Tiger’s Nest
Orang membayangkan Bhutan sebagai negeri yang mistis dan eksotis. Berada di kaki Himalaya, daratan tingginya sarat dengan kuil-kuil cantik yang menyimpan deretan cerita sejarah klasik. Dan banyak yang mengidamkan Bhutan sebagai destinasi impian. Tapi mungkin banyak yang belum tahu beragam fakta unik tentang Bhutan. Mari mengenal Bhutan lebih dekat.
NGGAK PUNYA LAUT
Ada cukup banyak landlocked country alias negara yang nggak punya laut, salah satunya Bhutan. Negara kerajaan yang terletak di Asia Selatan tepatnya di ujung timur Pegunungan Himalaya ini diapit dua raksasa Cina (tepatnya Tibet) di utara dan India di selatan, timur dan barat. Di sebelah barat, dipisahkan oleh Sikkim ada Nepal. Di selatan, dipisahkan oleh Assam dan West Bengal ada Bangladesh. Jadi kekunci deh!
GROSS NATIONAL HAPPINESS
Bhutan disebut sebagai negeri dengan penduduk paling bahagia di Asia dan urutan ke-8 di dunia. Pemerintahnya serius melakukan sensus untuk mengukur Gross National Happiness (GNH). Wah, sensus apaan tuh? Raja keempat Jigme Singye Wangchuck (1972-2006) yang mencuatkan ide brilian dan memperkenalkan GNH untuk mengukur kemajuan pembangunan. Alat ukur sensus GNH: pendidikan, kesehatan, sistem pemerintahan, ekonomi. Sejauh ini belum pernah ada demo menentang pemerintah di Bhutan. Kebahagiaan penduduk Bhutan tergambar dari sikap mereka yang terbuka, ramah, sering mengumbar senyum. Banyak aktivitas bersama dilakukan di antaranya: menari, menyanyi, main panahan, pesta, piknik di kebun.
Wajah yang mengumbar senyum tulus
“BPJS”-NYA BHUTAN BISA SAMPAI KE INDIA
Salah satu yang membuat penduduk Bhutan tingkat kebahagiannya tinggi adalah karena pendidikan gratis hingga SMU. Berobat juga gratis, untuk penyakit apa pun, termasuk kanker. Bahkan dibiayai berobat hingga ke luar negeri (biasanya ke India).
DILARANG MEMOTRET KELUARGA KERAJAAN
Tingkat keamanan yang sangat tinggi di Bhutan membuat pengawalan terhadap raja dan keluarganya nggak seketat lazimnya di negara lain. Melihat mobil raja dan ratu melintas di jalan umum dengan jendela terbuka itu hal yang biasa. Tapi meski demikian, kita dilarang memotret keluarga kerajaan, bahkan saat festival sekalipun.
Raja dan Ratu Bhutan
TANPA NAMA JALAN
Alamat di Bhutan nggak pakai nama jalan, tapi hanya PO Box. Itu karena sulit melacak nama jalan di sana.
GHO DAN KIRA
Pakaian tradisional kaum pria Bhutan disebut gho (mirip rok tartan Skotlandia, tapi bagian atasnya yang menyatu dengan rok itu mirip kimono Jepang; dikencangkan dengan ikat pinggang), dan bagi wanita kira (kain panjang semata kaki yang dililit di pinggang dan blus seperti kimono). Motif gho biasanya hanya garis-garis, kotak-kotak atau polos. Kira lebih beragam motif maupun warnanya. Wajib hukumnya mengenakan pakaian tradisional di sekolah, kantor pemerintahan dan acara resmi lainnya. Untuk masuk ke dzong (benteng) atau kantor pemerintahan, masih ditambahkan lagi syal panjang. Untuk pria disebut kabney, untuk wanita rachu.
