Adalah Suhani, seorang bapak sekaligus ketua RW di Kelurahan Sukorejo Kota Blitar Jawa Timur yang muncul sebagai kreator yang menyulap kampung kumuhnya menjadi Kampung Nirwana Bocklent. Sebagai ketua RW, dialah yang terus mengajak warga masyarakatnya untuk lebih peduli kepada kampung dan lingkungannya. Mengubah pola pikir masyarakat yang semula terbiasa cuek terhadap lingkungan bukanlah perkara gampang. Namun berkat kesabaran, ketelatenan dan keuletan akhirnya dia berhasil mengajak warganya memahami arti penting kepedulian terhadap lingkungan.
Baca juga: "Serunya Jalan-Jalan ke Mini Hollywood di Sleman"
Perlahan tapi pasti, pembenahan dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat mulai dari pembersihan kawasan hingga pembuatan gambar mural pada sebuah gang permukiman penduduk. Tembok sepanjang gang ini dipenuhi lukisan tokoh-tokoh berpakaian khas Tionghoa dan juga beberapa lampion. Hasilnya? Trippers akan dimanjakan oleh suasana asri nan sejuk serta bisa berfoto dengan latar belakang budaya Tionghoa, Tembok Besar Cina dan gambar Presiden Indonesia.
Pemilihan gambar tersebut didasari oleh warga masyarakat yang di setiap harinya selalu bersentuhan dengan budaya Tionghoa, sehingga mereka sudah sangat familiar dengan tradisi Tionghoa. Apalagi lokasi Kampung Nirwana Bocklent juga berada di depan Klenteng Poo An Kiong. Pada acara tertentu seperti Tahun Baru Imlek, warga setempat sering dilibatkan menjadi dalang Wayang Potehi dan pemain barongsai.
Seperti inilah gambaran Kampung Nirwana Bocklent yang merupakan singkatan dari Bocah Klentengan. Meski baru mulai aktif tahun 2018, namun setidaknya kampung ini bisa menjadi pelopor dibentuknya kampung-kampung kreatif lainnya di Kota Blitar. Bagi Trippers yang penasaran dengan Kampung Nirwana Bocklent, tempat ini berada di Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar tepatnya di timur Pasar Legi atau di depan Klenteng Poo An Kiong.
Kampung Nirwana Bocklent sangat mudah diakses melalui Bandara Abdul Rachman Saleh Malang dengan jarak 90 km atau berkisar 3 jam berkendara. Untuk memasuki desa kreatif ini, pengunjung hanya dikenai biaya tiket Rp3.000 per orang. Sementara parkir kendaraan roda 2 sebesar Rp2.000 dan kendaraan roda 4 sebesar Rp5.000. Hasil dari pendapatan tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan Kampung Nirwana Bocklent yang masih dikelola secara swadaya.