HUTAN BAMBU YANG NGGAK ADA DI INDONESIA 2016-04-27 00:00

Kyoto merupakan destinasi favorit di Jepang selain Tokyo dan Osaka. Selain pemandangan yang luar biasa saat musim gugur (Oktober-Februari) saat dedaunan berubah menjadi warna-warni, juga banyak sekali tujuan wisata yang “Jepang banget”, salah satunya Arashiyama Bamboo Forest.

Kalau ditanya kenapa harus ke Arashiyama Bamboo Forest? Jelas jawabannya adalah “karena nggak ada di Indonesia”.  Ah, masak? Bukannya hutan bambu mah di Indonesia juga banyak? Iya betul, tapi nggak serapi ini. Jalan setapaknya dibuat untuk mengurangi risiko tergelincir. Dan walaupun banyak daun bambu yang berjatuhan namun tetap sangat bersih dan terjaga. Selain itu, di lokasi hutan bambu ini banyak terdapat kuil atau bangunan berciri khas Jepang. Pokoknya, Jepang banget!

CARA KE SINI:                    

Jakarta-Kansai

Semua pesawat dari Indonesia transit 1x menuju Kansai Internasional Airport, begitu juga sebaliknya. Harga tiket PP Rp 5,5-15 juta. Total waktu penerbangan 6-7 jam (di luar transit).  Sebaiknya berangkat malam dari Jakarta dan tiba pagi di Jepang. Kalau perlu pilih kombinasi pesawat  untuk efisiensi waktu.

Kansai – Kyoto

Dari Kansai Airport ke Kyoto bisa dengan bus ata kereta. Lokasi stasiun bus dan kereta berada tepat setelah pintu keluar terminal bandara, tinggal ikuti saja petunjuk arah menuju stasiun bus atau kereta. Nggak sampai 5 menit.

Kereta JR Haruka Limited Express menuju Kyoto memakan waktu 70 menit, dengan harga tiket sekitar 3.000 yen dan jadwal keberangkatan setiap 30 menit. Bisa juga dengan Kereta JR Airport Rapid Train yang memakan waktu 100 menit dan biaya 1.850 yen, transit di Stasiun Osaka dan ambil jalur JR Kyoto Line menuju Stasiun Saga. Kalau naik bus butuh 150 menit dengan biaya 2.550 yen.

 

CARA KE ARASHIYAMA BAMBOO FOREST:

Dari Kyoto Station:

Bus: Kyoto City Bus #28 atau Kyoto Bus #71, #72, #73.

Kereta: JR Sagano Line ke Saga Arashiyama Station (paling mudah dan cepat).

Dari pusat kota Kyoto:

Bus: Kyoto City Bus #28 atau #11.

Kereta: Keifuku Arashiyama Line ke Arashiyama Station (dari Shijo Omiya Station).

Setelah turun dari Kereta (Stasiun Saga), hanya 10-15 menit saja dengan jalan kaki lewat jalan setapak sampailah kita di Arashiyama Bamboo Forest. Ada juga penyewaan sepeda tapi sepeda nggak boleh masuk ke kawasan hutan, jadi mending jalan kaki aja deh.  Ada juga becak ala Jepang (jinrikisha) yang bertarif 5.000 yen per 30 menit. Cukup mahal sih tapi sang penarik juga berperan sebagai pemandu.

 

BERAPA TIKET MASUKNYA?

Untuk masuk ke hutan bambunya aja gratis kok, dan nggak ada jam bukanya. Tapi biasanya mulai ramai pkl.08.00 dan mulai sepi pkl.17.00.

 

ADA APA AJA DI DALAM HUTAN BAMBU?

Nggak melulu bambu kok yang dilihat. Tapi ada Kuil Nonomiya yang terbilang kecil, namun banyak turis maupun penduduk lokal yang datang. Ada ritual khas yang bisa dilakukan di sini. Pertama, basuh muka di pancuran, antre di bangunan utama menuju altar, saat giliran Anda tiba di depan altar, tepukkan tangan 2X lalu panjatkan doa dan syukur. Akhiri dengan memberikan donasi di tempat yang telah disediakan.

Keluar dari kuil, susuri kembali jalur setapak menuju ke dalam hutan bambu, jalan santai sambil foto-foto 10-15 menit, Anda akan sampai di Tenryu-ji Temple. Nah, masuk sini baru ada tiket masuknya, 500 yen, dan jam operasionalnya pkl.08.30–17.30 (winter pkl.17.00). Taman di komplek kuil ini keren banget, bunga sakura di mana-mana, belum lagi bunga warna-warni lainnya. Desain jalan setapaknya dari bebatuan, Jepang banget! Juga ada kolam besar berisi ikan warna-warni dengan latar belakang bukit penuh dedaunan dan pohon bonsai raksasa.

Tenryu-ji Temple

 

Menikmati Tenryu-ji Temple bersama pasangan

 

Selesai menikmati Tenryu-Ji Temple, ada 2 alternatif jalur yang dapat dipilih:

  1.  Menelusuri jauh ke dalam hutan bambu, di ujungnya akan ada 2 pilihan, ke kiri menuju pintu masuk Ohkouchi Sansou Garden atau ke kanan ke Stasiun Kereta Torroko Arashiyama.
  2. Meninggalkan hutan bambu dan menuju lokasi berikutnya yaitu Togetsu-kyo Bridge yang menjadi ikon Kyoto.

Ke Ohkouchi Sansou Garden dipungut bayaran 1.000 yen, namun di akhir area, tiket masuk ini bisa ditukar dengan teh macha + kue manis.  Suasana taman ini sangat teratur, lebih tenang dan lebih banyak bangunan kecil yang cantik namun belum tentu bisa dimasuki.. Ada juga tempat minum teh macha di ruangan terbuka.

Togetsu-kyo Bridge dalam Bahasa Inggrisnya adalah “Moon Crossing” atau “Lintasan Bulan”.  Pemandangan jembatan ini di malam hari sangat indah, dihiasi dengan warna-warni lampu. Di ujung jembatan banyak restoran atau tempat nongkrong dengan bujet 1.000 yen (kue-kue kecil)  hingga 9.000 yen (set menu resto).  Namun pemandangan dedaunan di siang-sore hari juga nggak kalah menariknya.

Togetsu-kyo Bridge

 

Arashiyama Monkey Park, area bukit dengan lapangan terbuka penuh dengan monyet-monyet liar dan dibandrol dengan harga 550 yen, jam operasionalnya 09.00–16.00.  Perjalanan menanjak ke sana selama 45 menit memerlukan stamina yang prima. Walau banyak tempat istirahat setiap 150-200 m, tapi nggak ada kedai yang jual minuman dan makanan.  Monyet-monyet di sini masih tergolong liar, jadi dianjurkan untuk tidak menyentuh, memanggil, memberi makan tanpa panduan penjaga setempat. Anda juga bisa menyaksikan Kota Kyoto dari bukit ini.

 

TRANSPORTASI DI KYOTO

Kyoto termasuk kota kecil, jadi untuk transportasi keliling bisa dengan bus. Harga tiket bus 230 yen dan 120 yen untuk anak-anak. Untuk lebih irit beli saja tiket One Day Pass dengan harga 500 yen untuk dewasa dan 250 yen untuk anak-anak. Bisa dipakai berkali-kali sepanjang hari.

Teks & Foto: Fransiskus Ipang K, Joan Mamahit (foto utama)
Comment