Sakai, kota yang pendiam namun menyimpan banyak misteri untuk ditelusuri, kota yang masih menjadi bagian dari prefektur Osaka, Jepang. Berjarak hanya 18 km dari Osaka dan memerlukan waktu 20 menit saja berkendara melalui jalan protokol di negeri Sakura ini. Sakai, kota yang menjadi jantung ekonomi Jepang di masa lalu, kini masih berpotensi menghasilkan devisa bagi Jepang dalam hal-hal yang cukup tradisional, contohnya kereta api, samurai dan juga senjata api.
Teknologi masa kini yang kian marak berpacu memenuhi kebutuhan konsumen ternyata tidak menyurutkan Sakai dari nilai-nilai budaya Jepang yang hingga kini tetap terjaga. Untuk para penggemar sepeda dan kolektor pisau/pedang, coba deh “melipir” ke Sakai.
CARA KE SAKAI
Bandara terdekat menuju Sakai adalah Kansai International Airport (KIX) di Osaka. Dari Jakarta (CGK) umumnya harus transit minimal 1X di Singapura, Kuala Lumpur atau Hong Kong. Harga tiket PP Rp 5,5–10 juta (nonpromo) dan juga memakai kombinasi maskapai. Ada memang penerbangan direct ke Kansai tapi harganya bisa di atas Rp 14 juta!
Sampai di KIX, transportasi ke Sakai ada 2 cara yaitu:
1. Kereta Api JR Airport menuju Sakai, +/-35 menit dengan harga tiket 500 yen, turun di Sakai Higashi.
2. Mobil, baik sewaan, taksi atau pribadi, +/-25 menit. Tapi kalau naik taksi di jam reguler kena ongkos sekitar 850 yen. Kalo udah malam sekitar midnight, waduh, ongkos taksinya bisa 4-5 kali lipat lho! (Catatan: Ongkos berlipat ini memang “sah” berlaku pada jam-jam tertentu di Jepang).
TRANSPORTASI DI DALAM KOTA SAKAI
Trem/Commuter Line:
Trem atau commuter line di Kota Sakai beroperasi pkl.05.15–23.50 yang menempuh jarak sekitar 14 km dan tiket naiknya hanya 200 yen (jauh-dekat sama).
Sepeda:
Nah, moda transportasi hemat energi yakni sepeda inilah yang membuat Sakai terkenal. Sejauh mata memandang pasti Anda akan melihat sepeda. Bahkan konon kabarnya di setiap rumah sudah pasti ada sepeda. Dan yang lebih ekstrem lagi ada yang bilang kalo jumlah sepeda di kota ini melebihi jumlah penduduknya lho….
Penyewaan sepeda di Jepang cukup banyak. Beberapa hotel pun menyediakan sepeda untuk disewa. Tarif umumnya adalah 300 yen untuk 1 hari penuh, 1.000 yen untuk 1 minggu, dan 2.000 yen untuk sebulan. Namun untuk para turis diperlukan fotokopi paspor dan harus menandatangani surat perjanjian, setelah itu Anda akan mendapatkan kartu anggota yang bisa digunakan untuk menyewa sepeda.
Mekanisme pengambilan dan pengembalian juga cukup mudah, namun perlu diperhatikan tempat pengembaliannya, ada yang harus kembali di tempat Anda menyewa, ada juga yang bisa dikembalikan di tempat lain sesuai cabang yang ada.
Jalur sepeda pun disediakan khusus, dan jarang ada trotoar yang tinggi dan berlubang. Jenis sepeda yang paling banyak dijumpai saat MyTrip berkunjung ke Sakai adalah sepeda “ontel” Jepang yang mempunyai keranjang di bagian depan dan busa jok empuk di bagian belakang (banyak yang dimodifikasi menjadi kursi bayi).
SURGA BAGI GOWES LOVERS
Tak heran apabila sepeda telah mendongkrak nama dan perekonomian Kota Sakai, bahkan pemerintahan Jepang pun turut memberi perhatian khusus tentang sepeda ini. Pabrik awal pembuatan sepeda sudah ada di Sakai di era menjelang tahun 1900. Hingga kini di usianya yang hampir mencapai 150 tahun Sakai masih tetap menjadi pemasok komponen sepeda terbesar di dunia. Bahkan seluruh penduduk Sakai pun mendukung hal tersebut dengan menjaga perilaku ramah lingkungan dan memberi teladan bagi para pendatang dari seluruh pelosok dunia.
Tak heran bila Sakai juga menjadi “surga”-nya para gowes lovers di seluruh dunia. Balap sepeda paling bergengsi yaitu Tour of Japan pun diselenggarakan di kota ini.
MUSEUM SEPEDA
Di kota ini juga ada Museum Sepeda yang beralamat di 165-6 Daisen Nakamichi, Sakai Ward, Sakai, Osaka, Prefecture 590-0801. Jam operasionalnya pkl.10.00-16.30 dan libur di hari Senin serta Tahun Baru. Tiket masuknya:
1. Lansia (>65): 100 yen
2. Dewasa (16-65): 200 yen
3. Sisw SMP (13-15): 100 yen
4. Siswa SD: 50 yen
Di museum ini bisa dijumpai ratusan jenis dan model sepeda, seperti sepeda susu, sepeda gunung, sepeda tinggi, sepeda roda tiga dan masih banyak jenis lainnya, bahkan beberapa sepeda masih asli dan bukan replika. Sejarah tentang sepeda dikemas dalam sebuah film pendek setelah loket masuk yang berdurasi sekitar 10 menit.
Ada kompetisi di mana anak-anak dapat menggambar sepeda sesuai dengan kreasi dan imajinasi mereka. Museum dengan 3 lantai ini juga menyimpan sepeda pertama yang telah berkeliling dunia, sepeda pertama yang hanya setinggi lutut, sepeda pertama yang dibuat tahun 1870.
Demikianlah penggambaran singkat Kota Sakai. Masih banyak tujuan wisata menarik lainnya di Sakai yang bisa dibaca di MyTrip vol 26/2016.