ALTERNATIF PELESIR MURAH, DI JONGGOL AJA GITU... (Bagian 1) 2016-10-05 00:00

Rumah pohon di Curug Cipamingkis

 

Kita warga Jabodetabek mungkin kadang bingung ke mana menghabiskan wiken yang tanpa perlu nginap alias one day trip. Masak ke mal lagi ke mal lagi? Jangan kehabisan ide, Trippers! Di Jonggol Kabupaten Bogor tuh banyak banget obyek wisata alam yang ijo royo-royo dengan udara yang masih sejuk.

Kali ini kita bahas dua curug yang terletak berdekatan, yang ada di area Jonggol, yakni Curug Cipamingkis dan Curug Ciherang, yang keduanya memiliki rumah pohon yang jadi favorit buat berfoto. Dari Jakarta dengan kendaraan pribadi butuh waktu +/-2,5 jam. Bisa melalui exit tol Citeureup lalu ke arah jalan Jonggol-Cariu, atau lewat Transyogi Cibubur dan terus ke Cileungsi, lanjutkan arah Jonggol. Pemandangan begitu kita memasuki kawasan Jonggol sangat pantas diacungi jempol. Deretan perbukitan hijau susul-menyusul di kejauhan, hamparan sawah menguning di depannya, semua itu membuat kita nggak percaya, ini cuma di Jonggol lho, belum jauh-jauh amat dari Jakarta. Dan pastinya murah!

 

RUMAH POHON DI CURUG CIPAMINGKIS

Belum pernah dengar nama Curug Cipamingkis? Ya, memang curug ini kalah ngetop dibanding tetangganya, Curug Ciherang. Dari Jakarta, kita juga akan lebih dulu melewati pintu masuk Curug Ciherang. Maju lagi nggak sampai 1 km barulah kita tiba di Cipamingkis.

 

 

Wana wisata yang dikelola Perum Perhutani ini terletak di Desa Wargajaya, Kecamatan Suka Makmur, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Masuk ke sini dikenakan tiket Rp 17.000. Dari area parkir mobil yang teduh karena banyak pohon pinus, kita harus jalan kaki, sedikit menanjak untuk mencapai curugnya. Tenang, jalurnya sudah berupa undakan-undakan batu.

 

 

Jalurnya berupa undakan batu

 

Sebelum mulai menanjak, di sisi kanan mata kita pasti akan tertumbuk dengan penampakan jembatan kayu yang menempel ke pohon besar. Tapi jangan dulu belok ke situ, lanjut saja, kita akan melihat ada perahu buatan nangkring di atas aliran air. Perahu bertuliskan Let’s Go Cipamingkis ini dinamai Perahu Asmara. Foto-foto dulu di situ, baru lanjut lagi ke atas. Kalau tanpa berhenti, nggak sampai 15 menit kita sudah sampai ke curugnya, ditandai dengan adanya jembatan. Nggak susah sama sekali jalurnya. Balita sampai nenek-nenek pun bisa. Hanya saja yang balita perlu dijaga ya.

 

Penampakan rumah pohon

 

Perahu Asmara

 

Jembatan menuju curug

 

Curug Cipamingkis setinggi +/-20 m ini berasal dari aliran Sungai Cipamingkis dan Sungai Cisarua. Konon kalau mandi di curug ini dengan harapan mendapatkan jodoh (bagi yang belum berpasangan), maka akan terkabul. Berdasarkan legenda yang dipercayai masyakarat setempat, penghuni Curug Cipamingkis adalah seekor ular naga yang diberi gelar Ratu Ular atau Dewi Ular. Percaya nggak percaya deh ya... Yang jelas, walaupun nggak terbentuk kolam alami yang lebar di bawah curug dan banyak bebatuan besar, aliran air di bawah curug bisa dan aman untuk berendam atau sekadar basah-basahan.

 

Mandi-mandi di bawah curug

 

Nah setelah puas main di curugnya, barulah kita mampir ke rumah pohon. Bayar lagi Rp 2.000. Tenang, nggak perlu manjat kok, karena ada jembatan yang cukup kokoh yang menghubungkan ke  ujung rumah pohonnya. Foto-foto di sini dari segala angle, keren dan eksotis lah pokoknya.

 

Rumah pohon

 

Kembali ke area parkir, sebelum meninggalkannya, tengoklah ke arah kanan, maka akan terlihat jembatan bambu yang dinamai Jembatan Cinta. Foto-foto jugalah di sini. Sedangkan kalau mau terapi ikan, ada juga Wahana Terapi Ikan yang dibandrol Rp 10.000/30 menit.

 

Jembatan Cinta

 

(Bersambung)

Teks & Foto: Mayawati NH
Comment