Air Terjun Hoko, bentuknya unik
Air Terjun Hoko sering kali dimasukkan dalam daftar destinasi wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Kei (tepatnya Kepulauan Kei) di Provinsi Maluku. Disandingkan dengan Pantai Ngurbloat dan Pantai Ngurtavur yang lebih populer. Tapi jangan salah, Air Terjun Hoko berada di Pulau Kei Besar, bukan di Kei Kecil seperti Ngurbloat dan Ngurtavur. Sedangkan wisatawan pada umumnya hanya mengeksplor Kei Kecil. Gerbang masuk ke Kepulauan Kei juga ada di Kei Kecil, tepatnya Bandara Karel Sadsuitubun di Kota Langgur.
Untuk bisa sampai ke Kei Besar Trippers harus naik kapal cepat dari Pelabuhan Watdek atau kapal ferry dari Pelabuhan Tual. Durasi dengan kapal cepat hanya +/-1 jam 10 menit. Kapal merapat di Pelabuhan Elat di Kota Elat, kota utama sekaligus ibu kota Kecamatan Kei Besar.
Baca juga: “Bagaimana Cara ke Kei Besar dan Apa Saja Objek Wisatanya?”
Dari Kota Elat ke Air Terjun Hoko Trippers mesti berkendara ke arah timur laut selama +/-1 jam 45 menit. Begitu turun dari mobil atau motor di pinggir jalan, tinggal jalan kaki ke air terjunnya tak sampai 10 menit. Jalurnya pun tanah kebun yang datar. Lanjut meniti tanggul tembok. Kemudian agak usaha sedikit melewati aliran air dan batu-batu besar. Baru deh kelihatan air terjunnya setelah kita melewati dinding batu besar.
Jalur datar
Meniti tanggul tembok
Melompati aliran air dan batu-batu
Mulai terlihat air terjunnya
Tak heran kalau wisatawan bela-belain datang ke sini karena bentuknya memang unik --bagus difoto, sekaligus aman buat direnangi. Bentuknya menyerupai corong terbalik yang menumpahkan air dari sisi luarnya. Kolam alami yang terbentuk di bawahnya berwarna hijau toska, mengundang banget buat diceburi.
Air Terjun Hoko, bentuk seperti corong terbalik, dengan kolam alami dan batu besar di depannya
Jangan ragu untuk memasukkan kaki bahkan seluruh badan ke kolam itu, terutama bagi yang bisa berenang. Nggak terlalu dalam, masih bisa dipijak di beberapa bagian. Tapi memang di beberapa bagian lain cukup dalam, terutama di celah antara batu besar yang ada di kolam depan air terjun dengan dinding tebing sebelah kiri.
Bagian ini cukup dalam, asyik buang ngapung-ngapung
O ya, kalau Trippers melihat foto-foto Air Terjun Hoko di internet, tidak terlihat adanya batu besar mencuat seperti di foto artikel ini. Jangan bingung. Menurut pemandu lokal yang menemani MyTrip Oktober 2022 lalu, batu itu baru beberapa bulan sebelumnya runtuh dari tumpukan batu-batu besar di sebelah kanan. Jadilah Air Terjun Hoko sekarang punya “aksesoris” batu besar di depannya, tidak kosong lagi seperti sebelumnya. Justru bagus karena kita jadi bisa berfoto dengan menaiki batu tersebut. Tapi untuk naiknya memang mesti usaha, berenang mendekati batunya, lalu berusaha naik ke batunya dengan cara merambat, berusaha mencari sedikit pijakan di pinggiran batunya.
Berpose di atas batu
Kalau kita berbalik ke arah jalur air mengalir ke bawah, terlihatlah dua tebing batu mengapit aliran air. Ini spot yang keren juga buat berfoto.
Spot tempat kita berpijak untuk menikmati dan memotret air terjun tanpa basah juga merupakan spot yang bagus untuk berfoto. Yang memotret tentu harus naik ke tumpukan batu-batu di seberangnya.
Jangan hanya puas sampai di situ, baik yang bisa berenang maupun nggak, bisa masuk ke bawah “corong” yang membentuk gua atau rongga di bawah air terjun. Yang bisa berenang bisa ke situ lewat air. Yang nggak bisa berenang, bisa melipir dulu ke tumpukan batu-batu di sebelah kanan. Kedalaman airnya bervariasi di bawah corong itu, ada yang dangkal dan ada pijakan batu-batu, ada juga yang sedikit dalam. Jadi yang nggak bisa berenang harus lebih hati-hati. Berfoto ramai-ramai maupun sendiri dengan berdiri di bawah corong, di balik tirai air, tentu hasilnya bagus.
Cobalah juga memotret dari bawah corong/rongganya, dan yang difoto bergaya di tumpukan batu-batu di sebelahnya. Seperti foto di bawah ini.
Atau, masih dari bawah rongga, arahkan kamera ke depan, ke tempat kita pertama kali datang. Foto teman-teman yang masih berdiri di situ dengan foreground tirai air seperti ini.
Atau para modelnya berdiri berjajar di ujung rongga, yang memotret dari dalam rongga, dengan mencari pijakan batu supaya stabil.
Kalau Trippers perhatikan, kontur batu di dalam rongganya unik, bersulur-sulur bekas aliran air. Tidak licin untuk dinaiki tapi mesti hati-hati. Berposelah di situ, seperti ini.
Saat MyTrip datang, curah air terjunnya tidak terlalu besar, paling tidak di beberapa titik. Jadi seru juga untuk memasrahkan punggung ataupun kepala di bawah curahan airnya. Lumayan, serasa dipijat.
Air Terjun Hoko benar-benar surga buat para penikmat alam dan terlebih para penikmat air. Para penyuka foto --tepatnya difoto, juga akan menemukan banyak angle menarik di sini. Tak heran kalau tempat ini menjadi andalan wisata Pulau Kei Besar.
Yuk, kapan Trippers ke Air Terjun Hoko?