Ginza dan Wako Clock-nya yang ikonik
Apa? Belanja di Tokyo? Mahal banget ‘kan? Iya, bagi mayoritas kita, biaya hidup di Tokyo mahal, belanja pun mahal. Tapi kalau sudah sampai Tokyo rugi dong kalau nggak ngubek-ngubek pusat belanjanya seperti Harajuku dan Ginza. At least kalau nggak mau belanja, ya cuci mata saja. Melihat muda-mudi atau remaja Jepang lalu-lalang dengan aneka kostum yang menarik.
HARAJUKU, DISTRIK SHIBUYA, TOKYO
Lokasi: Takeshita Dori (Street). Turun di stasioun JR (Japan Railway) Harajuku.
Barang yang dijual: Ini salah satu tempat belanja dan nongkrong remaja Jepang. Terkenal sebagai pusat tren mode Jepang (terutama gaya pakaian aneh-aneh) yang ditiru banyak remaja lain di seluruh dunia. Toko pakaian bekas dan do-it-yourself fashion menjadi basis di sini. Toko yang menjual barang dengan satu harga juga ada. Branded butik juga mulai menjamur sejak 1990-an. Pokoknya kita bisa nemu gaya busana apa aja di Harajuku.
Kondisi: Kawasan khusus pejalan kaki ini mencakup sekitar Kuil Meiji, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Takeshita Street, department store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi, sepanjang 400 m. Sebetulnya sebutan "Harajuku" hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando.
Harga: Variatif. Tergantung barang apa yang dibeli. Dibanding Ginza, harga di Harajuku lebih bersahabat. Tapi ingat, ini Jepang, yang memang harga-harganya jauh di atas standar Jakarta.
Tempat makan: Bisa makan takoyaki di sini. Restoran dengan aneka macam masakan manca negara juga bisa ditemukan.
Jam buka: Bervariasi. Tapi kebanyakan antara pkl.10.00-19.00/20.00/21.00.
Tips & tricks: Kalaupun nggak belanja, “belanja mata” melihat remaja Jepang lalu-lalang dengan busana uptodate yang nggak biasa bisa memberi inspirasi bagi Anda para pengamat mode. Mereka berdandan ala karakter anime atau manga (kartun Jepang) yang biasa disebut cosplay, atau meniru gaya bintang rock Jepang. Biasanya Minggu yang rame beginian. Bukan cuma berkostum, mereka bahkan menari dan menggelar pertunjukan di jalan.
GINZA, TOKYO
Lokasi: Pusatnya ada di persimpangan Chuo Street dan Harumi Street, dengan penandanya San-ai Building yang berbentuk silinder kaca. Naik Tokyo Metro, turun di Ginza Station.
Barang yang dijual: Salah satu distrik di Tokyo ini dikenal sebagai pusat fashion kelas atas. Banyak toko upscale bertebaran di kawasan ini, seperti Louis Vuitton, Dior, Chanel, Prada dan hampir semua merek papan atas. Ada juga department store yang khusus menjual stationary. Perhiasan, kosmetik, tas, sepatu, jam tangan, mainan (di Hakuhinkan Toy Park) juga banyak ditemukan. Art gallery juga berderetan di beberapa sudut.
Kondisi: Satu pojok jalan ditempati San-ai Building; pojok lainnya ditempati Wako dan Mitsukoshi, dua department store prestisius, dan Nissan Gallery. Pokoknya sepanjang jalan penuh toko dan department stores.
Harga: Jangan lupa bawa kartu kredit berlimit tinggi ke sini kalau nggak mau gigit jari.
Tempat makan: Tentu seperti distrik perbelanjaan lain, resto, kafe dan klab malam bejibun. Harga secangkir kopi USD 10 (bukan di coffee shop terkenal) bisa ditemukandi sini, jadi jangan kaget.
Jam buka: Toko buka setiap hari sekitar pkl.10.00-20.00. Restoran dan kafe biasanya antara pkl.11.00-23.00. Tapi nggak semua department store atau toko memberlakukan jam buka yang sama.
Tips & Tricks:
- Datanglah saat sore di akhir pekan (Sabtu: pkl.14.00-17.00, Minggu: pkl.12.00-17.00), pas Chuo Street ditutup bagi kendaraan bermotor dan menjadi surga bagi pejalan kaki. Saat artis musik jalanan berlomba menggelar pertunjukan. Jadi biarpun yen di dompet nggak banyak, datang ke Ginza tetap merupakan hiburan tersendiri.
- Belanja atau nggak, tapi kudu foto narsis di depan Wako Dept. Store yang punya clock tower yang sangat impresif.