BANYAK YANG MENYEBUTNYA MUSEUM ANGKOT, BUKAN, YANG BENAR MUSEUM ANGKUT! 2016-08-16 00:00

Zona Eropa di Museum Angkut

 

Kota Batu, Malang, Jawa Timur memang sudah lama menjadi destinasi favorit liburan keluarga. Dulu orang ke sana buat merasakan wisata petik apel sendiri. Lalu muncul theme park yakni Jatim Park 1 tahun 2001 dan menyusul Jatim Park 2, juga Batu Night Spectacular dan Batu Secret Zoo yang menjadi favorit baru. Yang paling gres dan baru dibuka 9 Maret 2014 dan kemudian langsung jadi primadona wisata Batu hingga kini adalah Museum Angkut –bukan Museum Angkot ya...

 

 

HANYA SELUAS GUDANG?

Ruang pertama yang kita masuki begitu membayar tiket adalah ruang besar berlangit-langit sangat tinggi yang seperti gudang. Ada beberapa model pesawat digantung di langit-langit sebelah kiri. Sementara di sisi agak tengah mata kita akan tertumbuk pada kereta kencana yang amat cantik. Merapat pada dinding di kiri bangunan adalah aneka sepeda bermesin tempel berikut panel berisi sejarahnya. Terus lagi, ada sederet sepeda motor termasuk moge. Semuanya mulus terawat.

 

Hall utama

 

Koleksi mobil antik

 

Belum lagi lepas mengagumi barisan sepeda motor yang jumlahnya puluhan dan mereknya mungkin ada yang baru kita dengar –ARIEL (kita tahunya Ariel penyanyi ‘kan?), memutar kembali ke arah depan, menyusuri bagian tengah dan kanan, kita akan makin berdecak kagum demi melihat koleksi mobil-mobil tua nan antik termasuk jenis formula yang harganya you know lah! Dan senangnya, banyak dari koleksi itu yang boleh disentuh dan dielus –hanya beberapa yang diberi pembatas. Selain mobil sungguhan, ada juga etalase kaca yang memajang replika alias mobil-mobilan yang disusun dengan sangat apik. Bahkan beberapa kursi yang disediakan di area ini pun berbentuk mobil antik.

 

Motor merek Ariel

 

Mobil-mobilan juga ada

 

 

MARI KE LANTAI ATAS

Selesai di lantai pertama, lanjut rute selanjutnya: Apollo View, Flight Simulator, Pembelajaran Alat Angkut. Nah di lantai dua ini yang dipajang agak beda karena banyak alat transportasi tradisional seperti becak yang digantung di langit-langit, delman yang ditarik sapi, becak kayu versi Tiongkok lengkap dengan patung orang Tiongkoknya, sepeda kayu zaman dulu, juga kapal pinisi.

 

Becak di lantai 2

 

Sepeda kayu zaman dulu

 

 

Banyak sudut yang merupakan area pembelajaran mengenai alat angkut, seperti Sistem Kerja Kereta Uap, Perkembangan Kereta Api Dulu-Kini. Yang tak kalah menarik adalah adanya beberapa macam knalpot digantung, dan begitu tombol di bawahnya dipencet maka akan timbul suara knalpot. Kita diminta menebak suara knalpot apa. Kalau nggak tahu, ya buka aja panelnya maka akan terbaca jawabannya. Ada juga tebakan “Suara Apakah Ini?” Bisakah Anda membedakan suara pesawat dengan suara mesin penghisap debu?

 

Tebakan knalpot

 

Kalau sampai pada ruangan bertuliskan “Bioskop Sejarah Alat Angkut”, jangan ragu untuk masuk. Di sini diputar film pendek yang menceritakan sejarah alat angkut dengan amat menarik. Keluar dari situ kita akan terkagum-kagum dengan foto-foto “Future Transportation” dari 2017 sampai 2040. Dan ternyata kata Museum Angkut, alat angkut terdahsyat di dunia adalah uang karena uang bisa mengangkut Anda ke seluruh dunia dan luar angkasa. Haha, lucu juga!

 

JADI PILOT YUK!

