Pasir timbul terpanjang di Indonesia
Pantai Ngurtavur atau Ngurtafur adalah alasan utama orang datang ke Kepulauan Kei di Maluku Tenggara Provinsi Maluku. Begitu juga kami yang berkunjung ke sana Oktober 2019. Pasir timbul memanjang yang sudah terlihat dari pesawat saat hendak mendarat di Bandara Karel Sadsuitubun Pulau Kei Kecil itu begitu menggoda. Apalagi ada bonus bertemu kawanan burung pelikan yang terbang bolak-balik di sekitar pantai. Perfecto!
Ngurtafur terlihat dari pesawat
Bonus melihat burung pelikan
LETAK NGURTAFUR
Pasir timbul yang membentuk garis meliuk-liuk atau menzigzag ini merupakan bagian dari sebuah pulau yang menjorok ke laut. Pulau Woha namanya, tak berpenghuni. Banyak sumber di internet salah menuliskan Ngurtafur berada di Pulau Warbal (mungkin pada main kopas aja, hihi). Padahal jelas kalau kita cek di Google Maps, Ngurtafur berada di sisi utara Pulau Woha, sementara Pulau Warbal ada di selatan Pulau Woha. Kedua pulau imut ini berada di lepas pantai sisi barat Pulau Kei Kecil, termasuk dalam wilayah Laut Banda. Bastian Resubun, guide kami, juga mengonfirmasi, Ngurtafur di Pulau Woha, bukan Warbal.
O ya, dalam bahasa setempat, “ngur” itu berarti pasir, “tafur” berarti timbul.
Posisi Ngurtafur di sini
Nah ini posisi Kepulauan Kei. Jauh ya...
MENUNGGU AIR SURUT
Untuk ke Ngurtafur butuh kesabaran. Kami sudah bersiap sejak pagi, tapi akhirnya baru jam 12 siang bisa berangkat dengan speedboat dari Pantai Ngurbloat, tempat kami menginap di Villa Monica. Itu karena harus melihat pasang surut air laut yang bisa berubah setiap hari. Yang jelas, namanya pasir timbul, kita harus tiba di Ngurtafur saat air surut. Kalau saat pasang ya wassalam deh, pasir timbulnya kerendem. Dan yang jadi PR, karena sedang surut juga di Pantai Ngurbloat, kami harus jalan kaki cukup jauh agak ke tengah laut melewati pasir lembek dan basah untuk mencapai boat.
Baca juga: "Pantai Jikomalamo, Favorit untuk Snorkeling dan Diving di Ternate"
Perjalanan laut dari Ngurbloat ke Ngurtafur sekitar 45 menit. Kalau dari Dermaga Debut di Desa Rumadian yang juga di pesisir barat Pulau Keci Kecil hanya 20 menit karena Debut posisinya lebih ke selatan. Tapi durasi perjalanan laut tergantung kekuatan mesin boat, keadaaan arus dan gelombang laut. Biasanya boat-boat berukuran sedang di Pulau Kei memakai satu mesin 40 PK.
BONUS BURUNG PELIKAN
Begitu tiba di Ngurtafur kami disambut kawanan burung pelikan. Sungguh ini kejutan menyenangkan buat kami. Nggak semua orang yang ke Ngurtafur bisa dapat bonus ini, walaupun kata Bastian, burung-burung pelikan itu memang tinggal di situ, bukan burung migrasi dari Australia seperti yang banyak disebutkan di internet. Saya baca-baca pengalaman orang lain, ada yang sama sekali nggak lihat, ada juga yang hanya melihat 1-2 ekor burung pelikan. Jadi kami termasuk beruntung. Pelikannnya banyak bangeeeet.
Kawanan pelikan menyambut kami
Mesin boat kami membuat pelikan-pelikan yang tadinya sedang ngerumpi di pasir pantai itu menjauh. Adegan mereka beterbangan sungguh menjadi tontonan yang menggemaskan. Dan untungnya mereka nggak bener-bener menjauh. Memang pergi dari pasir tapi tetap berenang-renang di perairan sekitar pantai. Kami masih bisa menonton dan memotretnya, puas!
