Batu-batu besar berwarna kemerahan mewarnai Pantai Lubang Kamak
Kepulauan Natuna yang berada di paling utara di Selat Karimata merupakan salah satu pulau terluar Indonesia. Belum banyak yang mengenal Natuna yang merupakan kabupaten di dalam wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Juga belum banyak yang sudah mengeksplor objek-objek wisatanya yang kebanyakan adalah wisata bahari. Yang paling terkenal dan sudah lebih dulu populer adalah Alif Stone Park. Tapi Natuna nggak hanya punya Alif Stone Park, ada juga nih pantai yang punya ‘sejuta’ spot Instagenik, Pantai Lubang Kamak.
Baca juga: "Mau Snorkeling Bersama Hiu? Datang Saja ke Tumbak!"
Lokasinya di Desa Pengadah Kecamatan Bunguran Timur Laut. Berjarak 40 km dari kota Ranai (ibu kota Kabupaten Natuna), dan dapat dditempuh berkendara selama 50-60 menit. Tiba di lokasi di mana mobil harus diparkir, kita mesti sambung jalan kaki sekitar 10 menit. Treknya cenderung datar, cuma di beberapa tempat becek.
Jalan setapak menuju pantai
Pantai yang garisnya sangat panjang dan landai menyambut begitu kita tiba. Ini namanya Pantai Migit, bukan Pantai Lubang Kamak. Jadi jangan dulu kecewa melihat pantai yang nyaris tak ada apa-apanya.
Pantai Migit sebagai pembuka
Berjalanlah terus ke arah kanan. Pertama kita pasti tertarik berhenti di laguna sempit dan dangkal yang punya saluran ke laut seperti gorong-gorong. Bentuk lagunanya separuh bintang. Ini spot yang bagus buat berfoto. Bisa foto dulu, atau fotonya pas udah balik aja.
Laguna dangkal berbentuk separuh bintang
Terus lagi berjalan, kita akan menemukan ujung tebing granit yang di bawahnya terdapat teluk kecil berair dangkal dan tenang. Di atas tebing ini masih ada pepohonan, batang-batang kayu yang menjorok keluar. Aahh... leluk likunya membuat siapa pun tak kuasa untuk tak berpose-pose.
Dari teluk di bawah, memotret ke arah tebing rendah tempat kita datang
Kita bisa turun ke teluk itu dengan berjalan memutar sedikit. Sama sekali nggak susah dan dekat. Sampai di teluknya, memandang ke kiri, ke tempat tadi kita berpose-pose, aaah bagus juga buat difoto, apalagi kalau teman-teman kita masih ada di situ, bisa sekalian jadi model.
Ini teluk kecilnya. Lubang Kamaknya di ujung paling kanan
Tapi kita masih belum menemukan, mana lubangnya, yang membuat tempat ini disebut Lubang Kamak? Terus saja ke arah kanan sampai mentok ke dinding tebing satu lagi, di situlah lubangnya berada. Nggak besar. Nggak bisa dimasuki. Cukup berpose saja di depannya.
Ini lubangnya
Di depan lubang ini banyak batu-batu granit besar aneka bentuk, warnanya kuning kecoklatan dan kemerahan, dan ada yang seperti bermotif di permukaan batuannya. Kondisi bebatuan granit di sini sangat unik ditilik dari ilmu geologi, dan usianya pun ada yang sudah jutaan tahun. Oleh karenanya Pantai Lubang Kamak ditetapkan sebagai salah satu geosite dari Geopark Nasional Natuna yang ditetapkan tahun 2018.
Batu-batu granit besar di depan lubang
Kita bisa menaiki batu-batu besar ini, nggak licin tapi tetap harus hati-hati, apalagi ada sebagian batu yang mudah luruh begitu dipegang dengan kencang.
Berenang-renang di teluk ini sebenarnya bisa, snorkeling juga bisa hanya saja mesti agak jauh berenang ke tengah laut. Dan sayangnya, nggak tersedia kamar bilas. Toilet saja nggak ada. Jadi yang mau buang air kecil, ya cari semak-semak aja deh! Warung makan juga nggak ada sama sekali. Jadi jangan lupa bawa bekal ya.
Bisa berenang-renang di teluk ini
O ya, mau tahu artinya “Kamak"? Ada yang bilang artinya kima atau kerang laut yang besar. Karena konon dulu lubangnya menyerupai kima. Ada yang bilang juga artinya kepiting kecil karena banyak kepiting kecil berkeliaran di pantainya.
Cara ke Natuna: Dari Jakarta terbang ke Batam 1 jam 45 menit. Dari Batam sambung terbang ke Ranai di Natuna 1 jam 25 menit.
Mau jalan-jalan ke Natuna? Silakan klik www.ayokenatuna.com, atau bisa juga hubungi MyTrip di nomor WhatsApp 0811821006.