MOMO, MENU PALING POPULER DI TIBET, BHUTAN, NEPAL, LADAKH, SIKKIM 2019-09-16 00:00

 

Bagi Trippers yang pernah ke Tibet, Nepal, Bhutan, Ladakh, dan Sikkim pasti pernah ‘berkenalan’ dengan momo. Inilah menu paling populer sekaligus paling ‘aman’ di wilayah Himalayan Range di Asia Selatan itu. Jadi kalau bingung atau nggak ada ide mau makan apa, sebut saja “Momo!” Pasti semuanya doyan deh!

 

Momo aslinya berasal dari Tibet, makanya nama populernya Tibetan dumpling. Tapi kemudian menyebar hingga ke daerah-daerah lain di Himalayan Range, dan malah jadi populer banget di Nepal. Melihat bentuknya, momo mirip Chinese dumpling atau baozi, tapi beda lho.

 

Kulit momo terbuat dari tepung terigu yang dicampur air dan diadon. Sedangkan isinya bisa daging yak, sapi, kambing, ayam, babi, domba yang telah dicincang dan dibumbui, ataupun isi sayuran (vegetarian momo). Di Tibet kebanyakan momo isinya daging yak. Kalau di Nepal atau Ladakh dan Sikkim (India) jarang momo yang isinya daging sapi. Bagi Anda yang Muslim, sebelum pesan, tanya dulu isinya daging apa. Mau aman ya pesan vegetarian momo.

 

Baca juga: "Panduan Cerdas Eksplor Tibet (Bagian 1)"

 

Kita bisa memesan momo goreng, kukus, ataupun rebus (dengan kuah). Kadang ada juga menu momo noodle soup. Momo yang tanpa kuah biasanya dimakan dengan mencocolnya dengan sambal yang disajikan bersamaan di atas piring. Hati-hati, kadang sambalnya pedas banget!

 

O ya, kalau di Tibet bentuk momo seperti bulan sabit ataupun half-moon. Nah kalau di Nepal bentuknya ada juga yang bundar. Yang jelas ukurannya nggak besar. Bisa sekali caplok atau palingan 2 kali caplok.

 

Tibetan Momo

 

Tiap warung atau restoran di daerah paling remote pun di sepanjang jalan di daerah-daerah Himalayan Range hampir dipastikan menjual momo. Tentu buatannya beda-beda. Kulitnya ada yang agak keras, ada juga yang lembut. Rasa daging isiannya pun beda-beda, ada yang kering, ada pula yang juicy. Rasa saus atau sambalnya juga beda-beda. Begitu pula harganya. Tapi karena ini menu basic, murahlah harganya. Dan biasanya juga cepat disajikannya. Nggak pakai tunggu lama. Cocok banget makanya pesan momo kalau sudah lapar berat.

 

Jadi, inget-inget ya, momo, menu penyelamat Anda kalau ke Himalayan Range. Namanya gampang diingat ‘kan?

Teks & Foto: Mayawati NH
Comment
Ria

Enak ini, saya pernah makan. Kalau di Tibet pilih yang isinya yak

2019-09-16