Puncak Love Besar Karawapop, Misool, Raja Ampat
Misool di Raja Ampat kawasan selatan punya segudang objek wisata yang sangat jelita dan menakjubkan. Kalau diminta menyebutkan mana yang favorit dan wajib dikunjungi, ada lebih dari 5 objek deh! Salah satunya Love Lagoon Karawapop di Misool bagian selatan. Banyak juga yang menyebutnya Telaga Cinta Karawapop, Teluk Cinta Karawapop, Danau Cinta Karawapop. Walaupun menurut MyTrip, tiga sebutan ini kurang tepat karena memang bukan teluk, apalagi telaga atau danau. Dia berada di laut, terkungkung pulau-pulau karst di sekitarnya tapi tidak full, karena ada area yang tetap terhubung langsung ke laut lepas. Jadi lebih tepat disebut laguna.
Laguna Love-nya terkungkung pulau-pulau karst di sekitarnya tapi tidak full
Boleh juga disebut Puncak Love Besar, mengacu pada puncak tebing, tempat Trippers bisa melihat bentuk love lagunanya dari ketinggian. Kenapa Love Besar? Itu untuk membedakannya dengan satu puncak love lainnya di Misool, namanya Puncak Love Kecil, atau Puncak Love Dafalen, yang bentuk love lagunanya memang lebih kecil.
Kalau yang ini Puncak Love Kecil Dafalen
Baca juga: “Dan Kami Pun Menaklukkan Dua Bukit Sekaligus di Misool”
Bagi yang belum pernah melihat Love Lagoon Karawapop secara langsung mungkin bertanya-tanya, bagaimana sih kok bisa bentuknya love begitu? Yang jelas ini asli ya, bukan buatan. Jadi bentuk laguna ini menyerupai hati karena ada perbedaan kedalaman yang membuat perbedaan warna. Bagian bentuk hati lebih dalam, warnanya pun biru, lebih gelap, sementara persis di sekeliling pinggirnya berwarna hijau muda karena dangkal. Dan seperti sudah disebutkan di atas, laguna ini dipisahkan oleh pulau dan tebing karst dari laut lepas. Jadi makin menonjol deh bentuknya.
Bagian bentuk hati warnanya biru gelap, sementara pinggirnya hijau muda
Pertanyaan selanjutnya, susah nggak untuk naik sampai puncak tebingnya? Bersyukurlah Trippers, karena pada jalur tebing curam ini sudah dibangun tangga-tangga kayu yang sangat memudahkan pendakian. Tidak seperti jalur ke Puncak Wayag di Raja Ampat kawasan utara yang hingga kini masih alami apa adanya, tanpa adanya tangga. Tapi, berhubung jalurnya terjal, jarak antar anak tangganya di beberapa bagian cukup jauh. Apalagi ada yang sudah goyang, lapuk, maupun lepas. Jadi tetap dibutuhkan kehati-hatian dan stamina yang prima. Jalur awalnya lumayan datar, baru kemudian naik terus dan naik lagi terus.
Jalur awalnya datar
Lalu naik dan naik terus
Kalau melihat posisi puncak tebingnya yang cukup tinggi, mungkin ada yang merasa jiper duluan, jauh amat, bisa 30 menit lebih nih naiknya! Ternyata kalau tanpa berhenti cuma butuh 10 menit! Tapi mayoritas pasti ngos-ngosan, perlu berhenti, jadi total mendaki 15-20 menit lah. Tangga terakhir sebelum puncaknya cukup sempit karena menyisiri tebing karst.
Ini dia posisi teras pandangnya di tebing yang curam, tangga-tangga kayunya terlihat
Tangga terakhir sebelum puncak
Beda dengan Piaynemo di Raja Ampat kawasan utara, teras pandang Karawapop nggak luas. Jadi kalau sedang ramai pengunjung bakalan antre foto dan bisa ‘bocor-bocor’. Beruntung saat rombongan MyTrip ke sini pada awal Januari 2023 nggak ada pengunjung lain. Kami puas berfoto ramai-ramai maupun sendiri-sendiri. Walaupan karena tibanya pagi hari, jadi backlight. Bagusnya sih sore ke sini ya, Trippers.
Teras pandangnya nggak luas
Pagi hari backlight, tapi Laguna Love Karawapop tetap indah
Walaupun backlight, bentuk hatinya tetap jelas dan memukau
Bentuk hatinya memang sempurna! Untuk memotretnya dengan lebih sempurna, Trippers perlu naik ke teras kecil yang posisinya lebih tinggi.
Memotretnya dari sini
Bagi yang pernah ke Danau Karawapop yang ada ubur-ubur tak bersengatnya, tapi belum pernah mendaki Puncak Love Besar ini, sebenarnya letak dermaganya sama lho… Hanya saja untuk ke danaunya jalan kaki datar ke arah kiri, sedangkan ke puncaknya mendaki ke arah kanan. Dan Puncak Love ini baru mulai dikenal sekitar tahun 2017. Dari teras pandang Puncak Love, danau ubur-uburnya terlihat sebagian. Sayang, menurut pemandu kami, ubur-uburnya sudah nggak lagi di situ.
Danau ubur-ubur Karawapop terlihat sebagian
Baca juga: “3 Danau Ubur-Ubur Tak Bersengat di Misool. Mana yang Paling Oke?”
Karawapop dikelola oleh perorangan. Mereka memungut tiket masuk per orang Rp100.000. Selalu ada orang lokal yang menunggu di pintu masuk yang berupa gerbang kayu yang bisa digembok. Tentu kalau ikut paket trip Trippers tidak perlu bayar lagi, biasanya sudah termasuk di harga trip. Yang membayar dan menghubungi penjaga pintu masuk ya pemandu lokalnya.
Berjalan dari dermaga menuju pintu masuk
Selain fasilitas tangga-tangga hingga puncak, teras pandang, ada juga fasilitas 2 bilik toilet sederhana di dekat pintu masuk. Juga ada gazebo di dermaga. Kalau kebetulan pas jam makan siang, bisa buka bekal makan siang di sini.
Ada gazebo di dermaga
O ya, kalau datang di pagi hari, dari puncak ke arah laguna memang backlight. Tapi di dermaganya justru sinar mataharinya pas! MyTrip banyak berfoto-foto di situ karena cakep banget!! Di kiri kanannya tebing karst, permukaan airnya juga hijau cemerlang. Lihat saja foto-foto berikut.
Berfoto di dermaga Karawapop
Berfoto di dermaga Karawapop
Berfoto di dermaga Karawapop
Berfoto di dermaga Karawapop
Bagaimana cara ke Karawapop? Tentu saja harus naik speedboat. Rombongan MyTrip berangkat dari Pulau Panun, tempat kami menginap. Perjalanan laut ditempuh sekitar 1 jam. Lantas bagaimana cara ke Misool? Silakan baca di sini ya.
Baca juga: “5 Danau Cinta di Seantero Indonesia”
Jalan-jalan ke Misool sebaiknya berombongan, minimal 10 orang, supaya bisa sharing biaya speedboat yang tidak murah. Trippers bisa menghubungi MyTrip di 0811821006 untuk info lebih detail tentang open trip maupun private trip ke Misool.