Curug Batu Ngampar diapit tebing batu
Jalan-jalan ke Bogor, ke mana ya kalau mau cari yang adem-adem? Banyak pastinya, tapi salah satunya yang terkenal dan mudah dijangkau adalah Wana Wisata Gunung Bunder atau ada yang menyebutnya Gunung Salak Endah karena nama jalannya adalah Jalan Raya Gunung Salak Endah. Sedangkan Gunung Bunder adalah nama desa di Kecamatan Pamijahan, bukan nama gunung. Di kawasan yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun-Salak ini banyak sekali terdapat curug. Mau pilih yang menantang ada, seperti Curug Seribu (baca di sini). Mau pilih yang cocok buat liburan keluarga, ada juga, salah satunya Curug Batu Ngampar atau Batu Ampar.
BAGAIMANA KE GUNUNG BUNDER?
Dari Jakarta masuk tol Jagorawi arah Bogor/Ciawi, keluar di exit Sentul Selatan/City (Lingkar Bogor, Kd. Halang), langsung belok kanan, ambil tol Lingkar Bogor, keluar di Dramaga. Ikuti jalan sampai ketemu lampu merah, belok kiri ke arah Dramaga/Leuwiliang (Jl. Abdullah bin Nuh). Ketemu perempatan McDonald’s lurus saja, sampai kemudian ketemu pertigaan mentok, belok kanan, susuri Jl. Raya Dramaga. Sekitar 10 menit setelah melewati kampus IPB Dramaga ada pertigaan, dengan penanda DODIKLATPUR, nah di situ ambil ke kiri. Kita sudah memasuki Jl. Cicadas, daerah Ciampea. Sekitar 20 menit kemudian, ada percabangan, ambil yang kiri, itu kita sudah memasuki jalan Desa Gunung Bunder, alias Jalan Gunung Salak Endah. Kontur jalanan menanjak, sempit dan lika-liku. Kurang lebih berkendara 20 menit lagi, tibalah kita di gerbang masuk TN Gunung Halimun Salak. Di sini kita harus membayar tiket masuk taman nasional sebesar Rp 10.000/orang dan Rp 10.000 untuk mobil. Mmm, perlu diketahui, harga yang tertera di tiket hanya Rp 5.000, dan 4 bulan lalu MyTrip ke sini juga hanya bayar Rp 7.500. Entahlah...
Lima belas menit melintasi kawasan taman nasional dengan hutan pinus yang menaungi, tibalah kita di gerbang Curug Batu Ngampar di kanan jalan. Bayar per orang Rp 7.500. Jalan masuknya hanya cukup untuk 1 mobil, menurun cukup tajam, jalannya berupa beton/semen. Nggak jauh. Area parkir cukup memadai. Bayar parkir mobil Rp 10.000.
Jalan masuk ke curug
BAGAIMANA SUASANA CURUGNYA?
Dari tempat parkir untuk ke curug kita harus jalan kaki menurun di jalur undakan batu alami yang sudah ditata rapi. Saat MyTrip datang pertengahan Februari lalu tampak beberapa gazebo sedang dibangun oleh warga. Maklum, curug ini baru dibuka sekitar 5 bulan lalu. Dikelola oleh warga setempat, dengan pengawasan dari pihak taman nasional, sama seperti curug-curug lain di Gunung Bunder.
Gazebo di sepanjang jalan menuju curug
Cuma 5 menit, kita sudah tiba di area curug. Makanya anak-anak maupun lansia bisa banget ke curug ini. Jika hanya ingin memandangi curug dari kejauhan, silakan duduk-duduk saja di bangku panjang dan gazebo di sebelah kanan yang langsung kita lewati duluan begitu sampai di area curug. Yang mau motret curug dengan angle yang lebar, susuri jalan setapak berumput di sisi kiri. Dari situ kita bisa memotret curug lengkap dengan aliran sungainya. Tapi dari sisi ini kita nggak bisa mendekat ke area curug.
Jalan ke arah sisi kiri curug
Memotret curug dari sisi kiri
Untuk mendekat ke curug kita harus menyeberangi sungai kecil dan dangkal yang merupakan aliran dari curug. Ada serakan bebatuan yang bisa jadi pijakan. Namanya juga Batu Ngampar, ya banyak batu ngampar atau berserakan di sepanjang sungai ini. Berjalanlah sedikit lagi untuk mencapai area curug yang agak tersembunyi di antara tebing batu. Curug setinggi +/-3 m itu membentuk kolam. Airnya tertampung karena beberapa meter di depan curug dibangun tanggul. Buat anak-anak yang belum bisa berenang jangan berenang di sini karena kolamnya cukup dalam.
Sisi kanan curug, dari sini curugnya belum kelihatan
Di depan curug dibangun tanggul. Di sini orang dewasa bisa berenang
Untuk anak-anak, tenang, ada area lain untuk berendam kok. Begitu menyeberang sungai, berbeloklah ke arah kanan, lalu turun ke bawah, nggak susah jalannya. Di situ aliran sungai membentuk curug kecil dan leuwi/kolam di bawahnya. Di sinilah anak-anak aman berendam.
Di sini anak-anak aman bermain air
Aliran sungai di depan curug yang posisinya lebih di bawah ini kembali membentuk curug lain yang lebih tinggi. Sayang, kita agak susah melihatnya karena terhalang rerimbunan pohon bambu.
Curug di bagian bawah lagi, tertutup pohon bambu
ADA FASILITAS APA SAJA?
Di area utama curug ada toilet dan juga kamar bilas. Sederhana, dari bilik, tapi cukup memadai. Sedangkan di sepanjang jalan menuju curug, seperti tadi sudah disebut, ada beberapa gazebo. Sementara ini gazebo masih gratis, tapi ke depannya akan berbayar. Di area parkir tersedia toilet juga dan warung makan sederhana. Cukup memadai lah fasilitasnya untuk sebuah liburan keluarga yang murah meriah.
Yuk ke Gunung Bunder!