Waktu beberapa tahun lalu sempat ramai orang membicarakan Telaga Bintang di Raja Ampat, Papua Barat, saya penasaran. Sudah berkali-kali ke Raja Ampat, kok saya belum ke sana ya? Padahal satu lokasi dengan Piaynemo, dan saya sudah ngubek-ngubek Piaynemo sejak Desember 2012, saat masih sangat jarang orang yang ke sana. Saya dan teman-teman mendaki dua bukit di Piaynemo (waktu itu view point Piaynemo yang sekarang belum terkenal, dan pastinya belum ada fasilitas apa-apa).

Maka November 2018 saat berkesempatan ke Raja Ampat lagi bersama rombongan, saya masukkan Telaga Bintang dalam itinerary. Jadi usai kunjungan ke view point utama Piaynemo yang sekarang sudah sangat ramai dan banyak fasilitas, kami naik speedboat lagi sekitar 10 menit untuk ke dermaga lain di area Piaynemo, tempat Telaga Bintang berada.

Baca juga: "Serunya Menyusuri Hidden Bay Raja Ampat yang Super Bening"

Begitu speedboat kami mendekati dermaga Telaga Bintang, saya mulai mengenali formasi batu-batu karst di depannya. Cuma bedanya sekarang sudah ada dermaga. Jadi sebelum mendaki, saya sudah yakin, ini sih saya sudah naikin bukitnya tahun 2012. Cuma belum kebayang, yang sebelah mananya sih telaga berbentuk bintangnya? Kok waktu itu kami nggak ngeh? Yang saya ingat view-nya sama-sama bagus baik arah seberang, maupun arah tempat kami mulai mendaki.

Jalur naiknya sekarang sudah ada step-stepnya walaupun bukan tangga rapi seperti di Piaynemo. Dulu mah kami benar-benar memanjat dan merangkaki batu-batuan karst tajam-tajam.

Jalur naiknya sekarang sudah ada step-stepnya

Turun lewat jalur yang sama, harus hati-hati karena curam

Nggak sampai 10 menit (malah kalau cepat dan nggak pakai antre, palingan 5 menit) kita sudah bisa tiba di area yang sedikit datar, yang masih sama seperti dulu, sempit, dan belum ada anjungan pandangnya (entah, mungkin sekarang sudah ada). Untuk ke posisi itu kita juga masih harus sedikit memanjat batu, atau melipir di rute sempit samping batu itu. Dari situlah kita bisa melihat Telaga Bintang dengan jelas.

Bersempit-sempit ria di view point-nya, belum ada anjungan pandang sampai Desember 2018 terakhir saya ke sana

Dari posisi ini bisa melihat dan memotret Telaga Bintang dengan jelas

Ooo ini tooooh.... Jadi ya, pas sampai di posisi yang lumayan datar itu, tengok saja ke kiri, arahkan pandangan ke laguna/telaga yang paling kiri. Terlihatlah laguna berair hijau toska dengan 5 sudut yang terbentuk alami. Dulu kami fokus dengan formasi bebatuan di sebelahnya, makanya saya cek, foto-foto jepretan saya banyakan ke arah itu.

Pose wajib dengan latar Telaga Bintang

Pemandangan full yang terlihat, Telaga Bintang yang sisi kiri. Yang sisi kanan juga tak kalah menarik

Dulu, tahun 2012, saya lebih banyak memotret sisi yang sebelah kanan

Melihat ke arah sebaliknya, ke laguna terbuka tempat kita naik, pemandangannya juga bagus, dengan formasi batuan karst yang unik. Saya dan teman-teman waktu tahun 2012 malah banyak berfoto dengan latar belakang pemandangan ini.

Berpose di sisi sebaliknya

Pemandangan di sisi sebaliknya, di tempat dermaga berada, juga cantik

Saat kunjungan pertama tahun 2012 itu, tak sekali pun kami berfoto dengan latar Telaga Bintang. Tapi ternyata ada juga foto Telaga Bintangnya, walaupun dengan angle yang kurang sempurna, karena saat itu sungguh, kami nggak ngeh dengan bentuk bintangnya, hahaha....

Ada juga saya motret Telaga Bintang tahun 2012, walaupun belum ngeh dengan bentuk bintangnya

Jadi kalau saya sih sudah sah ke Piaynemo sejak 2012, kalau kamu?

Nama

Email

Pesan