HIMALAYAN RANGE BUKAN CUMA MOUNT EVEREST 2020-04-11 00:00

International Mountain Museum, atapnya menyerupai mountain skyline

 

Baru-baru ini tersiar kabar Himalaya terlihat dari Punjab India karena polusi udara berada di titik terendah akibat wabah Corona yang memaksa banyak aktivitas terhenti. Buat yang kurang paham bahwa Himalayan Range itu bukan hanya Puncak Everest tetapi terdiri dari banyak gunung, berita ini menjadi lebih luar biasa dari kenyataannya. Memang sih istimewa Himalayan Range terlihat dari Punjab. Tapi yang terlihat adalah Dhauladhar Range, bagian dari Himalayan Range yang berada di Himachal Pradesh, negara bagian di India yang berbatasan langsung dengan Punjab. Bukan Mount Everest yang terlihat ya Gaess.... Nah, makanya untuk tahu lebih jauh tentang Himalaya, datang deh ke International Mountain Museum di Pokhara Nepal. Keluar dari museum ini kalian akan mendapatkan pemahaman baru deh!

 

Baca juga: "Cara Paling Gampang Melihat Mount Everest: Duduk Manis di Nagarkot"

 

AWAL MULA BERDIRINYA INTERNATIONAL MOUNTAIN MUSEUM
Adalah Nepal Mountaineering Association (NMA) yang dibentuk 1 Nov 1973, yang memprakarsai pendirian International Mountain Museum (IMM) di Pokhara. Tujuan utamanya untuk mendokumentasikan fakta-fakta serta perkembangan aktivitas pendakian khususnya di Himalayan Range yang masuk wilayah Nepal.

 

Batu pertama IMM diletakkan pada 1 Desember 1995. Soft opening-nya 29 Mei 2002, lalu resmi dibuka untuk umum 5 Februari 2004. Banyak bantuan diterima dari banyak organisasi dan tokoh-tokoh Nepal maupun dunia, sehingga museum jadi seperti sekarang ini.

 

TIGA GALLERY UTAMA

Dengan total area display seluas 4.200 m2, IMM yang bentuk atapnya menyerupai mountain skyline dan terdiri dari 2 lantai, terbagi menjadi 3 gallery utama.

 

Mountain People Gallery

 

Bagian pertama adalah Mountain People Gallery. Highlight utamanya etalase-etalase yang memajang patung/manekin penduduk asli gunung yang ada di wilayah Nepal maupun bagian dunia yang lain. Patung dalam ukuran asli ini dibalut pakaian tradisional masing-masing. Ada orang gunung di Nepal yakni suku Tamang, Thakali, Gurung, dan Sherpa; juga orang gunung Taiwan, Slovenia, Jepang, dan beberapa negara Eropa lainnya.

 

Patung suku Gurung

 

O ya, mungkin ada yang belum tahu, Sherpa itu bukan porter Himalaya, tapi salah satu suku asli di Nepal yang tinggal di Himalaya. Karena kebanyakan porter Himalaya adalah orang Sherpa, jadi orang tahunya Sherpa itu porter Himalaya.

 

Di aula pertama ini dipajang juga perkakas penunjang keseharian suku-suku gunung termasuk peralatan dapur dan juga alat musik. Menarik melihat kostum maupun perabotan yang mungkin baru kali ini kita lihat.

 

Perabotan suku Thakali

 

Untuk pemahaman yang lebih komprehensif tentang Himalaya, pada jam-jam tertentu diputar film dokumenter di studio mini dengan durasi 18 menit. Enaknya sih nonton film ini dulu baru muterin museumnya. Yang paling menarik dari film ini adalah proses bagaimana Himalaya terbentuk, dan bagaimana air laut serta garam-garamnya terjebak di dasar pegunungan ini.

Bagian atau aula kedua, World Mountains Gallery. Kita bisa melihat foto puncak-puncak tertinggi di dunia dan cerita pendakian pertamanya.

7 gunung tertinggi dari 7 benua yaitu Mt. Everest (8.848 m, Nepal-Tibet, Asia), Mt. Aconcagua (6.961 m, Argentina, South Amerika), Mt. McKinley-Denali (6.194 m, USA, North America), Mt. Kilimanjaro (5.895 m, Tanzania, Afrika), Mt. Elbrus (5.642 m, Rusia, Eropa), Mt. Vinson (4.892 m, Antartika), Mt. Cartensz Pyramid/Puncak Jaya (4.884 m, Indonesia, Australia/Asia).

