Pemandangan menuju Yumesamdong Zero Point, cetar!!!
Padang es yang mengampar dengan pegunungan bertopi salju yang mendominasi cakrawala, itulah daya tarik Yumesamdong Zero Point di North Sikkim, India. Itu saja? Tentu tidak! Suguhan alam di sepanjang jalannya merupakan hiburan tersendiri. Bagai menonton teater raksasa dengan panggung tak bertepi. Satu lagi: sensasi menginjakkan kaki di perbatasan dua negara yang kurang rukun (India-China), itu sungguh wadidaw bukan?! Mau?
Padang es mengampar di Yumesamdong Zero Point
Tentang Sikkim sebagai destinasi wisata nonmainstream dan bagaimana cara ke sana baca di sini.
DI MANA YUMESAMDONG DAN BAGAIMANA KE SANA?
Berada di North Sikkim, akses ke Yumesamdong adalah dari Kota Lachung, salah satu kota di North Sikkim. Sementara wisatawan internasional masuk ke Sikkim dari Kota Gangtok yang bisa diakses dari Bandara Bagdogra di West Bengal, India. Detailnya baca di sini.
Rute Gangtok-Lachung-Yumesamdong
Dari Gangtok ke ke Lachung menempuh jarak 120 km ke utara, dengan waktu tempuh berkendara 6-8 jam, termasuk istirahat, berhenti melihat pemandangan, dan makan. Karena sudah seharian perjalanan, pastinya nggak mungkin lanjut langsung ke Yumesamdong sore itu juga. Menginap dulu di Lachung. Ada beberapa pilihan hotel sederhana yang juga bisa menyiapkan makan malam.
Hotel di Lachung, dengan pemandangan pegunungan
Kamar di salah satu hotel di Lachung
Esoknya pagi-pagi (jangan lebih dari jam 08.00) berangkat dari Lachung ke Yumesamdong. Jaraknya sekitar 50 km dengan waktu tempuh kalau nonstop berkendara bisa 2 jam lebih sedikit. Tapi karena harus lapor dua kali di check point, dan tentunya tergoda berhenti foto-foto pemandangan cantik sepanjang jalan dan butuh toilet rest, durasi yang dihabiskan sekitar 3 jam. O ya, mobil juga dilajukan pelan-pelan, memberi kesempatan tubuh beraklimatisasi, karena Yumesamdong di ketinggian 4.724 mdpl. Dalam perjalanan Trippers akan melewati Yumthang Valley. Akan dibahas di artikel selanjutnya.
Berhenti di tempat dengan pemandangan seperti ini
Di check point kedua khusus untuk ke Zero Point, kita mesti membayar per mobil 4.000 rupee (sekitar Rp800.000). Berlaku sama untuk warga lokal India. O ya, wisatawan masuk ke Sikkim harus punya permit, dan ke Zero Point harus punya permit khusus lagi. Tak usah pusing mengurusnya, serahkan saja pada tour organizer/travel agent.
Check point untuk ke Zero Point
Jalanan mendekati Yumesamdong makin menanjak dan berkelok-kelok macam usus 12 jari di tengah pegunungan salju dan medan berbatu. Trippers bakal sulit memejamkan mata. Bukan karena gerakan mobil meliuk-liuk, tapi lebih karena pemandangan yang tersaji cantik paripurna! Deretan gunung salju susul-menyusul, langit biru berarak gumpalan awan. Apalagi kalau pas bunga rhododendron bermekaran di sepanjang jalan. Wuihhhh…..
Jalanan menanjak dan berkelok-kelok
Pemandangan yang tersaji cantik
Siapa yang tahan godaan untuk berfoto-foto di sini?
APA SAJA YANG BISA DILIHAT?
Sebelum ngomongin apa aja yang bisa dilihat, sebaiknya pahami dulu bahwa ketinggian tempat ini 4.724 mdpl. Ketinggian yang kadar oksigennya sudah tipis dan bisa membuat Trippers terkena AMS (Acute Mountain Sickness). Bisa pusing, mual, mengantuk, sakit kepala berat. Kalaupun Trippers tak mengalami gejala-gejala ini, tetap saja jangan bandel ya. Jangan melakukan gerakan-gerakan yang terlalu heboh seperi melompat, berlari-lari atau bahkan tertawa terbahak-bahak.
Kita menuju ketinggian 4.724 mdpl, dengan pemandangan gunung salju di kiri kanan
Demi melihat ada padang es di depan mata dengan pemandangan gunung berbalut salju di belakangnya, rasanya memang ingin berlarian berputar-putar, sambil divideoin buat konten media sosial. Santuy aja ya…. Apalagi kita nggak tahu mana lapisan es yang kuat menahan beban, mana yang rapuh dan bisa menjebloskan kaki kita. Jadi kalau mau berfoto di atas lapisan es, ceki-ceki dulu.
Berjalan di atas lapisan es
Lapisan esnya ada yang rapuh dan bolong
Jangan lupa juga berfoto di papan penanda Zero Point. Bukti bahwa Trippers sudah menginjakkan kaki di perbatasan dua negara raksasa yang kurang harmonis hubungannya: India dan China (tepatnya di wilayah Tibet). Trippers tidak boleh melewati titik Zero Point. Dan lagi memang sudah tidak ada jalanan mobi. Sudah buntu dihadang pegunungan salju.
Berfoto di papan penanda Zero Point
Saljunya di sini abadi, tak mencair sepanjang tahun. Kawasan ini merupakan lembah dari Sungai Lachung. Di sinilah hulunya Sungai Teesta berada. Sungai yang mengalir hingga ke West Bengal dan Bangladesh. Sungai yang dilewati dalam perjalanan darat dari Bagdogra ke Gangtok.
Salju abadi di Yumesamdong
Salju abadi di Yumesamdong
Salju abadi di Yumesamdong
Di area Zero Point ini ada warung-warung yang menjual makanan seadanya, seperti mie instan, momo, pancake, roti nan, dan minuman panas.
O ya, jalur dari Yumthang Valley ke Yumesamdong sepanjang 22 km adalah salah satu jalur trekking favorit di Sikkim. Kalau hobi trekking boleh dicoba. Kalau naik mobil jarak ini ditempuh 1 jam.
Jalur trekking favorit juga
Baca juga: "Mau Tahu Serunya Naik Ropeway di Tsomgo Lake Sikkim?"
WAKTU KUNJUNGAN TERBAIK
Waktu kunjungan terbaik ke Yumesamdong Zero Point adalah Maret sampai Juni. Saljunya masih cukup tebal tapi jalanan tetap bisa diakses, tidak terblok. Suhu rata-rata 14-20 derajat Celcius. Oktober sampai Desember juga masih OK, suhu sekitar 7-15 derajat Celcius. Kalau Juli dan Agustus jangan, karena banyak hujan dan longsor.
Medan jalanannya seperti ini, rawan longsor
Datang di bulan terbaik pun, tetap pakai jaket tebal, kupluk, dan sarung tangan ya. Karena walaupun matahari terik tapi udara dingin. Jangan lupa juga pakai kacamata hitam penahan silau, dan oleskan sunblock pada kulit wajah. Matahari di tempat tinggi nggak kalah galak dari matahari di pantai Indonesia Timur.
Berminat ikut trip ke Sikkim tanggal 14-23 September 2023? Hubungi WhatsApp 0811858736.