Kelabba Madja di Pulau Sabu, NTT
Ada oknum yang bilang tidak ada yang istimewa di NTT (Nusa Tenggara Timur), yang istimewa cuma komodo aja. Terang seterang-terangnya, yang ngomong begitu kurang jauh bahkan sama sekali nggak jauh mainnya di NTT. Atau bisa jadi yang bersangkutan nggak tahu NTT itu terdiri dari pulau apa saja. Selain Pulau Flores dengan Labuan Bajo dan TN Komodonya, ada juga Pulau Sumba, Pulau Timor, Pulau Lembata, Pulau Alor, Pulau Rote, Pulau Sabu, dan beberapa pulau lagi di Flores Timur. Yang istimewa selain komodo, buanyaaaak…. MyTrip mencoba memilih hanya 20 saja sebagai perwakilan, susah banget! Karena terlalu banyak yang istimewa di NTT.
Baca juga: “Panduan Cerdas Eksplor Flores”
11. PANTAI WALAKIRI
Rumpun-rumpun bakau yang bergerombol maupun menyendiri di area sebelah kiri pantai yang berada di Sumba Timur ini menjadi magnet sehingga orang berbondong-bondong mendatanginya. Yang membuatnya tambah cantik karena batangnya langsing dan membengkok atau meliuk-liuk, mirip badan penari yang sedang memeragakan satu gerakan yang luwes. Paling istimewa datang ke sini tentu saat matahari senja mulai beringsut dari muka bumi dengan memendarkan semburat warna-warni di langit plus siluet-siluet bakau yang menjadi objek seksi buat difoto.
.jpg)
Sunset di Pantai Walakiri
Baca juga: “Area Hutan Bakaunya Nggak Luas, Tapi Sunset di Pantai Walakiri Sumba Memang Juara!”
12. PURU KAMBERA
.jpg)
Sunset di padang sabana maupun pantai Puru Kambera di Sumba Timur sungguh sangat melenakan mata. Semburat rona merah dan oranye memenuhi langit di segala penjuru. Sementara padang sabana maha luas yang dicoraki gerumbulan pepohonan yang seperti bonsai seolah berkilau tertimpa cahaya matahari. Di kejauhan tampak laut biru dengan garis cakrawala membatasi. Benar-benar anugerah Tuhan yang luar biasa! Trippers juga bisa dapat bonus kawanan kuda liar yang melintas atau tengah merumput. Serasa safari di Afrika.
Baca juga: “Ini Dia Potret Cantik Sunset di Puru Kambera Sumba Timur”
13. GUA KRISTAL
Lokasinya tak jauh dari pusat kota Kupang, Pulau Timor. Datanglah antara pukul 11.00 hingga 13.00 saat sinar matahari pas masuk dari mulut gua, maka Trippers akan mendapatkan pemandangan air di dalam gua yang bening bagai kristal. Ray of light-nya juga indah! Kolam air di dalam gua yang memanjang dan masuk jauh ke belakang gua bisa direnangi, bahkan juga bisa diselami. Tapi kalau hanya mau memandangi dari atas saja, keindahannya tetap memancar.
Baca juga: “Gua Kristal di Kupang Kini Sudah Memberlakukan Tiket Masuk”
14. PANTAI OETUNE
Pulau Timor juga punya gurun pasir lho…. di Pantai Oetune. Gurunnya memang nggak seluas Gumuk Pasir Parangkusumo Yogyakarta, tapi eksotis karena berlatar laut dan deretan pohon lontar. Saat angin bertiup kencang, cobalah berpose sambil menendang dan melempar pasir, hasil fotonya keren!
Baca juga: “Pantai Oetune, Gurun Pasir NTT yang Asyik buat Main Lempar-Lemparan Pasir”
15. FATUMNASI
Belum tahu aja tuh si oknum yang meremehkan NTT kalau di Pulau Timor ada satu tempat yang pemandangan alamnya udah kayak Swiss atau New Zealand, dan udaranya juga dingin sangat, jauh dari kesan umum NTT yang gersang. Ini nggak lebay. MyTrip telah membuktikan sendiri, bukan hanya berdasarkan katanya katanya. Nama daerahnya Fatumnasi, di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Di kawasan ini ada bebatuan raksasa yang bentuknya unik-unik, ada danau, perbukitan, hutan cemara, taman bonsai, dan primadonanya yaitu Gunung Mutis (2.427 mdpl), gunung tertinggi di Pulau Timor. Sunrise di kaki Gunung Mutis sungguh spektakuler!
