Apa? Ada Mongolia di Tanjung Lesung Banten? Oo pusat kebudayaan Mongolia. Kok bisa sih dibikin di Tanjung Lesung? Begitulah kira-kira pertanyaan yang mampir di postingan foto saya bergaya ibu suri Mongol dengan latar belakang tenda khas Mongol.
Jawabannya sesimpel ini: S. D. Darmono, Chairman Jababeka Group yang juga merupakan Utusan Kebudayaan Mongolia di Indonesia sejak Januari 2016 terkesan sama budaya Mongol saat berkunjung ke sana. Dan ia pun lalu berinisiatif membangun Mongolian Culture Center (MCC) di salah satu properti milik Jababeka, yakni di Tanjung Lesung. Jababeka bekerja sama dengan Kedutaan Besar Mongolia di Jakarta yang didapuk membuat konsepnya. Arsitek yang mendesain pun didatangkan langsung dari Mongol. Ini semua dilakukan demi menjaga keontentikan pusat budaya ini. Tempat seluas 1 hektar yang resmi dibuka 23 April 2017 ini menjadi pusat kebudayaan Mongolia pertama di kawasan Asia Tenggara.
Ger, tenda khas Mongol
GER ASLI MONGOL
Gerbang dengan burung elang bertengger di atasnya akan menyambut kita begitu datang. Lalu di belakangnya ada patung Genghis Khan di atas kuda. Genghis Khan adalah Kaisar Mongolia yang pertama. Lalu di belakangnya terlihat tenda putih yang cukup besar, yang merupakan tenda khas Mongol yang disebut ger. Semua material untuk membangun ger dan segala isinya didatangkan langsung dari negeri asalnya.
Patung Genghis Khan
Di dalam ger utama kita bisa melihat singgasana kaisar, baju zirah, kostum kekaisaran, briket batubara dari besi untuk pemanas ruangan, atap kubah ger yang penuh ornamen, display uang Mongol, dan yang unik wadah minuman dari kulit sapi yang dikeringkan dengan cara tradisional. Minuman yang disimpan di situ adalah airag, susu kuda yang difermentasi, minuman khas Mongol. Pokoknya saat berada di ger ini kita merasa seperti sedang berada di Mongolia beneran deh!
Baju zirah
O ya tiket masuk ke sini untuk anak-anak Rp 15.000 dan untuk dewasa Rp 20.000. Gratis kalau Anda menginap di Tanjung Lesung Beach Hotel yang satu manajemen, di bawah Jababeka juga.
ACT LIKE A MONGOLIAN
Nggak afdol kalau Datang ke MCC kita nggak mencoba beberapa aktivitas khas Mongol yang ditawarkan. Memang sih harus bayar lagi.
- Untuk berkuda bayar Rp 30.000 untuk muter-muter di dalam MCC saja.
- Untuk memanah dengan bekal 5 anak panah bayar Rp 50.000.
Belajar memanah
- Menyewa kostum kerajaan Mongol tarifnya Rp 50.000 kalau hanya untuk berfoto; tapi kalau untuk dipakai seharian Rp 500.000.
Menyewa kostum
- Nah yang terakhir dan paling menarik adalah bermain games khas Mongol. Ada Shagai (ankle bone game), dan ada pula IQ game. Ankle bone game ini yang unik banget karena “dadu” yang dipakai adalah tulang ankle kambing atau domba yang telah dibersihkan. Ulasan lengkap tentang game ini ada di artikel selanjutnya.
Main ankle bone game
BISAKAH MENGINAP DI SINI?
Dua ger di kiri kanan ger utama diisi dengan dua tempat tidur, lemari serta toiletries yang disiapkan untuk tamu menginap, serta portable AC atau fan. Toilet dan kamar mandi di luar tenda, terdapat di sisi kiri dan kanan area. Silakan melakukan reservasi terlebih dulu di email yang dicantumkan di bawah karena tempat terbatas. Tapi dalam waktu dekat akan dibuat tenda-tenda lainnya agar bisa menampung lebih banyak tamu menginap.
Suasana menginap di dalam tenda
Atau Anda juga bisa menginap di Tanjung Lesung Beach Hotel yang jaraknya hanya 8 menit berkendara dari MCC. Harga cottage termurah Rp 1,2 juta (weekdays) atau Rp 1,7 juta (weekend).
Restoran sementara ini belum ada di MCC, hanya ada kantin yang menjual minuman. Tapi tamu bisa memesan masakan Mongolia dari restoran yang terdapat di Tanjung Lesung Beach Hotel, atau langsung makan di restorannya.
ADA APA LAGI?
Selain MCC, fasilitas di kawasan Tanjung Lesung Beach Hotel yang sayang kalau dilewatkan adalah Beach Club. Aneka water sport tersedia di sini di antaranya snorkeling, banana boat, jetski, sea kayak, slider boat, ATV, water ski, scuba diving, glass bottom boat. Bahkan ada juga tawaran ekskursi ke Krakatau dan Ujung Kulon menggunakan speedboat. Di lokasi ini juga terdapat camping ground.
Camping ground di Beach Club
CARA KE TANJUNG LESUNG
Dengan jarak 170 km dari Jakarta, Tanjung Lesung dapat dicapai dengan berkendara 4-4,5 jam. Dari Jakarta masuk ke Tol Merak, keluar di Exit Serang Timur, ambil arah ke Pandeglang, menuju pertigaan Saketi, lanjut ke Labuan, Panimbang, barulah masuk ke Tanjung Lesung. Kalau beberapa tahun mendatang ruas tol Serang-Panimbang rampung, ke Tanjung Lesung hanya 2,5 jam.
Bagaimana? Tertarik menghabiskan akhir pekan di MCC Tanjung Lesung? Kontak untuk reservasi MCC: khulan.mcc@tanjunglesung.com
Baca juga pilihan aktivitas akhir pekan lainnya: “Alternatif Weekend Trip: Menyambangi Kebun Bawang di Majalengka”