Jangan salah ya, ini bukan Campuhan Ridge Walk di Ubud, Kabupaten Gianyar lho, tapi sebuah air terjun tercantik yang ada di Desa Gitgit Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Bali. Siapa sangka Kabupaten Buleleng memiliki daya tarik tersendiri berupa ragam wisata air terjun. Bahkan kabupaten yang berjuluk Bumi Panji Sakti ini setidaknya memiliki kurang lebih 10 air terjun yang tersebar di kawasan utara Pulau Bali tersebut.
Adalah Air Terjun Campuhan yang memiliki keunikan dibanding air terjun lainnya. Beberapa keunikan dari air terjun kembar ini di antaranya adalah aliran air yang mengguyur deras setinggi 20 m berasal dari 2 aliran air sungai yang berbeda, yang lantas saling bertemu dan bercampur dalam sebuah kolam alami sedalam 2 m. Inilah yang melatarbelakangi nama Campuhan di mana dalam bahasa Bali berarti campur.
Baca juga: "Belum Banyak yang Tahu, Inilah Blue Lagoon-nya Buleleng Bali"
Selain itu Air Terjun Campuhan memiliki karakteristik yang sekilas mirip Air Terjun Tukad Cepung di Kabupaten Bangli. Bisa terlihat bahwa air mengalir deras di balik tebing-tebing curam yang seolah pesonanya bersembunyi di balik gua yang cukup sempit. Lebatnya pepohonan dan tumbuhan hijau yang rimbun menambah suasana menjadi semakin sejuk dan cukup gelap.
Tidak begitu sulit untuk menemukan alamat Air Terjun Campuhan. Pintu masuk air terjun tepat berada di jalur utama Buleleng-Denpasar. Untuk akses menuju lokasi air terjun pun sudah sangat baik, yakni telah disediakan jalan berupa anak tangga permanen sejauh kurang lebih 300 m. Suasananya juga sejuk, sebab sepanjang trekking terdapat banyak sekali jajaran pepohonan yang sanggup menghalau panasnya terik matahari.
Di Desa Gitgit sebenarnya masih ada beberapa air terjun lain seperti Air Terjun Gitgit, Air Terjun Bertingkat, Air Terjun Colek Pamor dan Air Terjun Mekalongan. Namun pesona Air Terjun Campuhan seolah berhasil menandingi keelokan air terjun lain dan tetap menjadi air terjun paling populer di Desa Gitgit.
Jika ingin menyambangi Air Terjun Campuhan, bisa ditempuh melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan jarak 80 km atau sekitar 3 jam berkendara. Pengunjung hanya dikenai biaya tiket masuk sebesar Rp20.000 per orang. Sementara fasilitas umum yang tersedia adalah toilet, warung dan toko merchandise.
Chang from Houston Methodist Hospital, Houston, Texas has studied the effects of chloroquine on cancer stem cells priligy usa
2024-09-26