Sunrise di Gunung Mutis, Fatumnasi
Baca juga: “Ke Pulau Timor NTT Belum Lengkap Kalau Belum ke Fatumnasi”
16. FULAN FEHAN
Suasana mistis di Benteng Lapis Tujuh, Fulan Fehan
Selain Fatumnasi, Fulan Fehan juga adalah mustika Pulau Timor. Banyak yang belum tahu keberadaannya, padahal indahnya tak terperi. Pemandangan kawanan sapi dan kuda yang tengah merumput di tengah sabana yang di beberapa sudutnya ditumbuhi kaktus menjadi hal umum di sini. Objek utama andalan Fulan Fehan adalah Benteng Lapis Tujuh (Benteng Ranu Hitu) yang menjadi sangat mistis, dramatis dan eksotis saat berkabut. Benteng Lapis Tujuh adalah benteng utama Kerajaan Dirun pada masa lampau.
Baca juga: “Pevita Pearce ke Fulan Fehan buat Kerja, Kalau Kami Sih buat Liburan Dooong…”
17. BUKIT TUAMESE
(1).jpg)
Sepintas mirip Pulau Padar, tapi Bukit Tuamese di Kabupaten Timor Tengah Utara Pulau Timor tetap punya keistimewaan sendiri. Dari atas bukitnya Trippers bisa melihat pemandangan tanjung yang seperti pulau terpisah yang menjadi ciri tempat ini, laguna-laguna dengan daratan seperti pulau di tengahnya, dan barisan pohon-pohon lontar. Airnya yang masuk dari laut berwarna hijau gelap kecokelatan, diselingi pasir putih. Di bagian luar ada tambak-tambak garam. Cantik!
Baca juga: “Jadilah Orang Jakarta Kedua yang Datang ke Bukit Tuamese di Timor”
18. KELABBA MADJA
Kelabba Madja di Pulau Sabu sempat sangat viral beberapa waktu lalu. Barisan bukit batu warna-warni yang bentuk dan formasinya unik ini benar-benar mencuri perhatian. Mencapainya juga nggak sulit, dari area parkir saja kita sudah bisa melihat hamparan lembah dan tebing-tebing batu berwarna-warni, cokelat, pink, kuning, kelabu kebiruan, putih, dengan selingan berupa hijau-hijau pepohonan. Di sisi kiri yang merupakan spot favorit terdapat jejeran batu menjulang yang berbentuk seperti jamur atau malah kepala tripod. Tempat ini laksana perpaduan Grand Canyon di AS, Cappadocia di Turki dan Yehliu Geopark di Taiwan. Pulau Sabu sendiri berada di antara Pulau Sumba dan Pulau Timor.
Baca juga: “Ayo Cepetan ke Kelabba Madja Sebelum Jadi Viral Kedua Kalinya”
19. PANTAI NEMBERALA
Inilah pantai yang menjadi andalan wisata Pulau Rote, pulau paling selatan Indonesia, yang bisa dijangkau dari Kota Kupang, ibu kota NTT yang berada di Pulau Timor. Pantai Nemberala terkenal akan ombaknya yang berkelas dunia sehingga menjadi lokasi favorit berselancar. Sunset di sini juga memerah cantik.
20. BATU TERMANU
Pantai di Pulau Rote yang satu ini istimewa pemandangannya, juga legenda di baliknya. Merupakan kawasan pantai berbukit batu-batu karang yang ditumbuhi pohon lontar dan rumput. Highlight di sini adalah dua batu menjulang –yang satu di darat dan satunya lagi di laut. Konon, kedua batu itu adalah sepasang suami istri yang datang jauh-jauh dari Pulau Seram, Maluku, sempat singgah di beberapa tempat lain, tapi akhirnya betah dan menetap di Pulau Rote.
Baca juga: “Batu Termanu, Jauh-Jauh Datang dari Maluku ke Pulau Rote”