HALO GAES... PAPUA BARAT JUGA PUNYA NEGERI DI ATAS AWAN LHO! 2019-09-24 00:15

Negeri di atas awan Petik Bintang, keren!

 

Berada di tempat tinggi dan melihat gerumbulan awan ada di bawah kita itu sesuatu banget! Makanya setiap kali ada “negeri di atas awan” yang baru, berbondong-bondong orang datang, ingin melihat dan merasakan langsung. Sekarang yang sedang viral adalah Gunung Luhur di Citorek, Lebak, Banten. Sayang, karena infrastruktur belum sepenuhnya siap dan terlalu banyak yang datang, banyak yang kecewa. Sebenarnya Indonesia kita punya banyak sekali “negeri di atas awan”. Salah satunya yang hingga saat ini masih sepi adalah Petik Bintang di Papua Barat. MyTrip beruntung pernah mengunjunginya, Desember 2017.

 

DI MANA DAN BAGAIMANA KE PETIK BINTANG?

Petik Bintang berada di jalur Trans Papua ruas Sorong-Ayamaru-Manokwari, Papua Barat. Tepatnya berada di kilometer 259 antara Sorong (km 0) ke arah Manokwari. Ketinggiannya 1.012 mdpl, merupakan titik tertinggi di Trans Papua Barat. Bisa ditempuh dengan mobil 4WD dari Sorong sekitar 6 jam, sedangkan dari Manokwari 9-10 jam. Bisa lebih cepat kalau Trans Papua ruas ini sudah rampung 100%.

 

Baca juga: "Potensi Wisata Trans Papua (Bagian 1): Rute Sorong-Maybrat-Manokwari"

 

Jalanan yang membelah pegunungan di sini terhitung jalan tembus baru, sejak proyek Trans Papua dikerjakan. Kondisi jalanan keseluruhan pada Desember 2017 saja relatif sudah bagus, aspal mulus dan masih baru bahkan ada garis putus-putus di tengah, ada juga yang masih berupa urugan pilihan, atau aspalnya baru separuh badan jalan. Mungkin sekarang, setelah nyaris 2 tahun berlalu, jalanannya sudah aspal semua.

 

Kondisi jalan 2 tahun lalu

 

JAM BERAPA SEBAIKNYA TIBA?

Sama seperti “negeri di atas awan” lainnya, waktu tercantik adalah pagi buta menjelang sunrise sampai sekitar pukul 8 pagi. MyTrip yang berangkat jam 4 pagi dari Ayamaru tiba di Petik Bintang pukul 6. Gerumbulan awan terlihat lebat di kiri kanan jalan. Amazing!

 

Gerumbulan awan lebat di kiri kanan jalan

 

NGAPAIN AJA DAN ADA APA AJA?

Setelah melewati tanjakan demi tanjakan, kami pun berhenti di Puncak Petik Bintang, berupa area terbuka di mana kami bisa memandang lansekap 360 derajat dan melihat gerumbulan awan jauh di bawah kami. Fantastis!!

 

Gerumbulan awan di sisi kiri jalan

 

Di sisi kiri kita akan melihat lembah yang diselimuti gerumbulan awan. Nah di bagian kiri jalan ini ada sisa gundukan bukit yang aman dinaiki, tapi tetap harus hati-hati. Berfoto di ujung gundukan ini dengan latar awan di bawah keren abis!

 

Berfoto di sini sambil menikmati awan di bawah sana

 

Di sisi kanan di kejauhan kita akan melihat ruas jalan bertanah cokelat yang terlihat menyembul dari balik pepohonan.

 

Ruas jalan menyembul di balik pepohonan

 

Sekadar berfoto dengan aneka pose di tengah jalan dengan latar segala arah juga bakal membuat Instagram Anda punya tambahan foto untuk diunggah. Kami menghabiskan waktu 1 jam di sini. Nggak puas-puas rasanya memandangi keindahan dan kesenyapan di Petik Bintang. Catat ya, senyap, nggak ada orang lain selain kami, hohoho...

 

Sepi, hanya ada kami

 

Maju lagi dengan mobil nggak sampai 5 menit, kami tergoda berhenti, berfoto-foto lagi. Selain pemandangan jalanan berliku di kejauhan di bawah kami, juga ada arakan awan lagi. Dan yang membuat kami terpukau di sini adalah kontur warna-warni tebing batunya. Laksana rainbow mountain!

 

Laksana rainbow mountain!

 

ADA FASILITAS APA?

Dua tahun lalu sih nggak ada sama sekali. Tapi mungkin nggak sampai 5 tahun lagi sudah ada penjual jagung bakar dan gorengan di sini, ahahaha...

 

Bagaimana? Tertarik ke sini?

 

Bagaimana, tertarik ke Petik Bintang? Iya kalau dari Jakarta memang jauh dan mahal sih ongkosnya. Tapi ‘kan menikmatinya nggak perlu rebutan dengan pengunjung lain seperti di Citorek, hahaha....

Teks: Mayawati NH Foto: Gunata Gura, Mayawati NH, Priyo Tri Handoyo
Comment