Lembah Baliem
Belum ke Papua kalau belum menginjakkan kaki di jantungnya yakni daerah pegunungan tengah, dengan gerbang masuknya Kota Wamena, kota terbesar satu-satunya yang berada di bagian tengah Papua. Dan tentunya tambah afdol lagi kalau trekking di Lembah Baliem. Cukup 3 hari trekking, disambung jelajah bagian lain Wamena untuk menonton Tari Perang dan Bakar Batu, juga ke Habema dan Batas Batu. Dan sebelum pulang, eksplor dulu kota maupun kabupaten Jayapura. Hanya butuh 7 hari, dan Trippers sudah sah jelajah Papua, dan inilah itinerary-nya.
HARI 1. JAYAPURA-WAMENA-DESA KILISE (LEMBAH BALIEM)
- Tiba di Bandara Sentani Jayapura pagi hari setelah melewati penerbangan langsung 5,5 jam.
- Lanjut naik pesawat ke Kota Wamena 45 menit. Tak lama setelah pesawat take off, pemandangan Danau Sentani terhampar di bawah.
Danau Sentani terlihat dari pesawat
- Begitu tiba di Wamena, simpan koper di hotel, yang dibawa hanya perlengkapan untuk 3 hari trekking di Lembah Baliem.
- Naik mobil dulu hingga Desa Sogokmo, di tepi Sungai Yetni. Makan siang nasi boks.
- Menyeberang Sungai Yetni, trekking dimulai, dengan tujuan Desa Kilise. Treknya berupa jalan tanah berbatu. Tanjakan belum terlalu terjal. Highlight hari ini spot foto di bawah pohon mimosa kering. Total trekking 3-4 jam.
Berfoto di bawah pohon mimosa kering
- Menginap di honai khusus untuk wisatawan di Desa Kilise yang berada di ketinggian +/-1.600 mdpl. Di dalam honai dipasang tenda dan diberi alas matras. Sleeping bag juga disediakan. Tidak ada listrik di sini. Kamar mandi juga tidak memungkinkan untuk mandi, hanya untuk buang air saja.
Tenda dipasang di dalam honai
- Makan malam disiapkan oleh pemandu & tim porter.
HARI 2. DESA KILISE-DESA UGEM
- Suasana pagi di Desa Kilise berkabut dan cukup dingin.
Pagi di Desa Kilise Lembah Baliem
- Penduduk lokal berdatangan dan menggelar barang berupa aneka kerajinan seperti replika honai, gelang dari akar pohon, noken, tas dari bulu burung, kalung dengan liontin taring babi dan juga koteka.
- Menonton salah satu tetua Suku Dani, Pak Yehezkiel, membuat api secara tradisional dengan menggesek-gesekkan tali rotan (tali api) ke batang kayu yang dibelah di bagian tengahnya dan jerami.
Cara tradisional suku Dani membuat api
- Usai sarapan dan berkemas, lanjut trekking menuju Desa Ugem di seberang Sungai Baliem.
- Treknya sangat curam, menuruni lereng gunung.
- Menyeberangi Sungai Baliem dengan meniti jembatan gantung. Harus lewat satu per satu.
Meniti jembatan gantung di atas Sungai Baliem
- Makan siang dengan perbekalan yang sudah disiapkan.
- Lanjut jalur mendaki hingga ketinggian 2.100-an mdpl.
- Total trekking 6-7 jam termasuk istirahat makan siang hingga tiba di Desa Ugem.
- Di sini ada kamar mandi dengan air melimpah untuk mandi.
- Makan malam disiapkan oleh pemandu & tim porter.
HARI 3. DESA UGEM-WAMENA
- Usai sarapan, start trekking melalui rute menyusur tepi Sungai Baliem untuk kembali. Pemandangan gunung, lembah, sungai mendominasi.
Gunung-gunung, lembah-lembah….
- Menyeberang sungai lagi dengan jembatan gantung yang berbeda.
