Cukul, negeri di atas awan
Banyak tempat di negeri kita ini yang mendapat julukan “Negeri Di Atas Awan”. Yang baru 1-2 tahun ngetop ada Lolai di Tana Toraja Sulsel dan Puncak B29 di Lumajang Jatim. Tapi sungguh saya merasa berdosa karena baru tahu sekarang, nggak jauh dari Jakarta, juga ada “Negeri Di Atas Awan” yang kece badai. Namanya Cukul –bukan Tukul. Letaknya di wilayah perkebunan teh Malabar yang dikelola PTPN VIII, di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Kalau dari hasil berselancar di lautan Mbah Google sih, saya simpulkan Cukul mulai dirambahi bagian pucuk-pucuknya sebagai sunrise point juga baru 1-2 tahun.
Saya dan teman Haus Piknik juga nggak sengaja mampir di Cukul mid Juli lalu. Usai mengeksplor Curug Citambur di Cianjur kami memutuskan melanjutkan perjalanan dan menginap di Ciwidey. Dari Ciwidey kami ragu mau lanjut ke Garut atau ke mana. Singkat cerita, diputuskanlah ke Pangalengan aja. Ada apa aja di Pangalengan selain perkebunan teh dan Situ Cileunca? Mbak Raiyani sang travel photographer teringat Cukul –dia pernah ke sana tapi sore, padahal bagusnya pagi, menjelang sunrise.
Jadi di sanalah kami berdiri pagi itu menikmati suguhan alam yang breathtaking! Sumpah keren!! Ke mana aja selama ini saya, dan kamu juga... iya kamu semua... kok bisa-bisanya nggak tahu ada lokasi segini bagus.
Berada di ketinggian sekitar 1.600 mdpl, dari titik tertingginya yang menghadap ke arah jalan meliak-liuk di bawahnya, Cukul menawarkan hamparan kebun teh nan hijau yang dipeluk pegunungan di belakangnya, dan tentu juga ditingkahi arakan awan yang menambah magis suasana pagi nan dingin. Saat matahari mulai berani menampakkan diri dari balik pegunungan, hamparan hijau di depan kami mulai disirami warna kuning dan lembayung. Cuantiikkk puollll!!
Tampak di kejauhan juga asap mengepul, membumbung, seperti asap kawah atau asap dari lubang kepundan gunung. Ternyata itu adalah Wayang Windu, dua volkano yang menghasilkan panas bumi. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Wayang Windu ini adalah yang terbesar di Indonesia.
BAGAIMANA KE CUKUL?
Dari pusat kota Bandung arahkan kendaraan ke arah selatan, ke Pangalengan yang mempunyai perkebunan teh di beberapa lokasi. Nah untuk menemukan Cukul Sunrise Point di area Malabar memang nggak gampang, tapi pakai saja Google Maps, cari rute ke “Cukul Sunrise Point”, maka kita akan tiba di titik yang dimaksud. Di pinggir jalan yang berbentuk huruf U.
Inilah titik startnya, tempat Google Maps menyuruh kita berhenti karena sudah sampai. Tapi kalau naik dari sini curam
Lalu ke mana lagi? Kami pun memakai cara paling konvensional: bertanya pada penduduk lokal, kebetulan ada bapak dan ibu pemilik warung di situ. Mereka pun menunjukkan jalan setapak di antara kebun teh, menanjak curam. Kami memilih naik dari situ, walaupun sebenarnya ada rute naik yang lebih landai. Naiknya cukup sulit, di beberapa bagian saya harus mencengkeram batang pohon teh untuk bisa naik. Tapi jalurnya nggak panjang kok. Hitungan menit sudah sampai di titik tertinggi.
Selama mendaki, sering-seringlah berhenti untuk melihat ke arah belakang
Terus mendaki di antara kebun teh hingga ke titik tertinggi itu
Ini titik tertinggi tempat memotret pemandangan Cukul tanpa terhalang
Turunnya kami nggak melewati rute yang sama, karena sekalian kami ingin mendekati Situ Cukul yang di bagian atasnya nangkring Villa Jerman berwarna putih. Menyusuri terus sisi danau, sambil berhenti memotret Villa Jerman yang anggun, maka tibalah kembali kami ke jalan raya, tapi cukup jauh dari kami memarkir mobil.
Villa Jerman tampak dari titik tertinggi ke arah belakang, berlawanan dengan pemandangan ke arah spot utama Cukul
Situ Cukul yang ditumbuhi teratai di depan Villa Jerman
Jadi bagi Anda yang mau mencari sunrise point ini, cari aja jalan masuk berbatu selebar satu mobil di tepi Situ Cukul, di mana terlihat si Villa Jerman itu.
Jalan masuk yang landai, di samping Situ Cukul. Kami turunnya lewat sini
Dari Bandung kota ke Cukul kira-kira makan waktu berkendara sekitar 3 jam. Jalan Cukul ini adalah jalur alternatif menuju Garut selatan dan Cianjur selatan. Jadi kalau mau ke Cianjur atau Garut, coba deh sekali-sekali lewat jalur ini, nggak akan nyesel!!