Pasti kalian masih ingat lagu zaman kecil kita dulu Pelangi-Pelangi, Alangkah Indahmu... Lagu ini sepertinya turun temurun diwariskan ke generasi-generasi selanjutnya. Sejak kecil pelangi memang selalu digambarkan sebagai fenomena alam yang indah, fenomena yang jarang terjadi dan hanya di waktu-waktu tertentu saja muncul.
Jika kita mengkaitkan antara pelangi dengan tempat wisata, bisa diambil contoh Tebing Pelangi Banyu Muluk di Tulungagung ataupun Air Terjun Kabut Pelangi di Lumajang, di mana kemunculan pelangi bisa terjadi sewaktu-waktu disana akibat efek pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Atau ada juga Rainbow Mountain di Peru di mana pegunungannya memiliki kontur warna-warni bak pelangi. Nah, bagaimana jadinya kalau pelangi itu muncul permanen pada sebuah pohon? Penasaran ‘kan.
Baca juga: "Bermimpi ke Machu Picchu? Simak Panduan Lengkap Ini"
Ya, di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur kalian bisa menyaksikan secara langsung keberadaan pohon pelangi tersebut. Pohon yang memiliki nama ilmiah Eucalyptus deglupta atau banyak juga yang menyebutnya Rainbow Eucalyptus ini tumbuh dengan suburnya di Desa Sumber Wringin, Kecamatan Sumber Wringin --sebuah desa dengan suasana yang masih sejuk, asri dan jauh dari keramaian.
Terdapat kurang lebih 10 hingga 15 pohon pelangi dari berbagai ukuran, yang paling besar berdiameter 1 m yang menjulang tinggi ke atas. Sepintas jika kalian mengamatinya dari dekat, pohon tersebut lebih menyerupai pohon yang dicat, padahal tidak sama sekali. Warna ini benar-benar murni terbentuk dari proses alami, di mana warna-warna tersebut muncul akibat keluarnya getah dari dalam tubuh pohon, lalu getah tersebut mengenai kulit pohon pada bagian lain hingga membentuk sebuah lapisan warna. Selanjutnya, silakan abadikan momen ini dalam foto ataupun video.
Bagi Trippers yang penasaran dan ingin melihatnya langsung seperti apa bentuk fisik pohon pelangi, kalian bisa melakukan perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Setibanya di Banyuwangi Trippers bisa menggunakan kendaraan sewa baik kendaraan roda dua ataupun roda empat, dengan menempuh jarak sekitar 130 km atau kurang lebih 4 jam perjalanan. Jalan yang kalian lewati nantinya sudah terbilang bagus, hanya saja ketika sudah masuk Desa Sumber Wringin, kondisi jalan aspal dalam keadaan sedikit rusak.
Kawasan ini letaknya di tepi jalan utama dan bukan merupakan tempat wisata, sehingga untuk biaya masuk ataupun parkir belum ditetapkan secara resmi alias gratis. Tempat ini juga masih jarang dikunjungi, mungkin karena memang belum terlalu dikenal banyak orang, walaupun sebenarnya keberadaan pohon pelangi tersebut termasuk unik dan langka. Bagaimana, tertarik ke sana?