PUNCAK KEPUASAN ITU ADA DI TANJUNG MAREHA SUMBA BARAT DAYA 2020-04-15 00:00

 

Bayangkan ada sebuah tanjung terbuka di tempat yang cukup tinggi, dan di kedua sisinya terhampar pantai eksotis yang punya ciri khas masing-masing. Di sisi sebelah kanan kita bisa melihat sunset dan di sisi sebelah kiri sunrise. Sejauh mata memandang terlihat laut lepas dengan deburan ombak yang tak pernah lelah menyapa pantai. Tempat ini bukan di negeri dongeng, tapi ada nyata di Pulau Sumba NTT, namanya Tanjung Mareha.

 

Ini tanjungnya

 

Pantai Bawana yang terlihat di sebelah kanan tanjung

 

CARA KE TANJUNG MAREHA

Tanjung Mareha berada di Desa Panenggo Ede Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya. Jaraknya sekitar 60 km ke arah selatan dari Kota Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya yang merupakan salah satu dari dua gerbang masuk ke Pulau Sumba. Dari Tambolaka berkendara sekitar 1,5 jam. Kalau dari Pantai Bawana ke Tanjung Mareha berkendara 10-15 menit.

 

Untuk mencapai Tambolaka dari Jakarta naik pesawat yang transit di Denpasar. Durasi terbang dari Denpasar ke Tambolaka 1 jam saja.

 

Baca juga: "Percaya Deh, Sekali Tak Akan Cukup ke Bukit Wairinding di Sumba"

 

TANJUNG RADAR

Oleh penduduk setempat Tanjung Mareha disebut juga Tanjung Radar karena memang ada radar TNI AU di sini untuk menjaga wilayah teritori Indonesia. Posisinya memang bukan di titik paling selatan wilayah NKRI tapi Tanjung Mareha berada di pesisir selatan Sumba Barat Daya, menghadap Samudera Indonesia, di hadapannya adalah perairan internasional yang berbatasan dengan perairan Australia.

 

YANG MENARIK DI SINI

Dari atas tanjung dengan posisi yang cukup tinggi ini kita bisa melihat dua pantai di kiri kanan, yakni Pantai Watu Maladong dan Pantai Bawana, secara bird eye view. Jadi, nggak perlu motret dengan drone untuk mendapatkan foto dengan angle atas.

 

Pantai Watu Maladong di sebelah kiri

 

Pantai Bawana di sebelah kanan

 

Untuk mencapai lokasi tanjungnya juga nggak perlu susah-payah. Mobil bisa diparkir di area yang sudah dekat sekali dengan posisi tanjung. Dan dari lokasi parkir pun, karena cukup terbuka, hanya ada beberapa pohon yang nggak lebat, kita sudah bisa langsung melihat kedua pantai. Tapi sudut pandangnya masih belum sempurna. Harus jalan kaki sampai ke badan tanjung. Sangat mudah, cuma menurun sedikit tapi masih terbilang landai.

 

Jalan kaki menuju tanjung

 

Tanjungnya terbuka

 

Sangat direkomendasi untuk berjalan sampai ke ujung tanjung. Sama sekali nggak jauh kok, dan ujung tanjungnya juga terlihat karena kondisinya benar-benar terbuka. Kalau jalan terus tanpa berhenti potret-potret, dari parkiran ke ujung tanjung paling nggak sampai 5 menit. Ujung tanjungnya masih lebar, bisa berdiri di sisi yang mengarah ke Pantai Watu Maladong, bisa juga di sisi yang mengarah ke Pantai Bawana.

 

Ujung tanjung ke arah Pantai Watu Maladong

 

Mendekati ujung tanjung ke arah Pantai Bawana

 

Hati-hati, nggak ada pembatas apa pun di tepi tanjung. Jadi kalau asyik berfoto-foto tetap lihat-lihat, jangan terlalu ke pinggir. Kalau bawa anak kecil harus diawasi dan diingatkan.

 

Nggak ada pembatas di tepi tebing

 

Tepi tebing sebelah kiri yang berupa bebatuan. Harus hati-hati ya

 

Datanglah minimal 1 jam sebelum sunset yang berkisar jam 6 sore supaya bisa puas foto-foto. Soalnya kalau datang terlalu mepet sayang, karena bergeser beberapa meter saja, dari awal tanjung sampai ujung, angle pantai kiri kanannya beda-beda dan semua menarik. Bakalan nggak bosan-bosan Trippers menjepretkan kamera. Apalagi yang hobi motret atau hobi dipotret. Waktu 1 jam saja belum tentu sudah puas, hehehe...

 

Nggak bosan-bosan memotret dan menikmati keindahannya

 

Foto-foto terussss....

 

Matahari tenggelamnya berada di sisi kanan, sisi Pantai Bawana, si pantai karang bolong itu. Trippers bakal tersihir melihat sinar matahari senja menimpa permukaan air laut yang berlapis-lapis mengikuti riakan gelombang.

 

Sinar matahari menimpa permukaan air laut

 

Air laut berlapis-lapis mengikuti riakan gelombang

 

Air laut berlapis-lapis, sementara matahari beranjak tenggelam

 

Sementara jauh di belakang batu bolong Pantai Bawana, lekukan-lekukan tebing pantai makin memudar ditelan kabut hasil pecahan ombak.

 

Terlihat samar tebing pantai di belakang batu bolong

 

Di bagian pantai yang lebih dekat ke tanjung, tampak hijau-hijau lumut di garis pantai, dan tebing berbatu coklat yang di beberapa bagiannya ditumbuhi tanaman hijau.

 

Hijau-hijau lumut di garis pantai

 

Di sisi kiri, Pantai Watu Maladong dengan formasi batu-batu karangnya tak kalah menarik. Fotolah banyak-banyak ke arah sini dari berbagai angle sebelum gelap datang.

 

Pantai Watu Maladong

 

Pantai Watu Maladong

 

Parade keindahan di Tanjung Mareha benar-benar akan membuat liburan Anda ke Sumba mencapai titik kulminasi kepuasan. Sayangnya, setahu MyTrip, hingga saat ini wilayah Sumba Barat Daya terutama daerah Kodi masih kurang bersahabat bagi wisatawan. Sudahlah jalanannya banyak rusak, terutama mendekati Tanjung Mareha dan Pantai Bawana, ditambah lagi adanya pungutan liar. Wisatawan pasti nggak keberatan jika diberlakukan tiket masuk dan biaya parkir, asal jelas dan terorganisir supaya nggak merasa dipalak. Semoga hal ini menjadi perhatian pemda maupun dinas pariwisata terkait. Sayang soalnya, alamnya luar biasa indah, sayang kalau tercoreng dengan kelakuan oknum-oknum tak bertanggung jawab.

 

Sayang 'kan kalau pantai seindah ini pamornya rusak karena ada pungli

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Mario Susilo, Mayawati NH, Teo Liam Pheng
Comment