Pemandangan spektakuler di Batas Batu (Batu Papan)
Trans Papua, ruas-ruas jalan yang menghubungkan kabupaten-kabupaten di Provinsi Papua Barat dan Papua sambung menyambung memang sampai saat ini belumlah rampung 100%. Targetnya menguhubungkan Kota Sorong di ujung barat dan Kota Merauke di paling timur sepanjang kurang lebih 4.330,07 km. Di antara ruas-ruas jalan itu ada yang merupakan jalur distribusi barang yang sudah lama ada, ada rute yang baru dibuka di wilayah yang selama ini terisolasi, ada yang baru dibuka untuk menciptakan perkampungan baru, dan tentu yang tak kalah penting, ada rute yang dibuka atau diperbaiki demi menunjang pariwisata. Banyak lho potensi wisata di bumi Papua. Bolehlah kita bermimpi, suatu saat hasil pembangunan ini dirasakan oleh semua pihak. Masyarakat Papua bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari majunya pariwisata di daerahnya, dan masyarakat di luar Papua tak ragu lagi berwisata ke pulau paling timur wilayah Indonesia ini.
Pada tulisan bagian ketiga ini, kita bahas potensi wisata di rute Wamena-Habema-Kenyam-Mamugu di Papua.
Baca juga: “Melompati ‘Papan Bersalju’ di Jantung Papua (Bagian 1)”
DANAU HABEMA: TERTINGGI DI INDONESIA
Danau Habema terletak di Trans Papua ruas Wamena-Habema. Dengan lokasi di ketinggian sekitar 3.300 m, Danau Habema menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia.
Nama asli Danau Habema sebenarnya Yuginopa, dan sebagian penduduk masih menyebutnya dengan nama itu. Nama Habema belakangan muncul, diambil dari nama seorang perwira Belanda, Letnan D. Habema, yang mengawal ekspedisi yang dipimpin Hendrikus Albertus Lorentz ke Puncak Trikora tahun 1909. Nama Lorentz pun dipakai sebagai nama Taman Nasional Lorentz. Nah, Danau Habema berada di area Taman Nasional Lorentz yang luasnya 2,4 juta ha.
Danau Habema
Pemandangan di sekitar Habema khas pegunungan, didominasi hutan tundra, padang rumput, aliran sungai kecil, bebatuan berlumut, pohon tinggi yang hanya tinggal ranting, dan tentunya barisan pegunungan di kejauhan. Cakep banget pokoknya deh!
Aktivitas di Habema
- Turun ke tepi danau, jalan kaki melewati tanah berawa dengan kubangan di sana sini. Sekitar 45 menit jalan kaki baru sampai tepi danau.
- Bird watching. Favoritnya cenderawasih bulu kuning.
- Berenang nggak mungkin, airnya sangat dingin.
BATAS BATU: LAKSANA SALJU
Batas Batu (atau disebut juga Batu Papan) terletak di antara ruas Habema-Kenyam-Mamugu. Posisinya dari Danau Habema terus lagi ke atas, hingga ketinggian mencapai 4.000-an mdpl lebih, kemudian menurun lagi, hingga sampailah kita di lokasi.
Tempat ini benar-benar in the middle of nowhere dan cetar! Berupa bukit datar yang terbentuk dari bebatuan besar-kecil berwarna putih yang tampak seperti salju. Gampang saja naik ke sini. Silakan melompat dari satu bongkahan batu ke bongkahan lainnya, dan lepaskanlah pandangan ke segala arah. Anda akan berdecak kagum, indah dan indah! Berpose apa pun di sini, keren! Apalagi pose lompat. Serasa melompat di bulan. Pose kayang juga boleh dicoba.
Berpose kayang dengan latar pemandangan spektakuler Batas Batu atau Batu Papan
Di sini Anda hanya perlu enjoy the view. Kalau memungkinkan buatlah kopi dan teh panas. Duduklah di atas salah satu batu sambil ngopi, ngeteh, dan... nikmati pemandangan yang amat mahal di seluruh penjuru. Surga itu ada di sini, kawan!
Ngopi dan ngeteh dan enjoy priceless view
Cara ke Habema dan Batas Batu
Untuk mencapainya dari Kota Wamena kita harus naik mobil 4WD ke arah barat, menempuh jalan mendaki dan sesekali menurun yang berkelok-kelok selama +/-3 jam. Dan, kita juga harus melapor dulu ke Pos Napua yang dijaga TNI –posisinya sekitar 15 menit dari Kota Wamena.
Baca juga: “Jangan Lewatkan Upacara Bakar Batu Kalau ke Wamena”
Cara Ke Wamena
- Dari Jakarta terbang ke Jayapura (kalau penerbangan langsung makan waktu 5,5 jam).
- Tiba di Jayapura pagi, bisa langsung lanjut ke Wamena dengan pesawat lagi (hanya tersedia Trigana dan Wings) selama 45 menit.
Artikel lengkap tentang Trans Papua pernah dimuat di Majalah MyTrip vol 30/2018. Untuk pembelian edisi tersebut bisa hubungi WhatsApp 0811821006.