Gho
Kira
NGGAK PUNYA NAMA KELUARGA
Sistem nama di Bhutan berbeda antara di utara dan selatan. Di utara, kecuali keluarga kerajaan, nggak dikenal nama keluarga. Jadi nama yang terdiri dari dua kata seperti Kinley Wangdi, Wangdi bukanlah nama keluarga. Agak sulit membedakan mana pria mana wanita dari nama. Karena sebagian besar nama di sana unisex. Di selatan, karena pengaruh India, mereka punya nama keluarga.
LHO, BANYAK GAMBAR PORNO DI DINDING RUMAH?
Jangan kaget kalau melihat gambar penis gede-gede ada di dinding depan rumah penduduk Bhutan. Jangan berpikir jorok ya, ini karena orang Bhutan memuja Lama Drukpa Kunley (1455-1529) alias “The Divine Madman” yang nyeleneh dan terkenal sebagai penakluk wanita. Aneh ya? Hihi. Tapi itulah tradisi mereka. Bahkan Chimi Lhakhang atau Divine Madman Monastery di Kota Punakha yang dibangun untuk menghormati “The Divine Madman” banyak didatangi wanita yang sulit mendapatkan anak.
Gambar penis di salah satu dinding rumah
KENAPA INDEPENDENT TRAVELER NGGAK BOLEH MASUK BHUTAN?
Pemerintah Bhutan memang punya kebijakan sendiri yang didukung penuh oleh rakyat dan para pelaku wisatanya. Turis dilarang masuk Bhutan tanpa ikut rombongan tur. Pembatasan itu dilakukan semata-mata demi kenyamanan para turis juga, dan untuk melindungi budaya Bhutan dari pengaruh turisme yang nggak terkontrol. “High value, low impact tourism”, itu mantra sakti yang mereka yakini. Jadi mohon maklum, independent, apalagi budget traveler memang kurang cocok ke Bhutan. Bhutan itu Nepal-nya kaum jet set.
ASAL-USUL NAMA TIGER’S NEST
Landmark Bhutan adalah Tiger’s Nest (Taktshang Goemba), kuil cantik yang berdiri di lereng tebing tinggi (900 m dari dasar Paro Valley). Kenapa dinamai Tiger’s Nest? Ceritanya, Guru Rinpoche (Master Tantra dari India yang memperkenalkan Agama Buddha di Bhutan pada abad ke-8) terbang ke tempat ini dengan menunggang harimau untuk menaklukkan iblis lokal. Beliau kemudian bermeditasi di sebuah gua selama 3 bulan. Kuil ini dibangun pertama kali tahun 1692. Pernah terbakar tahun 1951 dan 1998. Mulai diperbaiki April 2000 dengan diawasi langsung oleh raja dan menghabiskan biaya +/-Rp 23,4 miliar.
Tiger’s Nest
(Bersambung ke sini)
Ke Bhutan harus ikut tur, tp nggak harus tur dr Indonesia. Pake tur lokal di Bhutan bisa. Cuma susah ya utk milih mana yg OK. Kalo mau coba hubungi Hemawati di 0811858736. Ke Bhutan pakai visa, kalo ikut tur, permohonan visa sekalian diurusin
2018-01-16Bu Hemawati bagaimana kesananya? Ikut tour? Pakai visa ga?
2017-09-30Ke Bhutan harus ikut tur, tp nggak harus tur dr Indonesia. Pake tur lokal di Bhutan bisa. Cuma susah ya utk milih mana yg OK. Kalo mau coba hubungi Hemawati di 0811858736. Ke Bhutan pakai visa, kalo ikut tur, permohonan visa sekalian diurusin
2018-01-16Ya betul, Bhutan sangat layak untuk dikunjungi
2016-05-09Saya sudah 2x berkesempatan ke Bhutan,negaranya unik,damai,aman bikin saya betah selama di sana,jadi walau budget ke sananya lumayan mahal menurut saya layak dikunjungin
2016-05-07Ya betul, Bhutan sangat layak untuk dikunjungi
2016-05-09