SPOT INSTAGRAMMABLE DI MISOOL INI JARANG YANG TAHU, NAMANYA AJA NGGAK ADA! 2020-10-05 00:00

Spot cantik, masih perawan, jarang yang tahu

 

Bolak-balik melewatinya setiap kami hendak berangkat island hopping dan pulang ke penginapan di Pulau Panun Misool Raja Ampat Papua Barat, akhirnya rasa penasaran saya berujung pada eksekusi. “Kita berenang nyeberang ke pulau itu yuk!” ajak saya pada suatu sore, yang ditanggapi antusias oleh 3 teman. Sebelum mengajak, saya sudah bertanya pada Indra, pemandu kami, yang ternyata pernah berenang pula ke situ. Jadi, aman!

 

Saat bersiap memasang fins dan menenteng jaket pelampung, Gilang, pemandu kayaking yang juga menginap di tempat yang sama, begitu melihat kami, langsung mau ikutan juga. “Udah lama pengen ke situ, cuma nggak ada temen,” katanya. Jadilah kami berlima: saya, Wiwiek, Susanto, Se Tjie, dan Gilang.

 

Baca juga: "Mau ke Pulau yang Nggak Ada Orang Lain di Misool Raja Ampat? Nih ke Pulau Damu Aja!"

 

Pulau yang nampak selemparan batu dari ujung barat Pulau Panun itu setelah ditempuh dengan berenang ternyata jauh juga. Tapi kalau saja level air lebih tinggi, akan lebih cepat kami mencapainya. Justru karena air dangkal, dan di bawahnya ada batu-batu karang tajam, jadi kami harus sangat pelan dan hati-hati mengayuh kaki katak kami. Ada arus juga walaupun nggak kencang yang melempar-lempar kami menjauh. Saking dangkalnya air, di beberapa bagian sebenarnya kami bisa berdiri. Tapi kami takut merusak. Dan lagi, berjalan di air pastinya berat dan gampang jatuh.

 

Baca juga: "Magic Tunnel di Misool, Perpaduan Lorong Karst dan Laguna Hijau Tosca Nan Cantik"

 

Sekitar 10 menit, akhirnya kami sampai juga di pulau karang berbentuk unik itu, yang karena surut, area pasir di depannya cukup lebar, nggak sesempit bayangan kami. Pasirnya kasar dan banyak pecahan batu atau karang mati yang tajam-tajam. Jadi, enaknya sih ke sini pakai fins yang open heel supaya bisa pakai booties. Dengan pakai booties, bisa leluasa berjalan-jalan di pulau ini. Kami yang bertelanjang kaki setelah melepas fins yang full foot, tentu saja nggak bisa leluasa melangkah. Sakit euy

 

Pasirnya kasar dan pecahan karang tajam-tajam

 

Tapi hal itu nggak menyurutkan semangat kami untuk berpose-pose aneka gaya. Soalnya pulau mungil ini cantik bangeeet... Gilang malah berani menaiki batu terbesar yang ada di pulau ini yang seperti berlapis-lapis dan berwarna coklat kekuningan. Matahari senja dari sisi luar pulau menambah eksotisnya suasana. Nggak usah saya deskripsikan berpanjang-panjang deh ya, lihat sendiri aja foto-fotonya. Pulaunya nggak punya nama, tapi yang jelas Instagrammable!

 

Gilang naik ke batu karang yang terbesar

 

 

 

 

 

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Gilang, Susanto Ongkowidjaja
Comment