3 DANAU UBUR-UBUR TAK BERSENGAT DI MISOOL. MANA YANG PALING OKE? 2020-05-09 00:45

 

Danau ubur-ubur tak bersengat di Misool Raja Ampat Papua Barat nggak hanya satu, melainkan –setidaknya-- ada tiga yang sudah dieksplor: Lenmakana, Karawapop, Tomolol. Kabarnya masih ada beberapa danau lain di Misool yang memiliki ubur-ubur tak bersengat. Lantas kalau ngetrip ke Misool, danau mana yang paling oke untuk dikunjungi? ‘Kan nggak mungkin mendatangi ketiganya, bisa habis waktu apalagi Misool punya banyaaak banget spot cantik yang wajib didatangi. Yuk MyTrip kasih tahu.

 

1. DANAU UBUR-UBUR LENMAKANA

Entah apakah sekarang jalur masuk ke danau yang berada di tengah pulau ini sudah dibangun seperti jalur ke Bukit Dapunlol, atau masih seperti dulu. Kalau masih sama, itu susah banget!

 

Dari boat kita harus langsung melompat ke batu karst, nggak ada pantai atau pijakan datar. Hampir seluruh jalurnya pun berupa batu karst tajam-tajam. Awalnya mendaki curam, lalu menurun juga curam. Bahkan ada beberapa titik yang saking jauhnya pijakan di bawah dan nggak mungkin kita melompat, terpaksa kita harus menginjak dulu paha boat crew ataupun pemandu yang menemani, baru kemudian kita bisa mencapai batu karst berikutnya. Apalagi kalau kalian yang nggak bisa berenang ‘kan langsung pakai jaket pelampung tuh, gerakan pasti jadi lebih terbatas.

 

Jalur ke Lenmakana, awalnya mendaki

 

Jalur ke Lenmakana, sangat curam, di antara bebatuan karst

 

Karena jalurnya kayak gini, jadi wajib pakai sendal gunung, jangan sendal jepit apalagi nyeker ya! Pakai sarung tangan juga akan sangat membantu.

 

Kalau kondisi masih tetap sama, belum ada perbaikan, nggak ada platform ataupun jetty di tepi danaunya. Jadi dari jalur akhir batu karst yang curam dan sempit, satu per satu dari kita langsung menceburkan diri ke danau yang tepinya pun nggak ada yang cetek.

 

Menurut situs Mongabay, luas Lenmakana 1,25 ha dengan kedalaman 18 m, terdalam di antara ketiga danau. Sekelilingnya tebing karst dan ada beberapa pohon menaungi danau, membuat beberapa lokasi teduh, dan mmm sedikit berkesan angker --mungkin karena tempat ini masih jarang didatangi orang.

 

Danau Lenmakana, dikelilingi tebing karst

 

Dua kali MyTrip ke sini pada bulan Desember 2013 dan 2014, ubur-uburnya banyak. Ada dua jenis, moon jellyfish (Aurelia aurita) yang seperti piring transparan dan Mastigias papua yang berwarna oranye.

 

Jenis ubur-ubur yang oranye

 

2. DANAU UBUR-UBUR KARAWAPOP

Boat bisa merapat di pantai, baru kemudian kita jalan kaki menembus hutan. Pertama kita akan menemukan kolam ikan luas dan ada pondokannya. Tapi bukan ini danaunya. Kita perlu jalan kaki lagi, treknya tanah bersemak-semak, tergolong datar tapi ada turun naik juga, nggak curam. Terhitung mudah lah, walaupun lumayan jauh. MyTrip belum update lagi apakah jalur ke danau masih alami atau sudah dibangun.

 

Boat merapat di pantai

 

Menurut situs Mongabay, Danau Karawapop luasnya hanya 0,57 ha dan nggak terlalu dalam, 4,5 m. Sayangnya, tepiannya, tempat kita masuk ke danau, penuh lumpur. Ini membuat sedikit kurang nyaman. Pas kita berenang ke tengah sih lumpur sudah nggak ada, atau ada tapi jauh di dasar. Bagusnya ada lumut-lumut atau tumbuhan hijau di beberapa lokasi danau. Kondisi sekitar juga lebih terbuka.

 

Lumut-lumut hijau di dalam danau

 

 

Saat MyTrip datang di bulan April 2015, ubur-uburnya cukup banyak. Juga terdapat dua jenis, yang transparan dan yang oranye.

 

 

 

Baca juga: "Spot Instagrammable Baru di Misool Raja Ampat: Batu Patah"

 

3. DANAU UBUR-UBUR TOMOLOL

Kabarnya beberapa danau ubur-ubur lain di Misool berada di Tomolol, dekat Gua Keramat. Yang MyTrip datangi dua kali, November dan Desember 2018 adalah Tomolol yang biasa dieksplor wisatawan. Tapi artikel tentang Danau Tomolol di internet hampir nggak ada. Karena memang ini danau ketiga yang diketahui belakangan.