Pelikannya lagi ngerumpi
Puas memotret pelikan
FENOMENA LAUT TERBELAH
Banyak yang menyebut Ngurtafur seperti fenomena laut terbelah. Karena di kanan kiri pasir putih halus sepanjang 1 km lebih ini lautnya landai, dan tentu saja jernih banget airnya. Membuatnya ideal buat sekadar berenang cantik maupun snorkeling. Dan pastinya berfoto-foto aneka gaya juga cucok banget di sini.
Fenomena laut terbelah
O ya, di Pulau Woha ini sudah ada menara pandang yang tingginya 3-4 m. Kita bisa naik ke sini untuk memotret garis pantai Ngurtafur. Cukup membantu buat yang nggak punya drone.
Menara pandang
Sudah ada juga beberapa gazebo permanen. Kami membuka bekal makan siang di sini. Ya, harus bawa bekal makan siang karena nggak ada warung di sini. Toilet dan kamar bilas juga nggak ada. Tapi siapa yang butuh toilet kalau ada laut begitu luas? Hehe. Nggak perlu ganti baju juga setelah main air karena naik boat balik juga kemungkinan bakal terciprat. Makanya perlu bawa dry bag untuk melindungi dompet, HP, dan kamera ya.
Katanya sunset di sini juga bagus. Kebayang sih. Karena tak terhalang apa pun. Sayang kami nggak nunggu sunset. Lagian jam 3-an pas kami meninggalkan pulau ini air mulai pasang. Dan kami dapat bonus kawanan pelikan beterbangan lagi seakan menyampaikan salam perpisahan.
Mereka beterbangan seolah menyampaikan salam perpisahan
Info-info lain:
- Waktu terbaik mengunjungi Pantai Ngurtafur dan Kei secara keseluruhan adalah April-Mei dan Oktober-Desember.
- Ngurtafur adalah sandbar atau gosong terpanjang di Indonesia.
- Ngurtafur memberlakukan retribusi, bukan per orangan tapi per satu boat Rp200.000. Ada penunggu pulau yang akan menghampiri begitu kita tiba.
- Bayar sewa boat terbuka dengan satu mesin 40 PK dan kapasitas 8-10 orang dari Ngurbloat Rp1juta.
- Sinyal internet lancar lho di Ngurtafur, tapi hanya Telkomsel.
CARA KE KEI
Dari Jakarta naik pesawat ke Bandara Karel Sadsuitubun di Kota Langgur (kodenya LUV) dengan transit di Ambon. Lama penerbangan Jakarta-Ambon 3,5 jam. Ambon-Langgur 1,5 jam.
Jangan bingung antara Kota Tual dan Langgur ya. Dulu Bandara Karel Sadsuitubun disebut berada di Tual. Sekarang disebut berada di Langgur. Bandaranya sih dari dulu di situ aja, nggak pindah, tepatnya di Kota Langgur yang berada di Kecamatan Kei Kecil di Pulau Kei Kecil. Sedangkan Tual itu kota yang lebih dulu ada dan berkembang di Kepulauan Kei, tapi berada di Pulau Dullah (disebut juga Kei Dullah), yang dekat sekali dengan Pulau Kei Kecil dan terhubung dengan jembatan. Tadinya ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara adalah Tual, tapi sejak 20 Juli 2011 pindah dari Tual ke Langgur. Makanya sekarang bandaranya disebut berada di Langgur.
Baca juga: "Island Hopping di Morotai, Dari Pose Pesawat Tempur Sampai Bersantai Ala MacArthur"
Jarak Kota Tual ke bandara di Langgur 17 km, dengan waktu tempuh berkendara sekitar 30 menit. Sedangkan dari bandara ke area Pantai Ngurbloat di Pulau Kei Kecil, homebase untuk liburan di Kei, 23 km, berkendara 35 menit.
Kepulauan Kei sendiri adalah pusat pemerintahan Kabupaten Maluku Tenggara yang masuk dalam Provinsi Maluku.
Once these fields have been entered on the CEL if a CEL is filled in before the CFD, they can be duplicated using the dup key feature in the corresponding fields on the CFD, CHI, HRA, and or HFA, if all 4 or 5 forms are entered in the same data session best site to buy priligy
2024-09-26whats hcq chloroquine hydrochloride hydroxichloriquin
2021-06-15chroloquine generic chloroquine phosphate cloroquin
2021-02-19chloroquine tablets aralen mexico erectile tissue erectile pills hcqs medicine plaquemine erectile injections pics plaquenil headache tadalafil tadalafil max dose zithromax generic zithromax azithromycin
2021-01-26