Ya, kami paham, tujuan utama mayoritas wisatawan datang ke Cappadocia di Turki adalah naik hot air balloon. Tapi hari masih panjang usai Anda mendarat dari keranjang balon karena kegiatan naik hot air balloon dilakukan di pagi buta. Andaikatapun hanya seharian di Cappadocia, Anda masih punya banyak waktu untuk mengeksplor tempat yang lain.
Adalah Goreme Open Air Museum yang tak boleh dilewatkan untuk disinggahi. Tempat apa ini? Dan apa menariknya? Letaknya 2 km dari Desa Goreme. Jangan berpikir ini bangunan museum dengan koleksi benda seni di dalamnya. Bukan sama sekali. Sesuai namanya, ini museum terbuka, dan terbesar di dunia. Merupakan satu komplek bangunan yang berupa gua-gua batu yang sebagian besar adalah gereja yang berasal dari abad ke-10 sampai ke-12. Gereja-gereja ini sejak tahun 1924 sudah tak berfungsi lagi sebagai gereja. Dan tahun 1960 diubah menjadi museum.
Total ada sebanyak 14 gereja atau kapel, di antaranya Apple Church, Dark Church, Snake Church, St. Basil Church, Sandal Church, St. Catherine Chapel, dan sebagainya. Masing-masing gereja atau kapel memiliki keunikan tersendiri.
Apple Church (Elmali Kilise) dinamai demikian karena dulu banyak pohon apel tumbuh di sekitar gereja ini. Gereja ini berangka tahun abad ke-11. Dark Church (Karanlik Kilise) mendapat nama tersebut karena kondisinya memang gelap, kurang pencahayaan dan menjadi sarang kawanan merpati. Masuk ke Dark Church wisatawan harus membayar tiket lagi (TL 15 = +/-Rp 60.000). Sedangkan Sandal Church (Carikli Kilise) dinamai begitu karena ada dua tapak kaki di pintu masuknya. Dan masih banyak lagi cerita unik lainnya.
Jadi dalam kunjungan ke sini, sebaiknya jangan hanya sibuk berfoto-foto di bagian luar yang memang cantik sekali difoto dari banyak sudut, tapi juga masukilah ruang-ruang kapel atau gerejanya satu demi satu. Ada yang harus naik tangga yang cukup tinggi, ada juga yang nggak perlu effort untuk memasukinya. Dan supaya kunjungan ke sini lebih bermakna, kita harus ditemani pemandu lokal atau sewa audio guide untuk mendapatkan ragam kisah di balik tempat ini. Terutama tentang fresco-fresco (lukisan di dinding atau langit-langit) yang masih asli dari zaman Bizantium. Sayang nggak boleh difoto walaupun tanpa flash karena warnanya memang sudah semakin pudar.
Ada yang harus naik tangga untuk memasukinya
Penampakan salah satu ruang bagian dalam
Kompleks museum ini cukup luas, disarankan menyediakan waktu di sini minimal 1 jam. Bahkan kalau Anda penikmat sejarah butuh waktu lebih lama dari itu. Goreme termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO yang penetapannya tahun 1985.
Kisah di Balik Fresco di Goreme
Kisah-kisah dari Injil digambar di dinding-dinding atau atap gereja/kapel dimaksudkan untuk menyebarkan ajaran Kristiani pertama kali di tempat ini. Kenapa lewat gambar (fresco)? Karena pada masa itu mayoritas penduduk lokal buta huruf. Sayangnya, saat masa Kesultanan Ottoman, ruang-ruang gereja ini terbengkalai dan banyak menjadi sarang burung merpati karena warganya tak mengerti betapa bersejarahnya tempat ini. Butuh waktu bertahun-tahun dan keterlibatan banyak sejarawan untuk memulihkan keberadaan fresco-fresco ini sesuai aslinya.
Info turis:
Tiket masuk: TL 30 = +/-Rp 120.000 (tidak termasuk Dark Church)
Jam buka: 08.30-18.45 (April-November), 08.30-16.45 (Desember-Maret)
Yang mau beli suvenir, di area luar ada beberapa toko suvenir.
Baca juga “8 Alasan Mengunjungi Cappadocia”