Selesai di lantai dua, jangan dulu keluar tapi naik lagi ke lantai 3. Ada tangga bertuliskan “Departures-Keberangkatan”. Di sini ada kafe –bolehlah jajan-jalan dulu, baru kemudian membayar lagi Rp 20.000 untuk bisa masuk 3 wahana. Naik ke ruang kemudi pesawat Cesna dan bergaya bak pilot lengkap dengan penutup kuping, masuk kabin pesawat (yang ini boleh diskip, kecuali Anda belum pernah naik pesawat terbang), dan yang tak boleh dilewatkan adalah antre masuk cockpit pesawat. Di dalam sini disediakan baju pilot lengkap dengan topinya. Lumayan bisa bergaya memakai kostum pilot di cockpit.

 

Jadi pilot Cesna

 


Bergaya pilot di cockpit pesawat

 

KEJUTAN LAIN MENANTI

Keluar dari gedung utama, kita melewati ruang terbuka dulu sebelum masuk ke gedung selanjutnya yang ternyata masih banyak menyimpan koleksi mobil-mobil dan motor-motor antik dan yang tak kalah mencengangkan. Juga masih ada koleksi sepeda dan ban mobil besar-besar. Bahkan juga ada koleksi radio-radio kuno.

 

Masih banyak lagi koleksi mobil kuno

 

Dari situ barulah kita dihadang oleh kejutan demi kejutan. Masih luaaaasss banget museumnya. Nggak kelar-kelar! Area selanjutnya ini ada bagian outdoor-nya ada indoor-nya. Mulai dari Zona Pecinan, Zona Batavia, lalu Zona America yang ada Gangster Town-nya, Broadway, Broadway Theater. Gangster Town dipenuhi berbagai jenis mobil kuno keluaran Amerika, seperti Ford, Chrysler, Chevrolet, serta berbagai replika kendaraan yang diangkat dari film-film Hollywood, seperti Batman, Flintstone,  dan masih banyak lagi.

 

Gangster Town

 

Zona Eropa dimulai dengan Italia. Tiap zona interiornya dibuat menyerupai tempat-tempat ikonik di negara itu. Misalnya aneka motor Vespa warna-warni dipadu dengan latar kota pantai di Italia. Juga ada lukisan Colosseum di dinding. Replika Menara Eiffel dan kafe-kafe di sekitarnya menghiasi area Prancis. Tak ketinggalan Tembok Berlin dan Checkpoint Charlie di area Jerman; Big Ben, Istana Buckingham, Mr. Bean, The Beatles,  bahkan Ratu Elizabeth di area Inggris. Jangan lupa berpose di boks telepon warna merah khas London dan di Platform 9 3/4 lengkap dengan kereta dorong yang setengah menembus tembok (ikon film Harry Potter). Pokoknya banyak banget deh sudut narsis di semua area ini. Setengah jam di tiap area aja belum tentu cukup, apalagi buat yang senang difoto. Pokoknya keliling museum ini kudu seharian!

 

Berpose ala Harry Potter

 

Masing-masing area juga dilengkapi dengan deretan mobil produksi masing-masing. Juga ada toko suvenir yang menjual replika landmark negara atau kota bersangkutan dan barang-barang lucu lainnya.

Setelah melewati area Las Vegas dan Hollywood, kita akan keluar dengan melalui lorong yang dibuat menyerupai gerbong kereta lengkap dengan pemandangan keluar jendela yang seolah-olah bergerak, ditingkahi getaran serta suara jugijakgijuk.

Di luar telah menanti Pasar Apung buat yang lapar, pengen jajan makanan tradisional dan belanja-belenji. Harga makanannya juga masih wajar.

Alamat: Jl. Terusan Sultan Agung No. 2, Kota Batu, Jawa Timur

Telp: (0341) 595007

Jam buka: 12.00-20.00

Tiket masuk: Rp 60.000 (weekday, Senin–Kamis), Rp 80.000 (weekend, Jumat-Minggu, Liburan/tanggal merah) 

Tiket terusan (Museum Angkut + D’topeng Kingdom): Rp 70.000 (weekday, Senin – Kamis), Rp 90.000 (weekend, Jumat-Minggu, liburan/tanggal merah).

Tiket kamera: Rp 30.000 per kamera untuk semua jenis kamera (DSLR, polaroid, handycam, kamera digital, dsb). Kecuali ponsel atau tablet berkamera tidak dikenakan biaya.

Paket rombongan: minimal pembelian 30 tiket mendapat bonus 1 tiket.

Info hemat: Jangan buang boarding pass AirAsia atau Garuda yang Anda pakai hari itu karena dengan menunjukkan 1 boarding pass tersebut Anda bisa dapat diskon 20% untuk 2 tiket masuk.

Teks & Foto: Mayawati NH
Comment