Taman Galuh
Bondowoso memang tidak mempunyai pantai, beda dengan tetangganya Banyuwangi yang mempunyai destinasi pantai yang beragam. Namun bukan berarti Bondowoso tidak menarik untuk dijelajahi. Kabupaten yang menjadi bagian dari Provinsi Jawa Timur ini tetap layak diacungi jempol dalam hal pariwisata. Dengan kondisi alamnya yang dikelilingi pegunungan dan perbukitan, Bondowoso menjadi kota yang berhawa sejuk dan terkesan asri, sehingga tepat jika kota ini mendapat gelar sebagai The Highland Paradise.
posisi tengah menghadap gubug
Banyak destinasi menarik yang bisa dijumpai di Bondowoso dan yang paling mendunia namanya sejak lama adalah Kawah Ijen, walaupun sebenarnya Kawah Ijen ini wilayahnya masuk dalam 2 kabupaten yakni Banyuwangi dan Bondowoso sendiri. Terlepas dari nama besar Kawah Ijen, masih banyak destinasi lain seperti misalnya destinasi baru yang letaknya di kaki Gunung Crengih, yakni Taman Galuh.
Taman Galuh berada di Afdeling Girimulyo, Desa Sumberrejo, Kecamatan Ijen. Rutenya sama seperti kalau Trippers mau ke Kawah Ijen, hanya bedanya nanti setelah Trippers sampai di Kecamatan Ijen akan bertemu pertigaan dengan terpampangnya papan penunjuk arah di mana untuk arah yang lurus adalah jalur menuju Kawah Ijen. Sementara untuk menuju Taman Galuh, Trippers harus mengambil arah ke kiri yang nantinya akan menghubungkan ke Desa Watu Capil.
sebelah kanan kita dari gubug
Setelah tiba di Desa Watu Capil perjalanan bisa dilanjutkan langsung menuju Afdeling Girimulyo tempat Taman Galuh berada. Jarak dari Desa Watu Capil ke Afdeling Girimulyo memang tak begitu jauh yakni sekitar 15 km, tetapi karena medannya yang benar-benar sulit pastinya akan membutuhkan waktu lebih lama.
Disarankan untuk mengendarai kendaraan trail mengingat jalan yang akan Trippers lalui sangatlah terjal dan membutuhkan banyak perjuangan, di mana Trippers harus melewati jalan yang berbatu dan berdebu, bahkan mungkin Trippers harus rela turun untuk mendorong kendaraan. Perlu diperhatikan juga bahwa di sana terdapat banyak sekali percabangan jalan, dan inilah yang sering membuat pengunjung salah memilih jalan. Jadi jangan pernah ragu untuk bertanya kepada masyarakat setempat. Perjalanan yang berat ini membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam.
sebelah kiri kita dari gubug
Perjalanan memang sangat melelahkan namun semuanya itu diimbangi dengan potret hijaunya perbukitan ataupun pegunungan yang indah, berhiaskan ilalang lengkap dengan bunga-bunga cantik yang tumbuh subur di sekitarnya. Setibanya di Afdeling Girimulyo, teruslah berjalan hingga kalian menemukan gubug terakhir di mana di atas gubug tersebut terdapat tiang bendera Merah Putih, inilah pertanda akhir perjalanan Trippers dalam mencapai Taman Galuh.
Jika diamati sekilas, Taman Galuh yang menyajikan pesona khas perbukitan ini seperti berbentuk Letter U. Saat berdiri tidak jauh dari gubug tepat di posisi tengah, Trippers bisa menyaksikan secara langsung perbukitan hijau yang seolah mengelilingi dari jarak yang cukup dekat dan dengan bentuk yang beragam. Trippers juga bisa bersantai sejenak di dalam gubug tersebut, menikmati semilir angin sepoi serta hijaunya Taman Galuh, sebelum nantinya melakukan aktivitas mengambil foto ataupun video.
Bagi yang tertarik untuk menjelajahinya, bisa mengambil rute penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Setelah tiba di Banyuwangi sewalah kendaraan yang nantinya akan kalian dipergunakan untuk menuju Taman Galuh, jaraknya sekitar 65 km atau membutuhkan waktu kurang lebih 2 hingga 2,5 jam.
Baca Juga “STONEHENGE VAN JAVA”, SITUS MEGALITIKUM ATAU ALAMI?
Untuk ke tempat ini Trippers tidak dikenai biaya tiket masuk ataupun biaya parkir alias gratis. Di sana juga belum terdapat fasilitas umum seperti kamar mandi ataupun warung. Taman Galuh ini memang belum banyak dikunjungi orang, wajar saja karena lokasinya yang begitu sulit dicapai dan masih minimnya tulisan yang menceritakan keberadaan tempat ini.
Selamat berpetualang.