- Melewati desa-desa lagi hingga tiba kembali di tepi Sungai Yetni. Kembali harus menyeberangi bagian sungai yang dangkal ini.
Menyeberang Sungai Yetni
- Di Sogokmo dijemput mobil untuk check in di hotel di Kota Wamena.
- Makan malam udang selingkuh.
HARI 4. WAMENA: PASAR JIBAMA, DESA ANEMOIGI, DESA JIWIKA
- Mampir melihat-lihat Pasar Jibama di Kota Wamena. Yang menarik: talas marmer, sarang semut, buah merah, koteka.
Talas marmer
- Naik mobil ke arah utara dari Kota Wamena selama +/-40 menit, ke Desa Anemoigi di Distrik Kurulu untuk menonton Tari Perang dan Bakar Batu.
Bakar Batu
- Jalan kaki +/-5 menit ke Desa Jiwika untuk melihat mummy Panglima Perang Wim Motok Mabel. Sekalian juga berjumpa dengan mama/wanita Suku Dani yang jari-jari tangannya buntung, dipotong sebagai tanda duka cita ditinggal mati keluarga dekat.
Mummy Panglima Perang Wim Motok Mabel
HARI 5. WAMENA-BATAS BATU-WAMENA
- Perjalanan ke Batas Batu/Batu Papan dengan naik mobil 4WD dan dikawal tentara. Menempuh jalan mendaki dan sesekali menurun yang berkelok-kelok selama +/-3 jam.
- Kondisi jalan relatif cukup bagus, berupa aspal, sirtu, dan tanah keras, walaupun di beberapa ruas ada genangan dan sedikit rusak.
- Batas Batu berada di ketinggian 4.000-an mdpl. Berupa bukit datar dan luas yang terbentuk dari bebatuan kapur besar-kecil, yang uniknya, berwarna putih dan tampak seperti salju.
Pemandangan sureal dan eksotis di Batas Batu
- Dalam perjalanan kembali, mampir di Danau Habema di ketinggian 3.300 mdpl. Hanya menikmati danau yang nama aslinya Yuginopa ini dari kejauhan.
- Kembali ke Wamena.
HARI 6. WAMENA-JAYAPURA
- Naik pesawat dari Wamena ke Jayapura.
- Dari bandara naik mobil 15 menit ke Tugu MacArthur. Tugu peringatan datangnya Pasukan Sekutu di wilayah Pasifik tahun 1944. Dari halaman tugu kita dapat menyaksikan keindahan Danau Sentani dengan pulau-pulau kecilnya.
- Eksplor Danau Sentani naik perahu dari Dermaga Kalkothe. Mampir di Pulau Asei yang terkenal dengan kerajinan lukisan dari kulit kayu.
Lukisan kulit kayu di Pulau Asei Danau Sentani
- Makan siang di Restoran Yougwa Danau Sentani di Jl. Raya Abepura-Sentani. Menu utamanya seafood, aneka ikan, ayam. Yang khasnya adalah ikan gabus toraja (gastor).
Sajian ikan gabus toraja (gastor) di Restoran Yougwa
- Menghabiskan sore di Bukit Pemancar Jayapura City di Bukit Polimak, paling tinggi di Kota Jayapura.
- Makan malam dan menikmati night life di kafe yang ada di area Dok 2 Kota Jayapura.
HARI 7. JAYAPURA-DANAU LOVE SENTANI-JAYAPURA
- Dari Kota Jayapura naik mobil 1,5-2 jam berkendara menuju Danau Love atau Telaga Cinta atau Telaga Imfote yang terletak di Sentani Timur Kabupaten Jayapura.
Telaga Imfote
- Kembali ke Jayapura menjelang sore.
Hai Winda, silakan kontak ke WA 0811821006 ya
2022-08-09Hallo. Saya tertarik untuk pergi ke Wamena. Bisa infokah guide yang bisa organize trekking ke Lembah Baliem? Thanks.
2022-07-29