REDDOORZ TUTUP 2019 SEBAGAI MEREK TERDEPAN DI SEGMEN TRAVEL INDONESIA 2020-01-21 22:00

 

RedDoorz menjadi merek hotel paling diingat di tengah persaingan segmen travel di Indonesia. Brand awareness RedDoorz meningkat secara konsisten sepanjang tahun dan mencapai puncak daftar top-of-mind awareness tertinggi di November 2019. Ini menandakan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengingat RedDoorz sebagai merek hotel nomor satu di Indonesia.

 

Peningkatan tersebut berkat peluncuran kampanye #BisaAja yang kemudian dinobatkan oleh YouGov sebagai "Ad of the Month" pada November 2019 lalu. YouGov mencermati terjadi peningkatan signifikan merek RedDoorz dalam brand awareness dan buzz di BrandIndex, di mana masing-masing melonjak +14,4 poin dan +7,8 poin.

 

Sandy Maulana selaku Country Marketing Director RedDoorz Indonesia, mengaku senang bahwa kampanye #BisaAja memberikan dampak yang besar. Kampanye ini bertujuan untuk membantu meringankan dan menghilangkan pengalaman kurang menyenangkan yang dialami wisatawan Indonesia. Mereka akan mendapatkan pengalaman bepergian yang nyaman dan tanpa rasa khawatir bersama dengan RedDoorz.

 

Kampanye #BisaAja berhasil meraih perhatian dan penerimaan positif dari masyarakat untuk menjawab berbagai permasalahan wisatawan Indonesia ketika mencari, menginap dan memesan hotel. Iklan komersial #BisaAja RedDoorz telah disaksikan lebih dari 14,8 juta penonton di YouTube, lebih dari 1,5 juta orang di akun Instagram @reddoorzid, serta jutaan lainnya melalui iklan di televisi.

 

Aska Primardi selaku Head of Research Jakpat menyampaikan bahwa, tingkat hunian hotel bintang 3+ dari Januari hingga November 2019 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah banyak wisatawan khususnya kaum milenial yang mencari hotel di berbagai Virtual Hotel Operators. Dan RedDoorz merupakan merek yang berhasil mencuri perhatian kaum milenial dalam persaingan industri travel yang kompetitif.

 

RedDoorz saat ini tersedia untuk diunduh di AppStore dan Google PlayStore guna melayani jutaan wisatawan di Asia Tenggara untuk mendapatkan layanan penginapan yang terjangkau, mudah diakses dan terstandardisasi.

 

Teks: Arief Nurdiyansah
Comment