3 GUNUNG API DI LEMBATA. BISA MAIN BOLA DI PUNCAKNYA LHO! 2019-10-14 12:00

Ile Lewotolok atau Ile Ape

 

Kabupaten Lembata merupakan kabupaten yang berdiri di atas satu pulau tersendiri yaitu Pulau Lembata di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Meski pulaunya tak terlalu luas, namun kabupaten yang berada di sebelah timur Pulau Flores ini memiliki begitu banyak spot wisata unik dan menarik. Berada di lempeng Eurasia, Lembata diapit oleh tiga gunung aktif yakni Ile (Gunung) Batutara, Ile Lewotolok (biasa disebut juga Ile Ape), dan Ile Werung.

 

Lantas, apa sih uniknya tiga gunung ini dibandingkan dengan gunung berapi lainnya di Indonesia? Satu hal yang pasti, ketika mengeksplor tiga gunung ini kita akan menemukan sejumlah kisah unik tradisi dan peristiwa alam yang menarik. Yuk kita kupas satu per satu.

 

1. MAIN SEPAK BOLA DI PUNCAK ILE LEWOTOLOK

Jika Anda mencari gunung dengan latar belakang teluk dalam yang menyerupai danau, maka jawabannya adalah Gunung Ile Lewotolok yang berpadu dengan Teluk Nuhanera. Keindahan teluk dengan latar belakang Ile Lewotolok terlihat sempurna jika kita memandangnya dari Desa Hadakewa, Ibu Kota Kecamatan Lebatukan.

 

Gunung berapi dengan ketinggian 1.423 mdpl ini juga memiliki kawah yang begitu indah. Hamparan padang pasir yang luas di sekitar kawah memungkinkan kita bermain sepak bola di puncak Ile Lewotolok.

 

Bisa main sepak bola di Ile Lewotolok

 

Untuk mencapai puncak gunung ini kita harus terlebih dulu menuju Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur dengan waktu tempuh hanya setengah jam dari Ibu Kota Kabupaten Lembata, Lewoleba.

 

Anda hanya membutuhkan 4-5 jam untuk sampai ke puncak dari titik start 0 mdpl atau lebih mudah lagi jika menggunakan kendaraan hingga ketinggian 200 mdpl. Beberapa jalur yang dapat digunakan yaitu Jalur Lewotolok, Jalur Jontona, Jalur Waowala, dan Jalur Kolontobo Ohe. Jalur yang terakhir yang direkomen untuk pendaki pemula.

 

Jalur trekking Ile Lewotolok

 

TRADISI PESTA KACANG (REKA UTAN LOLON)

Pesta Kacang ini dilakukan saat purnama kelima di bulan Oktober di Kampung Adat Lewohala Desa Jontona Kecamatan Ile Ape Timur yang merupakan kampung adat terbesar yang berada di lereng Gunung Ile Lewotolok. Pesta kacang ini telah digelar selama ratusan tahun.

 

Pesta Kacang

 

Tujuan upacara ini untuk mengundang hadirnya Tuhan dan leluhur, merefleksikan hidup dan kehidupan selama satu tahun berlalu dan melakukan rekonsiliasi dengan Tuhan, sesama dan alam, termasuk syukur atas rezeki tahun yang lalu, sekaligus membuka pantangan makan kacang bagi pemangku adat.

 

2. MELIHAT LETUSAN TIAP 20 MENIT DARI JARAK 20 METER DI ILE BATUTARA

Ile Batutara terletak di tengah laut, yakni di Pulau Komba, di Laut Flores sebelah utara Pulau Lembata. Keunikan gunung dengan jenis Stratovolcano ini yaitu meletus setiap 20 menit. Letusan gunung ini akan disusul dengan tsunami kecil. Keren ‘kan? Dan kita bisa menyaksikannya dari jarak hanya sekitar 20 m! Bahaya? Dijamin tidak, tapi tentu dengan ditemani pemandu wisata setempat.

 

Percikan api Ile Batutara

 

Aktivitas gunung ini dapat disaksikan sepanjang hari, tapi paling indah pada sore hari menjelang malam. Akses ke Ile Batutara tidak terlalu sulit. Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam jika menggunakan kapal cepat dari Kota Lewoleba.

 

3. ILE WERUNG, GUNUNG YANG BISA MINUM AIR KEMASAN

Gunung yang berada di bagian selatan Pulau Lembata tepatnya di Kecamatan Atadei ini memiliki topografi kawah yang sedikit berbeda dari puncak lainnya. Ile Werung memiliki beberapa anak gunung di sekitarnya yaitu Gunung Adowajo dan Gunung Ile Gripe. Nah, di kawah salah satu dari gugusan gunung ini kita dapat melakukan foto mainstream dari ketinggian. Hal ini dikarenakan satu di antara kawahnya berada lebih rendah dari beberapa bukit di sekitarnya. Foto mainstream-nya seperti apa? Masyarakat setempat menyebutnya, “Gunung yang bisa minum air mineral dalam kemasan.”

 

Gunung yang bisa minum air mineral

 

Untuk mencapai puncak Ile Werung kita harus ke Desa Lerek dulu. Dari Lewoleba ke Lerek 2 jam. Setelah itu kita hanya membutuhkan waktu sejam untuk sampai ke Puncak Ile Werung.

 

“HADOK”, TINJU TRADISIONAL YANG PALING SPORTIF

Di Desa Lerek inilah tradisi tinju tradisional “Hadok” masih berlangssung hingga saat ini. Tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun ini dilakukan oleh dua orang. Masing-masing kelompok pendukung akan menyanyikan lagu daerah khusus untuk atraksi ini. Atraksi “Hadok” dipimpin oleh seorang juri, dan menariknya, petinju yang kalah wajib mengalungkan “Senai” atau selendang khas masyarakat setempat kepada pihak yang menang.

 

SENSASI MEMASAK DI DAPUR ALAM WATOWAWER

Di salah satu desa di kawasan pegunungan Ile Werung yaitu Desa Watowawer terdapat dapur alam. Disebut dapur alam karena gas alam yang berada di kawasan ini dimanfaatkan warga setempat untuk memasak segala jenis makanan di antaranya kacang dan singkong. Tapi sebelum memasuki kawasan dapur alam ini kita harus melalui sejumlah ritual adat.

 

Ritual ini dilakukan oleh seorang tetua adat setempat untuk memohon izin dan restu dari leluhur. Diawali dengan tutur adat, makan sirih pinang dan minum tuak.

 

Dapur alam Desa Watowawer

 

Untuk memasak di tempat ini dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Sambil menikmati sensasi memasak di dapur alam ini, kita juga dapat menikmati keindahan hamparan padang sabana di sekitarnya.

 

Baca juga: "Batu Termanu, Jauh-Jauh Datang dari Maluku ke Pulau Rote"

 

CARA KE LEMBATA 

Dari Jakarta, Surabaya, dan Denpasar Bali Anda dapat menggunakan maskapai reguler menuju Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang. Dari Kupang bisa langsung menggunakan penerbangan Trans Nusa menuju Lewoleba.

 

WAKTU KUNJUNGAN TERBAIK

Paling baik saat musim kemarau, Maret hingga Oktober, karena kita memiliki kesempatan lebih baik untuk menjelajah 3 gunung api ini.

Teks: Andri Atagoran Foto: Andri Atagoran, Valentino Luis, Dok. Pemda Kabupaten Lembata
Comment