Spot utama di Jurang Anjang New Selo dengan latar Gunung Merbabu
Sayang memang gardu pandang berupa tiga struktur bambu yang dikenal sebagai Oemah Bamboo Merapi itu sudah tak terurus, sudah lapuk, dan tak bisa dinaiki lagi. Sudah kurang lebih setahunan. Padahal dari situ dulu wisatawan bisa melihat gagahnya Gunung Merbabu di hadapan dan beberapa gunung lagi di kejauhan. Di belakangnya juga ada Gunung Merapi, karena memang spot ini berada di lereng Merapi. Udaranya sejuk karena berada di posisi 1.700-an mdpl. Tapi tak usah sedih, karena di objek wisata New Selo di Boyolali Jawa Tengah ini kini ada spot baru, namanya Jurang Anjang.
Oemah Bamboo Merapi sudah tak terurus
Warung dengan view Merbabu di depan Oemah Bamboo
Dari lokasi parkir, kalau ke Oemah Bamboo Trippers mesti berjalan ke arah kiri belakang bangunan warung-warung, ke arah gerbang pendakian Gunung Merapi. Ya, New Selo ini memang menjadi salah satu gerbang pendakian Merapi. Tapi kalau ke Jurang Anjang justru ke arah kanan. Menurut spanduknya sih jaraknya hanya 500 m.
Lokasi parkir
Kami pun mulai menapaki trek turun yang berupa tanah merah dan kemudian disusul dengan trek tangga-tangga yang disusun dari ban mobil bekas. Hanya sebentar menurun, lalu menikung dan menanjak. Nggak curam dan nggak jauh kok. Lansia juga bisa melaluinya. Jalan normal, antara 5-7 menit, saya sudah sampai di area utama Jurang Anjang.
Tangga-tangga yang disusun dari ban mobil bekas
Berupa tanah datar memanjang dengan lereng di kiri dan jurang di kanan. Lereng-lerengnya dimanfaatkan sebagai ladang oleh warga. Jurangnya tak terlihat karena rimbun. Di area ini dibangun spot-spot foto dari susunan bambu yang dicat warna-warni. Di bagian awal ada semacam gerbang. Lalu ada spot lain, dan di ujung ada spot utamanya yang berupa gardu pandang terbuka setinggi kurang lebih 8 m. Mudah dinaikinya, tapi tetap harus hati-hati.
Gerbang awal di Jurang Anjang
Gardu pandang utama, tinggi juga ya…
Posisi gardu pandang ini justru sebenarnya menyulitkan kalau kita ingin berfoto di situ dengan latar Merbabu. Padahal justru Merbabu-lah pemandangan utama di sini. Merapi memang terlihat tapi lebih jauh dan tak utuh. Apalagi kalau datang pagi hari seperti kami, sinar matahari datang dari arah kanan Gunung Merbabu, sehingga jadi backlight. Akhirnya saya berjalan ke arah belakang gardu pandang, masuk ke pematang ladang. Nah dari situ –harus agak ke kanan supaya nggak terlalu backlight—barulah bisa memotret ‘model’ yang berdiri di gardu pandang dengan latar Merbabu nan gagah.
Pada pagi hari sinar matahari datang dari arah kanan
Merbabu
Merapi di kejauhan
Memotret spot utama dari arah ladang
Apa lagi yang bisa dilakukan di sini? Memotret bunga! Ya, cukup banyak bunga di sini. Lumayan buat difoto-foto.
Selebihnya, memang nggak ada apa-apa lagi. Hanya udara sejuk segar dan pemandangan ijo royo-royo yang bikin betah. Worth the money, harga tiket masuknya hanya Rp3.000, yang ditagih di tengah jalan menanjak menuju New Selo ini.
Puas berfoto di Jurang Anjang, Trippers bisa lanjutkan nongki-nongki di warung-warung yang berderet di lokasi parkir. Toilet juga ada. Oiya, jangan lupa berfoto di tulisan “New Selo” di lokasi parkir yang berlatar Gunung Merbabu. Saat menjelang siang, gerumbulan awan kompak menutupi Merbabu. Aaah… untung kami sudah berfoto saat Merbabunya masih nampak.
Berfoto di tulisan “New Selo” berlatar Merbabu
CARA KE NEW SELO
New Selo berada di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Kalau naik pesawat, bandara terdekat adalah Bandara Adi Soemarmo Solo yang terletak di Boyolali. Dari bandara ke New Selo arahkan kendaraan ke barat sejauh 45 km, menempuh perjalanan 1-1,5 jam.
Kalau naik mobil dari Jakarta, melalui Tol Trans Jawa, keluar di exit Salatiga, lanjut ke arah Selo. Total jarak perjalanan sekitar 500 km, dengan durasi 7 jam kalau nonstop. Kalau mau exit di Boyolali juga bisa.