MENAKJUBKAN MEMANG SUNSET DAN SUNRISE DI ALIF STONE PARK NATUNA 2019-09-17 00:00

Sunset spektakuler di Alif Stone Park

 

Alif Stone Park adalah wisata andalan Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau. Hamparan batu-batu granit raksasa yang seolah bergrafir di bagian permukaannya membuat siapa pun yang datang ke kawasan pantai ini terpukau. Dan dapat dipastikan Anda akan lebih terpukau lagi kalau pas melihat sunset maupun sunrisenya saat cuaca cerah. Luar biasa indah!

 

Sunset cantik di Alif Stone Park

 

Untuk bisa menikmati sunset maupun sunrisenya memang Anda nggak harus menginap di homestay yang berada di kawasan taman batu ini. Karena Alif Stone Park yang berada di Desa Sepempang Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna ini nggak jauh dari Kota Ranai, ibu kota Natuna, hanya memerlukan waktu tak sampai 15 menit berkendara, menempuh jarak sekitar 8 km. Anda bisa menginap di hotel yang ada di Kota Ranai. Tempat ini juga terbuka untuk umum, dengan membayar Rp5.000 saja per orang. Tapi percayalah, begitu melihat homestay dan suasana keseluruhan di Alif Stone Park, Anda bakal menyesal kalau nggak menginap di sini.

 

Pemandangan saat membuka jendela di Homestay Alif Stone Park

 

Homestay yang dibangun Both Sudargo, arsitek yang juga pengusaha ini unik. Berdiri sebagai rumah panggung di atas air laut. Dibangun tanpa mengubah formasi batu-batuan yang sudah ada. Jadi jangan bingung kalau melihat di dalam kamar maupun kamar mandi mencuat batu-batu besar. Ini justru menambah unik homestaynya.

 

Homestaynya berupa rumah panggung di atas air

 

Bongkahan batu besar di dalam toilet

 

Masuk ke homestay yang juga merupakan jalan masuk ke area taman batu juga melewati lorong batu yang sempit, seperti labirin.

 

Jalan masuk ke homestay dan area taman batu

 

Tarif kamar di Homestay Alif Stone Park cukup terjangkau, Rp750.000/malam untuk kamar yang lebih kecil (ada 4 kamar), dan Rp900.000/malam untuk kamar yang lebih besar (ada 2 kamar).

 

Baca juga: "Natuna Nggak Cuma Alif Stone Park, Ada Pantai Lubang Kamak Nih!"

 

Awalnya tahun 2007 Both Sudargo yang jatuh cinta pada tempat ini membeli tanahnya. Menurut cerita yang MyTrip dengar dari Ferdizeano Sudargo (Mas Eno), pemilik & pengelola yang sekarang, tanah dibeli untuk mengurangi kerusakan, karena saat itu warga banyak yang mulai mengambili batu-batu di lokasi tersebut. Kemudian sejak tahun 2008 tempat tersebut ditata. Dibangun homestay dan juga jembatan-jembatan kayu yang menghubungi antarbatu.

 

Ada jembatan penghubung antarbatu

 

Di area di sebelah kanan depan homestay ke arah laut, dekat sebuah batu besar, dibuat teras/ anjungan kayu tempat pengunjung bisa duduk-duduk menikmtai sunrise dan juga ajang untuk berfoto-foto. Apalagi kalau fotonya pakai drone. Kece badai!

 

Sunrise

 

Foto dengan drone di anjungan sunrise

 

Nah kalau untuk menikmati sunset tentu harus dari sisi satunya lagi. Terdapat juga teras atau gazebo di sisi kiri bangunan homestay (sisi kiri kalau kita menghadap ke laut ya). Paling pas menanti sunset di sini. Sambl duduk-duduk menikmati teh atau kopi yang bisa dipesan di restoran homestay.

 

Sunset

 

ASAL MULA NAMA ALIF

Cukup menarik, kenapa dinamai Alif Stone Park. Ternyata ada satu batu yang menjulang menyerupai huruf Alif dalam bahasa Arab. Kalau ke sana, coba cari ya Batu Alifnya.

 

Batu Alif

 

Posisi Batu Alif

 

Sedangkan dari mana batu-batu tersebut berasal dan bagaimana proses terbentuknya, masih simpang siur penjelasannya. Beberapa sumber menyebutkan, batu-batu ini berasal dari zaman prasejarah. Batu-batuan granit besar dan seolah bergrafir ini memang mendominasi alam Natuna. Tak heran kalau pada akhir 2018 lalu Natuna telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Kawasan Geopark Nasional (Taman Bumi).

 

Sisi lain Alif Stone Park

 

O ya, selain Batu Alif, ada juga Batu Bertanya atau Asking Stone di kawasan Alif Stone Park. Batunya ada di darat, jalan kaki ke arah kiri.

 

Asking Stone

 

CARA KE NATUNA

Paling mudah dan cepat terbang dulu ke Bandara Hang Nadim Batam. Dari Batam lanjut ke Natuna, ada dua maskapai yang melayani rute Batam ke Natuna (Bandara Raden Sadjad Kota Ranai) yakni Wings Air setiap Senin sampai Sabtu dan Sriwijaya Air 4 kali dalam seminggu. Durasi terbang Batam-Natuna 1 jam 25 menit. Connecting flight Jakarta-Natuna tersedia dengan tansit di Batam sekitar 30 menit.

 

 

Bisa juga dengan Kapal Pelni KM Bukit Raya yang berangkat satu minggu sekali dengan rute Natuna-TanjungPinang-Jakarta dan Natuna-Pontianak-Jakarta dengan waktu tempuh lebih kurang 30 jam.

 

Mau jalan-jalan ke Natuna? Silakan klik www.ayokenatuna.com, atau bisa juga hubungi MyTrip di nomor WhatsApp 0811821006.

Teks: Mayawati NH Foto: Arief, Naen, Mayawati NH, Ninuk Werdiningsih, Priyo Tri Handoyo, Dok. Gunata Gura
Comment