PARA WANITA BERKERUDUNG DI LAPANGAN BULU TANGKIS ASIAN GAMES 2018 2018-08-26 00:00

 

Yaaahh... Ngapain nonton penyisihan awal yang masih 64 pertandingan, nggak seruuu... Pemain unggulannya juga banyak yang belum main,” tukas salah satu teman saat saya bilang akan nonton penyisihan pertandingan bulu tangkis perseorangan hari pertama dalam ajang Asian Games 2018. Tapi saya yakin saja, bakal banyak hal menarik yang akan saya temui justru di penyisihan awal. Duluuuu.... bahkan saya nonton kualifikasi PON di tahun 80-an akhir. Dan yeaah, you rite, saya banyak mendapatkan pengalaman seru yang tak terbeli. Hal-hal tak terbayangkan yang beritanya nggak masuk media massa. Nggak muat kalau diceritain satu-satu.

 

Jadi bukan yakin sembarang yakin, tapi saya sudah mengalami beberapa kali sebelumnya. Jadi saya pun nggak ragu membeli tiket pertandingan seharga Rp200.000 untuk penyisihan perseorangan bulu tangkis di Istora Senayan Jakarta 23 Agustus 2018 lalu.

 

Sesuai perkiraan, saya menemukan beberapa kejadian yang bikin bahagia. Ya iyalah, bahagia ‘kan nggak selalu harus karena menonton pertandingan jebret seru abis seperti semalam sebelumnya saat saya nonton final bulu tangkis beregu putra. Pertandingan berat sebelah karena sang lawan ternyata kemampuan bermainnya masih level ‘tujuh belasan’ justru bikin bahagia karena kita sebagai penonton bisa tertawa lepas melihat si pemain bahkan sering lolos saat memukul bola lob, juga larinya kocar-kacir saat mengejar bola (shuttle cock) dari depan net ke belakang. Foot work-nya sama sekali nggak main.

 

 

Nggak cuma saya yang tertawa terpingkal-pingkal --tapi kemudian agak ditahan juga karena nggak tega, tapi serombongan ibu-ibu di belakang saya pun sama. Malah ada yang teriak, “Aduh, sudah sini jadi mantu saya ajaaa....” Wkwkwk.... O ya, bahkan si pemain dari Saudi Arabia ini selalu tampak bingung saat wasit bicara. Begitu selesai pertandingan pun, pebulu tangkis berhijab ini baru sadar harus bersalaman setelah lawannya menyorongkan tangan di bawah net. Lucu deh... Untung dianya santai sih, ketawa-ketiwi juga, nggak menunjukkan malu atau minder. Semangat ya, Ukhti...

 

Baru kali ini pula di lapangan bulu tangkis saya melihat pemain wanita berhijab, berkerudung (dari Iran), ataupun nggak berhijab atau berkerudung tapi mengenakan celana panjang seperti pemain-pemain Pakistan. Ikut senang melihat para wanita dari negara-negara yang kebebasan kaum wanitanya agak dibatasi berlaga di ajang Asian Games, di cabang olahraga yang selama ini dikuasai negara-negara Asia Timur plus Indonesia.

 

 

 

Menurut data yang daya dapat, Saudi Arabia pada Asian Games ke-18 tahun 2018 ini mengirimkan hanya 3 atlet putri. Dua di cabang bulu tangkis dan satu di cabang taekwondo. Kemajuan yang sangat berarti tentunya bagi negara yang belum lama membolehkan kaum wanitanya menyetir mobil. Dua atlet yang berlaga pertama kali di cabang bulu tangkis ini kabarnya hanya mempersiapkan diri 4 bulan. Dan lagi, bulu tangkis termasuk olahraga yang baru dimainkan di Saudi Arabia, apalagi untuk kaum hawanya. Jadi wajar kalau penampilannya masih serba kikuk.

 

Semoga pengalaman pertama ini bisa memacu semangat mereka untuk menunjukkan yang lebih di ajang yang akan datang. Mari kita nantikan mereka berlaga di ajang Olimpiade 2020 seperti yang mereka targetkan ya....

Teks: Mayawati NH Foto: Mayawati NH, Hemawati NH
Comment