Kecamatan Dlingo di Kabupaten Bantul Yogyakarta terkenal dengan hutan pinusnya. Makanya banyak objek wisata berbasis hutan pinus di sini, salah satunya Hutan Pinus Mangunan atau disebut juga Hutan Pinus Imogiri karena berada dekat Makam Raja-Raja Imogiri. Tempat ini menjadi favorit untuk bersantai, ngadem, dan tentu saja berfoto aneka gaya dengan memanfaatkan wahana yang disediakan terutama gardu pandang. Bahkan banyak juga pasangan yang melakukan foto prewedding di sini.
Hutan Pinus Mangunan terletak di Desa Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kalau dari Kebun Buah Mangunan lanjut ke sini melewati jalan aspal mulus yang menanjak terus. Tak sampai 10 menit sudah sampai di Hutan Pinus Mangunan. Area parkir di sebelah kiri jalan sementara lokasi wisata utamanya di seberangnya. Sedangkan area Panggung Sekolah Hutan yang hits dengan amfiteater kayu di bawah pohon pinus itu berada di sebelah lokasi parkir.
Baca juga: "Jajan dengan Uang Kayu di Pasar Kakilangit"
Kalau dari pusat kota Yogyakarta, sekitar Malioboro, jaraknya 23 km, ditempuh berkendara 45 menit sampai 1 jam. Kalau dari Terminal Giwangan Yogyakarta 17 km, ditempuh 35-45 menit berkendara. Rute ke sini sama dengan ke Kebun Buah Mangunan, ke arah selatan, menyusuri Jalan Imogiri Timur. Akses jalannya bagus, tapi menanjak, dan berliku-liku.
Bayar parkir Rp5.000 (mobil), Rp2.000 (motor), Rp20.000 (bus). Sedangkan tiket masuknya hanya Rp2.500. Begitu masuk langsung terasa suasana adem karena pohon pinusnya memang cukup rapat. Jalan setapak rapi sudah disediakan, jadi kita tinggal ikuti saja. Tergantung kita mau ke spot mana dulu.
Spot yang paling banyak dituju tentulah gardu pandang. Ada dua gardu pandang yang keduanya dibuat dengan konstruksi sangat sederhana alias alami, cuma berupa tangga-tangga dan platform kayu yang dibangun menempel ke batang pohon. Baca petunjuk di tiap gardu pandang, patuhi demi keamanan bersama. Ada ketentuan batas maksimal orang di tiap gardu pandang, dan batas waktu, supaya orang lain nggak mengantre terlalu lama. Saat akhir pekan atau musim liburan memang banyak pengunjungnya. Makanya kalau mau agak sepi datanglah di hari kerja.
Gardu pandang pertama
Gardu pandang kedua
Dari atas gardu pandang kita bisa melihat pemandangan sekeliling yang cantik berupa lembah dan barisan bukit-bukit. Serta tentunya barisan pohon pinus.
Dari sini bisa melihat pemandangan sekitar
Di beberapa tempat juga ada gazebo ataupun hanya meja kursi kayu atau kursi kayu saja. Kalau mau membuka bekal makanan di sini boleh, asal dirapikan kembali, sisa-sisanya dimasukkan ke tempat sampah.
Gazebo untuk bersantai
Meja kursi untuk bersantai
Kalau mau foto-foto yang lebih seru bisa juga sewa hammock tunggal Rp10.000 atau sewa hammock susun Rp20.000. Atau sekadar berfoto-foto di bawah kerindangan pinus.
Spot lainnya yang sayang nggak sempat MyTrip datangi adalah Watu Tumpang, ke arah lembah hutan pinus. Sesuai namanya, ini adalah batu yang menumpang alias menumpuk di atas batu lain. Yang bikin unik karena batu yang menumpang di atas lebih besar dari batu di bawahnya.
Hutan ini dikelola oleh RPH Mangunan (Resort Pengelolaan Hutan). Luas hutannya mencapai 500 hektar. Tadinya kawasan ini tandus. Pengelola hutan pun lalu melakukan penghijauan dengan menanam beberapa pohon di antaranya pohon pinus merkusii, akasia, mahoni, kayu putih dan masih banyak lagi. Usaha ini membuahkan hasil. Selain menjadi hutan lindung, kawasan hutan ini berhasil disulap menjadi objek wisata.
Baca juga: "Gimana Ya Rasanya Piknik di Tengah Hutan Jati?"
Di sekitar Hutan Pinus Mangunan juga terdapat kawasan wisata Puncak Becici yang memiliki gardu pandang Instagrammable, Kebun Buah Mangunan, Pinus Asri, Pintu Langit, Kebun Bunga Celosia, Kawasan Wisata Gunung Mungker, Pinus Pengger. Jadi kalau punya banyak waktu, mumpung sekalian ke Dlingo, mampirin aja tempat-tempat lainnya yang rata-rata menjual wahana selfie.