POTENSI WISATA MALUKU UTARA, TRIPPERS SUDAH KE MANA AJA? (Bagian 1) 2024-10-21 16:20

Pantai Gorango, salah satu destinasi andalan Pulau Morotai, Maluku Utara

 

Provinsi Maluku Utara resmi terbentuk pada tanggal 4 Oktober 1999, tadinya tergabung dalam Provinsi Maluku. Mencakup 8 kabupaten (Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Utara, Kepulauan Sula, Pulau Morotai, Pulau Taliabu) dan 2 kota (Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan). Sedangkan ibu kota Maluku Utara adalah Kota Sofifi di Halmahera Barat.

 

Peta Maluku Utara

 

Maluku Utara, diapit Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah serta Raja Ampat di Papua Barat Daya

 

Sebagai provinsi dengan banyak pulau (nomor 5 terbanyak di Indonesia) potensi wisata Maluku Utara tidak hanya laut, laut dan laut, tapi juga gunung-gunung indah --sebut saja Gamkonora dan Gunung Ibu di Halmahera. Dan beberapa tempat di Maluku Utara menjadi saksi sejarah yang berkaitan dengan Perang Dunia II dan Kemerdekaan Republik Indonesia. Tak heran banyak terdapat benteng terutama di Pulau Ternate dan Tidore. Kebayang ‘kan potensi wisatanya seperti apa?

 

Saya baru sempat menginjakkan kaki di Morotai, Ternate dan Tidore pada Oktober 2019. Sayang, belum sempat singgah di Sofifi. Belum sah ke Maluku Utara, kata teman perjalanan saya. Ketiga pulau itu saya kelilingi selama 7 hari. Itinerary-nya silakan dibaca di sini.

 

Baca juga: “Itinerary & Estimasi Biaya Eksplor Ternate-Tidore-Morotai (Maluku Utara) 7 Hari

 

Sayang, pandemi datang awal 2020, sehingga rencana saya ke Pulau Halmahera dan Kepulauan Sula pun kandas. Belum bisa diwujudkan hingga 2024 ini.

 

Baca juga: “Mau Liburan 2 Minggu di Maluku? Ini Dia Itinerary & Biayanya (Bagian 1)

 

MOROTAI

Pulau paling utara di Maluku Utara ini menghadap ke Samudesa Pasifik di sisi timur laut, menjadikannya strategis sebagai benteng pertahanan pada masa Perang Dunia (PD) II. Tak heran banyak jejak PD II di sini. Pecinta sejarah pasti suka.

 

Adalah Pantai Army Dock yang air lautnya pernah berubah menjadi merah saking banyaknya darah dari korban berjatuhan akibat bentrokan langsung Pasukan Sekutu dengan Jepang.

 

Pantai Army Dock

 

Adapun Air Kaca dengan mata air alaminya dulu adalah kolam renang pribadi Jenderal Douglas MacArthur, panglima tertinggi pasukan AS wilayah Asia Pasifik Barat pada masa PD II.

 

Air Kaca

 

Sang jenderal juga punya tempat favorit untuk bersantai di akhir pekan yakni Pulau Dodola. Ada Dodola Besar dan Dodola Kecil yang kalau air laut sedang surut keduanya tersambung.

 

Pulau Dodola

 

Nah kalau Pulau Zumzum yang letaknya tak jauh dari Kota Daruba, ibu kota Morotai, dulu menjadi pusat komando Pasukan Sekutu saat PD II. Untuk mengenang peran Pulau Zumzum, dibangunlah di sini patung Jenderal Douglas MacArthur. Tingginya sekitar 20 m. Dan di panelnya ada tulisan “I Shall Return”, kalimat epik yang diucapkan MacArthur.

 

Pulau Zumzum

 

Untuk lebih mengenal dan melihat langsung barang-barang peninggalan PD II mampirlah ke Museum Swadaya Perang Dunia Kedua yang dibangun dan dikelola oleh Muhlis Eso, putra daerah yang sangat telaten mengumpulkan benda-benda bersejarah di sekitar tempat tinggalnya.

 

Museum Swadaya Perang Dunia Kedua 

 

Ada satu kisah lucu sekaligus mengharukan tentang seorang serdadu Jepang yang masih bersembunyi bertahun-tahun setelah PD II selesai. Namanya Teruo Nakamura. Dia akhirnya ditemukan dan diselamatkan tahun 1974. Untuk mengenangnya dibangunlah Monumen Nakamura.

 

Monumen Nakamura.

 

Selain jejak PD II, di Morotai juga didirikan Monumen Trikora (Tri Komando Rakyat) untuk mengenang perjuangan tentara Indonesia membebaskan Irian Barat pada tahun 1961 dan 1962.

 

Monumen Trikora

 

Keindahan alam Morotai diwakili oleh Air Terjun Raja, Tanjung dan Pantai Gorango, Pantai Nunuhu. Dan tentu masih banyak lainnya yang belum saya kunjungi.

 

Air Terjun Raja

 

Pantai Gorango

 

Pantai Nunuhu

 

Bersambung ke sini.

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Mayawati NH, Zuriah Saibun, Dok. MyTrip Peta Maluku Utara: Google Maps, www.halmaherapost.com
Comment