Labuan Cermin
Mencari ‘surga’ tak perlu jauh-jauh. Di Indonesia ada banyak, banyaaaak... ‘Surga’ alias tempat-tempat indah menawan di Indonesia, dari ujung barat di Sumatera sampai ujung timur Papua, tentu tak terhitung jumlahnya. Daftarnya tak akan pernah tuntas disusun. MyTrip pilihkan tempat cantik sekaligus sulit dijangkau --at least butuh perjuangan, dan juga mungkin beberapa di antaranya jarang terdengar. Urutan bersifat random, bukan peringkat.
7. Labuan Cermin, Berau, Kalimantan Timur
Iya memang sudah banyak yang tahu danau ini, nggak hidden-hiddden amat. Tapi hingga April 2016 MyTrip ke sana, akses untuk mencapainya masih butuh perjuangan. Dari Kota Tanjung Redeb di Berau naik mobil sewaan ke Biduk-Biduk makan waktu 5-6 jam melewati ruas jalan yang di beberapa tempat rusak parah, membuat kita terpelanting-pelanting di dalam mobil. Sampai di Biduk-Biduk, kita harus sambung naik perahu di Labuan Kelambu menuju Labuan Cermin selama 15 menit. MyTrip berani bertaruh, sampai di sana Anda akan senang tak terkira melihat air danau yang super bening, jernih, bagai cermin. Sehabis perahu membawa kita keliling danau, pasti kita pengen buru-buru nyemplung. Buat yang nggak bisa berenang, tenang, ada penyewaan life jacket atau ban. Danaunya tenang, jadi aman. Untuk mendapatkan foto yang bagus, kita harus datang siang hari saat matahari bersinar cerah. O ya, danau ini airnya dua rasa lho, di bagian atas tawar dan di bagian bawah asin.
8. Kedung Tumpang, Tulungagung, Jawa Timur
Tempat ini baru ngetop sekitar pertengahan 2015 berkat media sosial. Foto-foto kubangan berwarna hijau di gugusan pantai karang –mirip Angel’s Billabong di Nusa Penida Bali, ini begitu menggoda. Dan ya, untuk ke sananya butuh usaha. Kedung Tumpang yang berada di Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung ini dapat dicapai dari Kota Blitar, dengan berkendara 1,5 jam. Kalau bawa mobil, sambung ke lokasi dengan naik ojek 15 menitan. Lalu kita harus jalan kaki lagi menuruni tebing pantai yang cukup curam di beberapa ruas selama 15 menitan juga. Barulah ketemu jajaran genangan air di sela lekuk-liku batu karang. Ada kubangan yang bisa direnangi, ada juga yang tidak. Tapi tetap hati-hati dan lihat kondisi karena saat ombak besar mengempas, bisa saja yang sedang berenang terangkut keluar, ke Samudera Indonesia. Bye bye!
9. Tumpak Sewu, Lumajang, Jawa Timur
Tak berlebihan kalau air terjun ini disebut Niagara-nya Indonesia. Air tercurah deras di beberapa titik di dinding tebing yang entah berapa ratus meter lebarnya itu. Namanya Tumpak Sewu (sewu dalam Bahasa Jawa berarti seribu) sangat pas untuk menggambarkan banyaknya air terjun yang jatuh ke dasar tebing. Spektakuler! Menonton air terjun yang berlokasi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang ini cukup dari pelataran pandang yang sudah disiapkan pengelola. Dari tempat parkir cukup jalan kaki menurun selama 15 menit, melewati jalur semen. Bagi yang suka tantangan bisa turun mendekati air terjun lewat jalur tangga bambu dan jalur batu di tebing yang curam, plus menyusuri dan menyeberangi sungai.
10. Gua Wora Wari, Kebumen, Jawa Tengah
Pasti banyak yang belum pernah dengar nama gua ini dan meragukan keindahannya. MyTrip pun awalnya ragu saat hendak memasukinya. Worthed kah? Tapi makin masuk, makin mempesona gua ini. Lekuk-liku interior gua yang dihiasi stalagtit dan stalagmit membakar gairah siapa pun untuk terus dan terus. Keren! Kebayang kalau di tiap sudut gua dipasang lampu warna-warni seperti gua-gua di luar negeri, pasti makin keren. Asyiknya, menelusuri gua ini tak perlu pakai peralatan, kecuali senter. Untuk yang suka tantangan, bisa lanjut mendaki hingga ke lubang besar di bagian akhir gua yang merupakan jalan tembus untuk kembali ke tempat parkir di Pantai Lampon.
11. Pulau Marsegu, Seram, Maluku
Aha, pulau ini pasti super asing buat Anda. Bahkan kalau disebut aksesnya dari Pulau Osi, pun Anda tetap bingung, di mana Pulau Osi. Kalau disebut Pulau Seram, ooo.. barulah paham ya? Pulau Osi berada di Kabupaten Seram Bagian Barat. Untuk mencapai Pulau Osi saja butuh bergonta-ganti moda transportasi: dari Kota Ambon naik mobil ke Pelabuhan Hunimua/Liang, menyeberang dengan kapal feri ke Waipirit di Pulau Seram, naik mobil lagi ke Desa Pelita Jaya di Piru, lalu sambung lagi dengan ojek yang akan melintasi jembatan kayu ke Pulau Osi. Jauh sangat ya... Tapi dari Pulau Osi ke Taman Wisata Alam Pulau Marsegu naik perahu dekat aja kok, cuma 15 menitan. Pulau tak berpenghuni ini pantainya berpasir putih. Air lautnya gradasi hijau kebiruan. Dan yang juara, bawah lautnya sangat kaya. Terumbu karangnya warna-warni dan rapat! Ikan-ikannya juga banyak. Semuanya cukup dinikmati dengan snorkeling aja dari bibir pantai. Asyiknya lagi, pulaunya sepi total. Benar-benar hidden paradise!
(Bersambung)
Artikel ini pernah dimuat di www.qubicle.id