Batu yang berbentuk unik ini jarang dimasukkan dalam daftar kunjungan rombongan trip ke Natuna. Tapi karena penampakannya mencolok dan berada di pinggir jalan, banyak rombongan wisatawan yang mampir untuk sekadar berfoto-foto di depan batu yang disebut Batu Rusia ini. Lokasinya di Dusun Beringin Jaya Desa Sepempang Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau.
Kalau dari Bandara Raden Sadjad Ranai berkendara ke sini, menuju arah utara sejauh 6,3 km, memakan waktu sekitar 13 menit. Sedangkan kalau dari Kota Ranai, ibu kota Natuna, hanya 10 menit berkendara, menempuh jarak 4,9 km.
Baca juga: "Mari Mengenal Natuna Lewat Pantai Batu Kasah"
Lokasi Batu Rusia pasti dilewati kalau kita menuju Alif Stone Park, Pulau Senua, Tanjung Datuk. Pokoknya yang ke arah utara deh dari Ranai. Dari Alif Stone Park hanya berjarak 2,8 km, 5 menit berkendara. Jadi nggak butuh alokasi waktu khusus untuk mampir ke sini. Penampilannya juga Instagenik. Sepintas dilihat bentuknya seperti topi wanita Afrika atau yaaa... dengan sedikit imajinasi terlihat seperti topi Cleopatra. Pasti suka deh Trippers berfoto di sini.
Kenapa dinamakan Batu Rusia? Jadi ceritanya, antara tahun 1941-1952 (tidak ditulis persisnya tahun berapa) ada kapal milik Rusia yang karam karena menabrak karang setelah diterjang ombak besar di dekat Pulau Senua, tak jauh dari pesisir Desa Sepempang. Sekitar 40 penumpang kapal termasuk 3 wanita menyelamatkan diri dengan naik sekoci ataupun berenang ke pesisir. Nggak ada cerita jelas sih apakah semuanya selamat sampai daratan atau nggak.
Baca juga: "Masjid Agung Natuna Tak Boleh Dilewatkan Kalau ke Natuna"
Sambil menunggu bantuan datang mereka berlindung dan beristiharat di bawah atau sekitar batu besar tersebut. Singkat cerita, karena bantuan tak kunjung datang, mereka pun berjalan kaki ke arah Kota Ranai. Saat itu Kota Ranai dan daerah Bunguran Timur dipimpin oleh Datuk Kaya Wan Muhammad Rasyid. Mereka pun ditolong, dipenuhi kebutuhannya oleh Datuk. Kebetulan daerahnya saat itu sedang panen.
Proses kepulangan mereka juga dibantu oleh Datuk. Sebelum kembali ke negaranya, mereka sempat memahat tulisan “USSR” dan gambar jangkar di salah satu permukaan batu tersebut. Tulisan itu masih terbaca hingga sekarang. Juga ada tulisan “Selamat Tinggal” dan beberapa kata dalam bahasa Rusia yang sudah terlihat samar.
Tulisan "USSR" di atas batu
Sama dengan batu-batu besar lain di Natuna, Batu Rusia ini batu granit. Saat ini lokasi batu yang ditumbuhi tanaman liar diberi pagar besi tapi ada pintu masuknya. Kita bisa masuk dan nggak ada tiket masuk. Di sebelah-sebelahnya ada batu-batu besar lain tapi kalah besar dari Batu Rusia ini. Batunya seperti dua batu bertumpuk, yang bagian bawah lebih kecil dan berwarna putih, yang atas lebih besar, lebar dan warnanya hitam. Atau sebenarnya ini satu batu cuma agak terbelah. Entahlah.
Di depan pagar ada papan dari Karang Taruna Desa Sepempang yang menuliskan sejarah singkat Batu Rusia ini.
Lantas bagaimana sejarah keberadaan batu ini sendiri? Sama dengan batu-batu besar lain di seantero Natuna terutama di pantai-pantainya, diperkirakan usianya sudah ratusan juta tahun. Makanya Natuna ditetapkan sebagai Kawasan Geopark Nasional atau Taman Bumi pada tahun 2018 karena banyak memiliki situs-situs geologi. Batu Rusia memang tidak termasuk dalam daftar geosite, tapi merupakan situs bersejarah. Tetap layak dimampiri.
Cara ke Natuna bisa baca di sini.
Mau jalan-jalan ke Natuna? Silakan klik www.ayokenatuna.com, atau bisa juga hubungi MyTrip di nomor WhatsApp 0811821006.