang nggak mau naik, tapi ingin bersantai menikmati pemandangan, bisa nongki-nongki di Queen Sanjaya Resto & Coffee yang berada tepat di samping kiri loket masuk. Asyik banget deh duduk di kursi meja di terasnya dengan pemandangan terbuka ke arah Merapi. Bisa hanya makan ringan dan minum kopi serta minuman panas lainnya, bisa juga makan berat di sini. Harga reasonable. MyTrip mencobanya, nggak mengecewakan. Kalau angkringan yang ada di atas MyTrip tak sempat mencoba tapi Pak Sanjaya memastikan harganya juga masuk akal, nggak bakal diketok.

 

Menikmati senja di teras Queen Resto

 

Queen Resto & Coffee tepat di samping loket masuk

 

Angkringan

 

O ya, Homestay Sanjaya juga ada, letaknya di setengah jalan menuju area utama Bukit Sanjaya. Lokasinya bagus di tepi tebing, menghadap Gunung Merapi. Per malam Rp250.000 saja, dan hanya ada 2 kamar. Tapi ada juga kamar berbentuk aula yang berisi 11 kasur. Silakan cek ke IG-nya @homestaysanjaya2.

 

Homestay Sanjaya

 

Tiket masuk Bukit Sanjaya Rp10.000. Jam buka: pkl.06.00-17.30. Setelah itu masih boleh masuk dan gratis. Biasanya orang datang sore hingga malam sekitar jam 7 untuk melihat pemandangan malam hari ke arah kaki Merapi yang dipenuhi lampu-lampu dari rumah warga. Lokasi parkir cukup memadai, termasuk juga parkir di pinggir jalan.

 

Lokasi parkir

 

CARA KE BOYOLALI & BUKIT SANJAYA

Kalau naik pesawat, bandara terdekat adalah Bandara Adi Soemarmo Solo yang memang terletak di Boyolali. Dari bandara ke Bukit Sanjaya bisa dilanjutkan dengan mobil ke arah barat sejauh 44 km, durasi 1-1,5 jam.

 

 

Kalau mau berkendara dari Jakarta, melalui Tol Trans Jawa, keluar di exit Salatiga, lanjut ke arah Selo. Total perjalanan sekitar 500 km, dengan durasi 7 jam kalau nonstop. Kalau mau exit di Boyolali juga bisa.

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Mayawati NH, IG @homestaysanjaya2
Comment