Daerah Ciwidey beberapa tahun lalu dikenal sebagai destinasi menarik buat anak-anak khususnya penggemar buah strawberry. Hampir sepanjang jalan di daerah Ciwidey berjajar kebun-kebun strawberry, dengan buahnya yang merah menggoda. Daerah itu pun kemudian dikenal dengan destinasi baru wisata petik sendiri buah strawberry. Apalagi berkunjung ke kebun strawberry dapat mengajarkan anak untuk lebih mencintai alam, lebih mengetahui cara bertanam khususnya buah strawberry, dan yang lebih mengasyikkan adalah saat memetik buah dari pohonnya.

Cuma sayangnya belakangan ini petani yang menanam strawberry merasa panennya sangat berkurang. Hal itu disebabkan oleh cuaca yang tidak stabil. Padahal tanaman strawberry mampu menghasilkan buah dengan kualitas yang baik jika memasuki musim kemarau, tetapi belakangan di Bandung hujan malah lebih sering terjadi. Akibat dari cuaca yang tidak stabil ini, hama dan patogen yang biasa menyerang tanaman strawberry menjadi lebih parah. Selain itu, pada musim hujan juga, tanaman strawberry lebih banyak mengeluarkan tunas baru sehingga daunnya jauh lebih banyak daripada produksi buahnya.

Sehingga tidak mengherankan bila saat ini di daerah Ciwidey para petani strawberry mulai mengganti tanaman strawberry dengan tanaman bawang, brokoli serta tanaman sayuran lain yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi. Akibatnya, wisata petik buah strawberry pun kian langka. Kalaupun toh ada, harga per kilonya pun jauh lebih mahal. Jadi, kini di Ciwidey seolah-olah buah strawberry berdaun bawang. Ya, buah strawberry berganti tanaman bawang daun.

Nama

Email

Pesan