Bukit favorit di Sumba, Bukit Wairinding
Sudah cukup banyak film layar lebar, iklan komersil, maupun video klip yang mengangkat keindahan alam Pulau Sumba di NTT sebagai latar utamanya. Membuat Sumba makin populer dan dilirik wisatawan domestik yang butuh tempat-tempat baru untuk berlibur. Beberapa objek wisata andalan di Sumba pun terus berbenah memperbaiki ataupun menghadirkan fasilitas baru. Andai nggak terbentur Pandemi Covid-19 mungkin Sumba sudah melesat. Tapi ah, marilah kita tetap optimis pandemi segera berlalu. Supaya yang belum sempat ke Sumba bisasegera ke sana. Yang sudah, ayo datang untuk ke-2, ke-3, dan seterusnya. Buat persiapan, baca aja dulu panduan cerdasnya ya, yang dibagi menjadi dua tulisan.
Tulisan bagian pertama bisa dibaca di sini.
OBJEK WISATANYA
Sumba Barat Daya: Kampung Adat & Pantai Ratenggaro, Danau Weekuri/Waikuri, Pantai Mandorak, Waikelo Sawah, Weekacura, Museum Rumah Budaya Sumba, Pantai Pero, Bukit Lendongara, Pantai Mananga Aba, Tanjung Mareha, Pantai Bawana, Pantai Watu Maladong.
Pantai Mandorak
SUMBA BARAT: Kampung Adat Prai Ijing, Air Terjun Lapopu, Padang Sabana di Lamboya, Pantai Marosi, Pantai Kerewee/Kerewei, Bukit Wanokaka.
Air Terjun Lapopu
SUMBA TENGAH: Hutan Pinus di Tanah Daru, Air terjun Mata Yangu, Kampung Adat Lai Tarung, TN Manupeu Tanah Daru (masuk ke Sumba Barat dan Sumba Timur juga).
SUMBA TIMUR: Bukit Wairinding, Pantai & Sabana Puru Kambera, Pantai Walakiri, Air Terjun Tanggedu, Air Terjun Waimarang, Bukit Persaudaraan (Mau Hau), Bukit Mondu, Bukit Tanarara, Bukit Tanau, Kampung Adat Rende/Rindi, Pantai Watu Parunu, Kampung Raja Prailiu, Pantai Tarimbang, Air Terjun Laputi, Taman Nasional Laiwangi Wanggameti, Rambu Chiko.
Bukit Persaudaraan (Mau Hau)
APAKAH KELILING SUMBA PERLU PEMANDU?
Dengan bekal info-info yang dikumpulkan dari MyTrip, plus bermodal peta dan Google Maps, wisatawan mandiri bisa saja keliling Sumba tanpa pemandu. Tapi demi mendapatkan cerita yang lebih lengkap, penggunaan waktu yang lebih efisien, dan banyak alasan lainnya disarankan memakai pemandu lokal. Hubungi MyTrip di nomor HP 0811821006 untuk mendapatkan jasa pemandu atau paket tur ke Sumba.
Baca juga: “Waikelo Sawah Itu Gua dan Dam, Weekacura Itu Air Terjun Bertingkat di Tengah Sawah. Keduanya Beda, Tapi Berdekatan”
DURASI IDEAL KELILING SUMBA
Trip-trip ke Sumba biasanya 5 hari 4 malam, dengan 2 malam di Tambolaka, dan 2 malam di Waingapu. Cukup waktu memang untuk mengeksplor Sumba Barat Daya hingga Sumba Timur. Tapi kalau mau puas, bisa ke semua objek favorit, sebaiknya alokasikan waktu 6 hari, bahkan kalau perlu 7 hari. Soalnya kalau hanya 5 hari, ada beberapa objek di Sumba Timur yang terpaksa didrop. Misalnya, kita harus memilih antara Air Terjun Tanggedu atau Air Terjun Waimarang. Padahal dua-duanya cakep banget!
PILIHAN PENGINAPANNYA
- Tambolaka, Sumba Barat Daya: Rumah Budaya Sumba, Hotel Sinar Tambolaka, Hotel Ella, Newa Sumba Resort.
Rumah Budaya Sumba
- Pantai Mananga Aba, Sumba Barat Daya: Mario Hotel & Café.
- Waikabubak, Sumba Barat: Hotel Aloha, Monalisa Cottages, Hotel Manandang.
- Pantai Marosi, Sumba Barat: Sumba Nautil Resort.
- Pantai Kerewee, Sumba Barat: Musa Homestay.
- Wanokaka, Sumba Barat: Lelewatu Resort Sumba.
- Waingapu, Sumba Timur: Hotel Elvin, Hotel Tanto, Padadita Beach Hotel.
- Kanatang (Puru Kambera area), Sumba Timur: Londalima, Pondok Wisata Pantai Cemara.
BAGAIMANA SOAL MAKAN?
Nah ini dia. Di Tambolaka, Waikabubak, Waibakul, Lewa, Waingapu ada cukup banyak warung atau rumah makan Jawa. Tapi hampir dipastikan sulit menemukan warung makan selain di kota-kota itu. Di hampir semua lokasi wisata juga sulit ditemui warung makan. Jadi sebelum berangkat dari penginapan di kota, bawalah bekal makan siang. Kita bisa membuka bekal makan siang di pantai-pantai.
Jangan terlalu berharap juga untuk menyantap masakan khas Sumba, karena lebih banyak rumah makan menyediakan masakan Jawa atau masakan menu sederhana atau seafood atau menu Barat. Kalaupun ada yang khas, ya mirip di Flores seperti tumis bunga pepaya atau sejenis rumpu rampe.
Berikut beberapa rekomendasi restoran/rumah makan:
- Tambolaka: Warungku, Ro’o Luwa (khas Sumba), Gula Garam, restoran di Hotel Sinar Tambolaka.
- Waingapu: Mr. Café, PC Corner, Enjoy Aja Seafood, RM Jawa Siti.
Baca juga: “Kampung Adat yang Paling Instagrammable di Sumba: Ratenggaro”
OLEH-OLEH
- Tenun ikat, sama dengan di Flores maupun Timor, tapi masing-masing memiliki ciri khas motif berbeda. Tenun ikat Sumba bermotif mamoli (uterus), buaya dan penyu, udang (ana kurrang), pola geometris, ritual pemakaman, serta lambang-lambang khas lainnya. Cara pewarnaan tenun ikat yang asli menggunakan tumbuh-tumbuhan. Selain bisa beli di kampung adat, kita juga bisa membelinya dari pedagang yang menggelar jualannya di halaman hotel. Atau bisa beli di toko di Pasar Inpres (Paris) Matawai di Waingapu. Kalau mau beli yang bagus bisa di Rambu Chiko di Waingapu.
Di Rambu Chiko kita bisa mencoba kain tenun ikat untuk berfoto
- Kerajinan berupa patung-patung dari kayu atau dari tulang kerbau.
- Kacang Sumba. Sejenis kacang nasi. Bisa beli di beberapa toko yang menjual oleh-oleh di Waingapu, salah satunya Toko Utama. Di sini bisa dibeli juga pia Sumba.
BAGAIMANA SINYAL TELEPON?
Hanya provider Telkomsel yang bisa. Wi-Fi tersedia gratis tapi terbatas di beberapa hotel tertentu.
TIKET MASUK
Sebagian besar objek wisata di Sumba, apalagi kampung adat, tidak memberlakukan tiket masuk. Tapi berilah donasi seiklas dan sepantasnya dan isi buku tamu, atau beli suvenir dari warga lokal.