 

 

Untuk mencapainya sama, butuh jalan kaki juga. Boat merapat di pulau, kita bisa langsung melompat ke batu atau turun di pasir pantai yang sempit. Setelah itu naik tangga kayu nonpermanen yang sudah disediakan. Selepas tangga, jalurnya tanah rata dengan semak di kiri-kanan. Mendekati danau barulah jalurnya menurun sedikit dan berupa pijakan batu-batu. Terhitung paling ringan dibandingkan ke Lenmakan dan Karawapop.

 

Jalur ke Tomolol, begitu turun boat langsung naik tangga

 

Jalurnya rata

 

Di tepi danau sudah dibangun platform atau jetty sederhana dari kayu-kayu yang disusun paralel, tapi sempit. Agak sulit juga kalau mau meninggalkan barang-barang di sini. Takut nyemplung atau kena basah. Makanya disarankan meninggalkan semua barang di boat. Bawalah hanya alat snorkel tanpa fins, dan jaket pelampung bagi yang nggak bisa berenang.

 

Suasana Danau Tomolol

 

 

Menurut situs Mongabay,  luas Danau Tomolol 3,23 ha dengan kedalaman 7,3 m. Ubur-uburnya biasanya ada di bagian agak ke tengah, tapi nggak jauh-jauh amat dari tepi.

 

 

KENAPA ADA UBUR-UBUR TAK BERSENGAT?

Ubur-ubur kehilangan sengat karena tidak adanya predator di danau yang terisolasi dari laut, hingga mereka berevolusi, beradaptasi dengan lingkungannya. Ketiga danau di Misool ini meski berada di tengah pulau, tapi semuanya terhubung dengan laut. Makanya airnya payau. Air laut ada yang meresap lewat semacam saluran, atau lewat lubang-lubang kecil dan retakan pada bebatuan, juga lewat gua bawah air.

 

Baca juga: "Bermain Bersama Kawanan Hiu di Pantai Yelit Misool"

 

Karena tak bersengat, jadi sangat aman berenang dikerumuni mereka. Malah kita yang harus hati-hati saat berenang, jangan sampai menghantam ubur-ubur karena tubuh mereka ringkih, bisa mati kena terjangan kita. Makanya dilarang pakai kaki katak atau fins di sini. Juga nggak boleh mengoleskan sunblock ke wajah, tangan dan kaki sebelum nyebur karena dikhawatirkan akan mencemarkan danau dan membahayakan ubur-uburnya.

 

DI MANA PALING BANYAK UBUR-UBURNYA?

Jumlah ubur-uburnya banyak atau nggak, itu tergantung musim. Jadi nggak bisa dibilang di Lenmakana, di Karawapop, atau di Tomolol yang paling banyak. Kalau beruntung, pas lagi banyak, nggak perlu berenang jauh-jauh ke tengah juga sudah lihat banyak. Kalau lagi nggak musim ya bisa nggak lihat sama sekali karena mereka mendekam di dasar danau, nggak keluyuran.

 

Jadi memutuskan ke danau yang mana, sebaiknya ikuti saja arahan dari pemandu, mereka yang tahu persis. MyTrip pernah datang ke Misool di bulan Oktober 2017, kata pemandu, baik di Lenmakana maupun Karawapop, lagi nggak ada ubur-ubur. Jadi kami pun mengurungkan niat ke sana. Saat itu Danau Tomolol belum masuk radar.

 

O ya, ukuran ubur-uburnya di semua danau bervariasi, ada yang sekepalan tangan anak kecil, ada yang sebesar kepala orang dewasa, tapi rata-rata sebesar kepala bayi lah kira-kira.

 

Ini jenis yang oranye

 

Ini jenis yang tentakelnya panjang-panjang

 

Mengenai jenisnya, sejauh yang MyTrip pahami, di Misool ada dua jenis. Moon jellyfish (Aurelia aurita) yang seperti piring transparan dan Mastigias papua yang berwarna oranye. Mungkin ada juga jenis ketiga, yang berenangnya terbalik, tentakelnya di atas.

 

Ini jenis yang transparan

 

DANAU UBUR-UBUR TAK BERSENGAT LAIN DI INDONESIA

Di Indonesia, di luar Misool, danau ubur-ubur tak bersengat ada di Pulau Kakaban Kaltim, Danau Haji Buang di Pulau Maratua Kaltim, Pulau Sembilan (Mangiatan) di TN Komodo NTT, Danau Mariona di Togean Sulteng, dan Pulau Landu di Rote NTT. Banyak juga ya....

 


 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Buntoro Sabariman, Hendra Yuwono, Mayawati NH, Priyo Tri Handoyo, Susanto Ongkowidjaja
Comment