After sunset memukau di Pantai Ler Ohoilim, Kei Besar, Maluku Tenggara
Selama ini kalau bicara destinasi wisata di Pulau Kei Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku, yang disebut pastilah pantai dengan pasir terhalus di dunia, Pantai Ngurbloat, juga salah satu pasir timbul terpanjang di dunia, Pantai Ngurtavur. Itu semua berada di Pulau Kei Kecil. Ada Kei Kecil, tentu ada Kei Besar. Tapi kebanyakan orang mungkin tahunya hanya Pulau Kei saja. Kei Besar memang kurang dikenal dan jarang dikunjungi. Wisatawan kalau ke Kei ya hanya ke Kei Kecil. Memang Kei Besar dari segi fasilitas belum terlalu siap menyambut wisatawan. Tapi dari segi destinasinya, cukup beragam dan sangat menarik. Apa saja objek wisatanya, dan bagaimana cara ke Kei Besar? Yuk mari MyTrip antar.
Baca juga: “Yuk Nikmati Pasir Terhalus dan Kemewahan Jaga Jarak di Pantai Ngurbloat Pulau Kei”
Peta Kepulauan Kei
BAGAIMANA CARA KE KEI BESAR?
Dari Jakarta pilih penerbangan ke Kota Langgur di Pulau Kei Kecil (kode bandara LUV). Biasanya transit dulu di Kota Ambon. Lalu dari Langgur di Kei Kecil sambung transportasi laut ke Kei Besar, tepatnya ke Kota Elat, ibu kota dan kota utama di Kecamatan Kei Besar.
Pelabuhan Elat
MyTrip memilih naik kapal cepat (nama kapalnya Marina Syahputra 1) dari Pelabuhan Watdek di sisi timur belahan utara Pulau Keci Kecil menuju Pelabuhan Elat di Kota Elat. Perjalanan laut ditempuh 1 jam 10 menit. Kapal cepat berangkat setiap hari pukul 09.00 dan 12.00. Sama dengan kapal cepat lainnya, tempat duduknya nyaman dan ruangan penumpangnya ber-AC. Saat kembali dari Elat ke Watdek kapal cepat yang kami tumpangi namanya Telaga Express.
Kapal cepat dari Pelabuhan Watdek di Kei Kecil menuju Pelabuhan Elat di Kei Besar
Selain naik kapal cepat dari Pelabuhan Watdek, ada juga pilihan naik kapal ferry yang berangkat dari Pelabuhan Tual di Pulau Dullah, pulau yang terhubung via jembatan dengan Pulau Kei Kecil. Kalau ada bujet lebih, bisa juga sewa speedboat.
BAGAIMANA TRANSPORTASI UNTUK KELILINGNYA?
Jangan berharap ada mobil Avanza AC yang bisa disewa, apalagi elf atau HiAce. MyTrip dan rombongan naik mobil sejenis Colt bak terbuka yang diberi atap dan ada kursi memanjang saling berhadapan. Mirip songtheaw di Thailand lah. Di hari lain kami menyewa angkot.
Mobil bak terbuka yang mengantar MyTrip keliling Kei Besar
Kondisi jalannya variatif, ada aspal mulus, ada juga jalan makadam atau batu kapur dikeraskan, ada jalan rusak, ada jembatan cadangan --menunggu jembatan permanen dibangun. Kondisi kiri kanan jalan berupa kebun dan hutan, ataupun perkampungan warga.
Kondisi salah satu ruas jalan di Kei Besar
BAGAIMANA PENGINAPAN DI KEI BESAR?
Penginapan hanya ada homestay --rumah penduduk yang disewakan, bukan homestay khusus wisatawan. Jadi kondisi ya ala kadarnya. Homestay yang MyTrip tempati berupa rumah dua lantai. Lantai pertama dijadikan rumah makan ayam goreng di bagian depannya, dan bagian belakangnya ditinggali pemilik rumah. Lantai duanya baru terdiri dari kamar-kamar yang disewakan, ada kamar ber-AC, ada kamar dengan kipas angin. Kamar mandi sharing di bagian belakang, ada dua buah. Menurut pemandu, homestay ini sudah yang paling mendingan di Kota Elat. Sepenglihatan MyTrip memang nggak ada penginapan bagus, apalagi yang berupa hotel, maupun vila.
Penginapannya seperti ini
MAKANNYA BAGAIMANA?
Sama halnya dengan penginapan, rumah makan di Kota Elat dan Kei Besar secara keseluruhan terbatas. Nggak ada restoran besar, adanya ya warung makan sederhana dengan pilihan yang juga terbatas. Ayam goreng dan lalapan, aneka menu ikan, nggak jauh-jauh dari itu.
Baca juga: “Jangan Lupa Cicipi Pisang Goreng Enbal Saat Liburan di Pulau Kei Ya…”
OBJEK-OBJEK WISATANYA APA SAJA?
1. Air Terjun Harangur di Desa Harangur. Dari Kota Elat berkendara ke arah barat daya selama +/-45 menit. Menuju lokasi air terjunnya dari pinggir jalan hanya perlu hiking ringan +/-25 menit. Ciri khasnya, air terjunnya jatuh ke laut dan terdapat “jacuzi” alami.
Air Terjun Harangur, airnya jatuh ke laut
“Jacuzi” alami di Air Terjun Harangur
2. Pantai Ler Ohoilim (Batu Kapal) di Desa Ler Ohoilim. Dari Kota Elat berkendara ke arah barat daya selama +/-30 menit. Pantai ini cocok untuk menanti sunset.
After sunset di Pantai Ler Ohoilim sangat spektakuler
3. Air Terjun Hoko di Desa Hoko. Dari Kota Elat berkendara ke arah timur laut selama +/-1 jam 45 menit. Dari pinggir jalan, jalan kaki ke air terjunnya tak sampai 10 menit. Air terjun ini menjadi magnet wisata Kei Besar. Bentuk air terjunnya memang unik, menyerupai corong terbalik, dan kolam alami di bawahnya nyaman buat direnangi.
Air Terjun Hoko, mirip corong terbalik
Bermain air di bawah Air Terjun Hoko
4. Air Terjun Kasair di Desa Soinrat. Dari Kota Elat berkendara ke arah timur laut selama +/-15 menit. Hiking ringan ke air terjunnya hanya 10-15 menit. Terasa sekali kesan mistis dan purba di sekitar air terjun ini.
Air Terjun Kasair
5. Puncak Kalvarisit di Ohoilim. Dari Kota Elat berkendara ke arah barat daya selama +/-20 menit. Untuk mencapai puncaknya yang setinggi 422 mdpl perlu sedikit menguras tenaga melewati jalur menanjak selama +/-1 jam 15 menit. Di puncaknya ada Patung Yesus. Dan dari puncaknya kita bisa melihat sekaligus pesisir timur dan barat Pulau Kei Besar. Ada jalan salib dan Goa Maria di jalur menuju puncak.
Puncak Kalvarisit
Ada lagi Air Terjun Ad dan Weduar, yang sayangnya tak sempat MyTrip kunjungi karena durasinya hanya 3 hari termasuk pergi dan pulang ke Kei Kecil. Cerita lebih lengkap tentang 5 objek di atas akan dituliskan dalam artikel terpisah. Ikuti terus ya…
MyTrip bisa mengatur perjalanan ke Kei Kecil maupun Kei Besar untuk Trippers. Silakan hubungi 0811821006.