Ibu kota Filipina Manila berada di Pulau Luzon bagian barat daya. Menempati area di tepi Sungai Pasig dan juga pesisir timur Teluk Manila, Manila semula adalah perkampungan Melayu yang sangat maju dan subur. Tahun 1571 Miguel Lopez de Legazpi membangun kota Manila di bawah koloni Spanyol. Kota ini dikelilingi tembok dan diberi nama Intramuros. Dan ya, Intramuros-lah daya tarik utama Manila. Tapi tentu ada banyak atraksi dan aktivitas lain yang menarik di Manila. Apa saja?
1. BERKELILING DI THE RIZAL MONUMENT
Monumen ini letaknya di Rizal Park. Dibangun tahun 1908-1913, saat Filipina diduduki Amerika, untuk mengenang eksekusi terhadap pahlawan Filipina Dr. Jose Rizal. Monumen yang berupa patung perunggu Jose Rizal dan obelisk ini dijaga selama 24 jam oleh pasukan marinir Filipina. Pergantian penjaganya dilakukan setiap 12 jam.
Jangan hanya melihat-lihat di sekitar monumen, karena dalam jarak 100 m ke arah barat laut terdapat lokasi Rizal dieksekusi yang ditandai dengan diorama momen-momen terakhirnya. Sementara di depan monumen berdiri tiang bendera Filipina setinggi kurang lebih 45 m.
Selesai di situ, cobalah menyeberang karena di sana ada patok penanda 0 km dan Memorial Clock. Di halaman plazanya ada patung tamaraw, binatang liar terbesar di Filipina, sejenis kerbau, dan hanya ditemukan di Pulau Mindoro.
2. MENGENANG MASA LALU DI INTRAMUROS
Intramuros yang dalam bahasa Spanyol berarti “di dalam/di balik tembok” dulunya pusat pemerintahan dan perdagangan Manila. Spanyollah yang membangun Intramuros pada 1571 dengan luas 0,67 km2. Tembok dibangun sebagai benteng pertahanan kota. Wilayah di luar tembok disebut Extramuros –Binondo alias Chinatown ada di sini.
Yang harus disinggahi di Intramuros:
Fort Santiago
Benteng ini menghadap Sungai Pasig yang memisahkan Intramuros dengan Binondo, yang dibangun tahun 1571. Di dalam kompleks benteng ini ada taman, penjara bawah tanah, Rizal Shrine, bekas penjara Rizal sebelum dieksekusi. Yang menarik adalah jejak kaki Rizal yang terbuat dari kuningan dari selnya ke tempat eksekusi di Rizal Park.
San Agustin Church
Gereja bergaya Barok yang selesai dibangun tahun 1606 ini tetap bertahan meski kena gempa, invasi, taifun bahkan Perang Dunia II. Hingga zaman now gereja ini masih digunakan sebagai tempat ibadah. Temboknya gagah menjulang tegak, sedangkan ornamen bangunannya sangat detil dan memikat.
Hal lain yang jangan dilewatkan di Intramuros adalah berfoto-foto di Patio, plaza kecil bergaya masa lampau yang punya banyak sudut Instagenik. Letaknya di samping Barbara’s Heritage Restaurant yang juga layak dimampiri untuk icip kuliner dan nuansanya.
3. JELAJAH KULINER DI BINONDO CHINATOWN
Amah Pilar's Tofu
Ke Binondo, Chinatown tertua di dunia, nggak afdol kalau nggak jelajah kulinernya. Ada menu Cantonese, Hokkien, selera jadoel, dll. Apalagi ada paket lengkap dipandu guide yang sangat informatif, The Big Binondo Food Wok Tour yang diadakan oleh Old Manila Walks, yang khusus membuat walking tour di Manila.
Pertama kita akan diajak mampir ke New Po-Heng Lumpia House. Beda lho dengan lumpia Semarang. Sayang, hanya ada lumpia nonhalal.
Perhentian kedua di Amah’s Kitchen untuk icip-icip empanada, tahu goreng berkuah (Amah Pilar's Tofu), dan 3 jenis noodle dish (disebut pansit).
Tempat ketiga Dong Bei Dumpling yang menyajikan Nothern style Chinese dumpling. Selain dumpling kukus dan goreng, ada juga sugar pancake.
Selanjutnya The President Tea yang punya menu sangat khas yakni custard with salted egg (yellow bun). Wah ini rasanya juara banget!
Terakhir dimampiri ke toko hopia tertua di Binondo, Eng Bee Tin Chinese Deli, yang telah buka sejak 1912. Puas-puasin deh beli hopia aneka rasa di sini. Yang paling terkenal dan wajib beli hopia-ube (ube = ubi ungu).
4. MENGAGUMI KEINDAHAN GEREJA BINONDO
Gereja ini berada di bagian depan kawasan Binondo. Dikenal sebagai Binondo Church padahal nama aslinya Minor Basilica and National Shrine of San Lorenzo Ruiz, yang diambil dari nama San Lorenzo Ruiz yang merupakan Santo Filipina pertama. Ayahnya keturunan China dan ibunya asli Filipina.
Gereja yang sekarang terlihat merupakan hasil dari restorasi bangunan yang hancur akibat Perang Dunia II. Pengunjung bebas masuk asal tak mengganggu jika pas ada ibadah. Tengok ke langit-langitnya, keren!
5. IKUT TUR OLD MANILA WALKS
Walking tour di kota tua Manila ini akan membawa kita mengenal Manila lebih dekat dari sisi budayanya, sejarahnya, kulinernya. Tergantung paket tur apa yang Anda ambil. Diadakan tiap akhir pekan, atau Anda bisa memilih waktu Anda sendiri. Durasinya bisa 2,5 jam sampai setengah hari. Pemandu tersedia dalam bahasa Inggris, Tagalog dan Mandarin.
6. SHOPPING & CAFE HOPPING DI GREEN BELT
Kompleks mal di Makati City ini memang mencerminkan namanya sebagai sabuk hijau penyejuk kota. Rangkaian lima mal yang sambung menyambung dengan hamparan taman ijo royo-royo tertata rapi bergaya urban minimalis. Selain mata disegarkan oleh taman cantik, hati ini juga digoda oleh outlet merek internasional. Belum lagi cafe-cafe chic ‘n stylish yang leluasa menghadap ke taman.
7. BERKELILING DENGAN JEEPNEY
Belum sah ke Manila kalau belum naik angkotnya yakni jeepney yang dijuluki King of the Philippine Roads. Kita bisa naik jeepney non-AC yang melayani trayek tertentu, ikut berdesakan dengan warga lokal, bisa juga naik jeepney AC.
Jeepney mulai muncul setelah Perang Dunia II. Jeep-jeep perang tentara Amerika yang tertinggal, dimodifikasi, diperpanjang, diberi ornamen warna-warni.
CARA KE MANILA
Dari Jakarta terbang ke Manila dengan Philippine Airlines atau Cebu Pacific. Durasi 4 jam. Harga tiket PP mulai Rp5 jutaan. Maskapai lain yang juga melayani Jakarta-Manila dengan transit di antaranya Garuda Indonesia, Scoot, AirAsia, Malaysia Airline.
Bandara di Manila: Ninoy Aquino International Airport (NAIA) sebagai gerbang masuk utama, terdiri dari 4 terminal. Berada di bagian selatan Metro Manila, tepatnya di Pasay City.
Ingin trip hemat ke Filipina? Klik di sini.
Artikel lebih lengkap tentang wisata Filipina silakan dibaca di MyTrip vol 33/Agustus-September 2018. Info berlangganan hubungi 083871944374 atau 0811821006.