PANDUAN CERDAS EKSPLOR TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING 2019-09-05 00:00

 

Orangutan termasuk binatang yang dilindungi karena hampir punah, dan tak banyak tempat di mana kita bisa melihat mereka di habitatnya. Salah satu tempat itu adalah Taman Nasional Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Di sini kemungkinan besar kita bisa bertemu orangutan dalam koloni. Dan tentu bukan hanya itu. Pengalaman tidur di ‘hotel terapung’ di tengah hutan adalah hal menarik lain yang ditawarkan tempat ini.

 

SSensasi tidur di atas kapal di sungai inilah yang didamba para wisatawan

 

TN Tanjung Puting yang luasnya 415.040 hektar merupakan pusat rehabilitasi orangutan pertama di Indonesia dan sekaligsu juga cagar biosfer yang ditetapkan oleh UNESCO.

               

Flora yang dominan antara lain tumbuhan pemakan serangga seperti kantong semar,  paku-pakuan, meranti, dll. Di daerah pantai terdapat hutan bakau dan lebih jauh ke daratan yaitu di kawasan payau pada muara-muara sepanjang sungai terdapat hutan nipah.

 

Kantong semar

 

Populasi orangutannya sendiri ada sekitar 40.000-an ekor. Jenisnya orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus). Sedangkan satwa lainnya di antaranya bekantan, owa Kalimantan, beruang madu, dll.

 

Orangutan di habitat aslinya

 

CARA KE TANJUNG PUTING

- Dari Jakarta terbang ke Pangkalan Bun (Bandara Iskandar), durasi: 1 jam 15 menit. Dari Surabaya dan Semarang juga ada penerbangan langsung ke Pangkalan Bun.

- Dari Bandara Iskandar berkendara 20 menit ke Pelabuhan Kumai. Dari situ naik kapal klotok yang akan menjadi hotel terapung selama di area TN. Sekitar 1 jam susur sungai, tiba di feeding station pertama, Tanjung Harapan.

 

Baca juga: "The Ultimate Borneo: Petualangan Seru di Kalimantan Tengah (Bagian 1)"

 

CARA MENGEKSPLORNYA

Keliling TN Tanjung Puting hanya bisa dilakukan dengan memakai kapal klotok ataupun speedboat untuk menyusuri sungai. Masuk ke area hutannya jalan kaki dari dermaga sungai.

 

Kapal-kapal klotok sebagai hotel terapung

 

WAKTU KUNJUNGAN TERBAIK

Jangan saat musim hujan, jadi antara bulan Mei hingga September. Dan saat itu pula buah-buahan di hutan sangat jarang ditemui. Jadi orangutan butuh keluar dari hutan untuk mendapatkan makanan di feeding station.

 

DURASI IDEAL

Minimal 3 hari 2 malam untuk susur Sungai Sekonyer dan berhenti di 3 feeding station yang terbuka untuk wisatawan yaitu Tanjung Harapan, Pondok Tanggui dan Camp Leakey.

 

KEGIATANNYA

- MENONTON ORANGUTAN DI FEEDING STATION

Jarak ketiga feeding station masing-masing dari dermaganya nggak terlalu jauh. Jalan kaki santai dengan rute yang relatif datar dan teduh hanya 15-20 menit. Ke Camp Leakey saja yang lebih jauh, 40 menit. Pemandu kita yang ada di kapal akan menemani ke feeding station.

 

Orangutan di feeding station

 

Di tiap feeding station ada ranger yang meletakkan makanan (biasanya seember susu dan seonggok ubi mentah) di panggung kayu, lalu satu demi satu orangutan bermunculan. Ada yang muncul dari balik semak, ada juga yang muncul sambil berayun di dahan pohon. Atraksi kemunculan ini pun jadi hiburan tersendiri.

 

- SUSUR SUNGAI SAMBIL MELIHAT ALAM LIAR

Sepanjang menyusuri sungai bukalah mata dan resapi kehidupan alam liar Kalimantan di mana kita bisa melihat buaya berjemur di permukaan air, bekantan bergelantungan di dahan, juga lutung dan monyet ekor panjang. Jika beruntung kita juga bisa melihat aneka burung. Kalaupun nggak melihat, pasti terdengar suara kicauan burung bersahut-sahutan.

Bekantan

 

- MUSEUM ORANGUTAN

Begitu tiba di Camp Leakey (feeding station ke-3) sebaiknya luangkan waktu untuk masuk dulu ke museum atau information centre karena banyak informasi menarik tentang orangutan.

 

- MELIHAT-LIHAT DESA TANJUNG HARAPAN

Kalau masih ada waktu, kita bisa mampir ke Desa Tanjung Harapan melihat kehidupan sehari-hari desa kecil ini dan beriteraksi dengan warganya yang merupakan suku asli Dayak.

 

- MENONTON KUNANG-KUNANG

Mintalah kapal berlabuh satu malam di tepi hutan nipah, jadi saat malam kita bisa melihat kawanan kunang-kunang beterbangan. Kerlap-kerlip alami ini bakal melenakan siapa pun.

 

- JUNGLE TREKKING

Bisa dilakukan di Camp Leakey, di mana kita akan membelah hutan belantara. Selama trekking kita bisa melihat kantung semar, pohon meranti, ramin, gaharu, pohon ulin, aneka jamur-jamuran, serangga, dsb.

 

- NIGHT TREKKING

Selain trekking siang hari, kita juga berkesempatan trekking malam di Pondok Ambung, masih di dekat Camp Leakey. Ada jalur pengamatan satwa dan menara pengintai satwa. Belum tentu melihat banyak binatang memang, tapi kalau cuaca cerah kita bakal melihat banyak bintang. Sensasi jalan kaki membelah hutan di malam hari juga menjadi pengalaman tak terlupakan. Durasinya 1 jam saja.

Tarantula, terlihat saat trekking malam

 

- MENANAM POHON

Ada paket tur komplit yang menawarkan kegiatan menanam pohon di Pesalat Camp. Jika berminat, mintalah kegiatan ini pada operator tur. Tentu ada sedikit extra charge dari paket normal.

 

PENGINAPAN

Kalau menghabiskan waktu 3 atau 4 hari di atas kapal klotok, kita tak butuh penginapan lagi. Tapi kalau hari terakhir hendak menginap di Pangkalan Bun, ada cukup banyak hotel bintang seperti Arsela Hotel, Swiss Belinn dan Grand Kecubung Hotel.

Kalau nggak mau tinggal di kapal selama di kawasan, bisa memilih di Desa Tanjung Harapan, kemping di Pesalat, atau menginap di Rimba Eco Lodge, sebuah resor ala hutan.

 

Teks: Mayawati NH Foto: Eny InDesign Bali, Mayawati NH, Shinta Djojonegoro
Comment