 

Mount Everest

 

Sedangkan 14 puncak yang tingginya di atas 8.000 mdpl yang semuanya berada di Himalayan Range dan 8 di antaranya masuk wilayah Nepal adalah: Mt. Everest (8.848 m), K2 (8.611 m), Kangchenjunga (8.586 m), Lhotse (8.516 m), Makalu (8.463 m), Cho Oyu (8.201 m), Dhaulagiri (8.167 m), Manaslu (8.163 m), Nanga Parbat (8.125 m), Annapurna I (8.091 m), Gasherbrum I (8.068 m), Broad Peak (8.047 m), Gasherbrum II (8.035 m), Shisha Pangma (8.013 m).

 

Di dekat area foto-foto gunung ini ada miniatur Himalayan Range di dalam kotak kaca. Jangan lewatkan ya.... Karena dari sini Trippers jadi paham bagaimana posisi Mount Everest dalam Himalayan Range. Bagaimana penampakan Mount Everest dari sisi Tibet yang sama sekali tak terhalang puncak lain, dan bagaimana pula dari sisi Nepal yang ternyata terhalang jejeran puncak-puncak lain yang lebih rendah.
 

Mount Everest dari sisi Tibet, terlihat utuh tanpa terhalang

 

Mount Everest dari sisi Nepal, terhalang gunung-gunung lainnya

 

Baca juga: "6 Fakta Everest Base Camp. Yang No.4 Mungkin Anda Tak Percaya"

 

Di galeri kedua ini juga terdapat seksi geologi yang menampilkan koleksi sampel-sampel bebatuan penting yang membentuk formasi geologis dari mountain range.

Foto-foto koleksi flora dan fauna maupun replika dari aslinya yang dikeringkan akan memikat pengunjung seolah-olah kita melihat dunia liar sesungguhnya. Ada koleksi kupu-kupu yang jumlahnya cukup banyak.

 

Aula ketiga: Mountain Activities Gallery. Memajang peralatan, kostum, orang-orang yang pernah berhasil mendaki 14 puncak dunia, juga foto-foto dari ketua tim French Expedition, termasuk Maurice Herzog yang mendaki Annapurna pertama kali tahun 1950 bersama Louis Lachenal. Ada juga Junko Tabei, wanita pertama dari Jepang yang mendaki Mt Everest. Timanishi, penakluk pertama Puncak Manaslu, dan juga beberapa peralatan pendaki lain dipajang di sini.

 

Baca juga: "Kenapa Sarangkot Nepal Favorit Untuk Tandem Paragliding?"


Last but not the least, si legenda Yeti, mitosnya, dan publikasi-publikasi tentang raksasa salju berwarna coklat seperti beruang ini ada di salah satu sudut di lantai 1. Ada foto-foto bukti tapak kaki yeti di salju dsb. Tak pernah ada bukti otentik tentang keberadaannya, tapi banyak orang percaya yeti memang hidup di belantara salju Himalaya.

Agar pengunjung juga mengerti arti pentingnya menjaga lingkungan gunung, dipajang foto-foto tentang sampah-sampah yang dikumpulkan dari Mount Everest antara tahun 2000 sampai 2003. Diperlihatkan gambaran suram jika upaya pemeliharaan lingkungan gunung diabaikan.

 

Ada satu bagian tersenditi didedikasikan hanya untuk Mount Everest, ada foto-foto vintage Everest dan kehidupan di sana di zaman dulu. Ada Imaging Everest yang memajang beberapa foto dari British Expeditions ke Mount Everest dari 1921 sampai 1953.

 

REPLIKA MT. MANASLU

Replika Mt. Manaslu setinggi 9,5 m dibangun di halaman depan museum. Warnanya serba putih, melambangkan salju. ‘Gunung’ ini bisa didaki dan tentunya jadi spot favorit berfoto. Makanya selalu ramai.

 

Berfoto di replika Mt. Manaslu

 

Fasilitas lainnya: perpustakaan, Gorkha Village Restaurant, toko suvenir, taman, Maurice Herzog Climbing Wall setinggi 21 m.

 

Peta museum

 

Jam buka: 08.00-18.00 (setiap hari, tidak ada jadwal tutup)

Tiket masuk: NPR 500 (wisman), NPR 250 (SAARC Nation), NPR 100 (warga Nepal)
Lokasinya: di tenggara dari Lakeside Pokhara. Hanya 10 menit berkendara.

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Badri Nepal, Mayawati NH
Comment