Cave Postojna yang berada di Postojnska Jama Park
Republik Slovenia adalah salah satu negara pecahan Yugoslavia yang terletak di tengah benua Eropa, di Semenanjung Balkan. Mungkin kurang terkenal dibanding tetangganya, Italia, Austria, Hungaria dan Kroasia, tetapi Slovenia dikaruniai alam cantik pegunungan The Alps (Julian Alps, Kamnik-Savinja Alps dan Karawanks mountain range), juga tepi pantai Laut Adriatik yang tak kalah indahnya dari pantai-pantai Mediterania.
Tambah menarik karena Slovenia merupakan persimpangan budaya Slavic, Jerman dan Romawi (Italia) dan rute perdagangan penting di Eropa. Bahasa nasionalnya adalah Slovene. First lady Amerika yang sekarang, Melania Trump (bernama asli Melanija Knavs), berasal dari Slovenia.
Saya dan keluarga berkunjung ke Slovenia selama 2 hari di akhir Desember 2019 dengan menggunakan mobil sewa. Dibutuhkan Visa Schengen untuk masuk Slovenia. Kami berangkat dari Vienna, Austria, dan hanya sempat berkunjung ke Lake Bled, Ljubljana dan Predjama Castle. Tentu masih banyak daerah di Slovenia yang belum kami eksplor, dan hingga kini kami masih terkenang dengan kecantikannya.
Baca bagian pertama di sini.
PREDJAMA CASTLE
Kurang lebih satu jam berkendara keluar dari Kota Ljubljana, ibu kota Slovenia, lalu melewati jalan motorway (jalan tol) dan jalan sempit pedesaan khas Slovenia, sampailah kami di Predjama Castle. Predjama Castle adalah kastil yang berdiri di dalam dan di depan mulut gua. Kastil gua terbesar di dunia yang berusia 800 tahun ini dulunya merupakan tempat tinggal sekaligus persembunyian Robber Knight (semacam penguasa daerah) Erasmus of Luegg pada abad ke-15. Kastil ini menjadi inspirasi pencipta Game of Throne (karya George RR Martin) dan juga sempat dijadikan setting film Armour of God (1986) yang dibintangi Jacky Chan.
Predjama Castle, di depan mulut gua
Predjama Castle saat malam penuh bintang
Parkir mobil dan toilet di sini gratis tetapi biaya masuk ke kastilnya agak mahal yaitu sebesar EUR 13,80. Predjama Castle sendiri merupakan sebagian dari atraksi wisata alam daerah bernama Postojnska Jama Park, di mana terdapat juga Cave Postojna (gua dengan stalagmit tinggi yang memiliki underground train) dengan Vivariumnya. Vivarium (tempat pemeliharaan hewan) ini terletak di dekat pintu masuk Cave Postojna yang berisi berbagai pameran hewan bawah tanah seperti olm (salamander air berjulukan baby dragon) dan serangga coklat berbentuk unik berleher tipis (slenderneck beetle) yang hidup di stalagmit gua. Konon olm dapat hidup tanpa makanan hingga 10 tahun!
Cave Postojna dan underground train-nya
Sepertinya butuh lebih dari satu hari untuk berwisata di Postojnska Jama. Dan melihat medannya, sepertinya agak sulit menuju Predjama Castle jika hanya menggunakan kendaraan umum. Jalan menuju Predjama Castle sangat sempit dan melewati jalan-jalan pedesaan, membuat kita cenderung mengemudikan kendaraan secara perlahan. Untungnya karena harus berhati-hati mengemudi, kita jadi bisa menikmati suasana tenang rumah-rumah penduduk desa Slovenia dan sesekali melihat ibu-ibu berjalan membawa kantung belanjaan padat sayuran.
Cave Postojna dan stalagtit-stalagmitnya
Terdapat paket-paket tur kunjungan penuh satu hari di tempat ini (Park, Castle, Cave, dan Vivarium) dengan keberangkatan dari Ljubljana. Jika membaca website wisata Slovenia, banyak yang menyarankan agar tinggal minimal 2 hari di daerah ini supaya puas mengeksplorasi Postojnska Jama. Namun karena keterbatasan waktu, kami hanya sempat ke Predjama Castle saja (itu juga karena terburu-buru tidak sempat masuk ke dalam kastilnya). Kami hanya sempat berfoto di depannya dan menumpang makan siang di bench dekat kapel kecil sebelum berangkat menuju tujuan kami selanjutnya: Budapest di Hungaria. Kami sangat menyesal tidak memiliki waktu banyak untuk eksplorasi Predjama Castle lebih mendalam dan masuk ke dalam Cave Postojna. Ya, memang waktu dua hari tidaklah cukup.
Baca juga: “Mari Mengenal Kapel Silent Night, Tempat Lagu Malam Kudus Pertama Kali Dikumandangkan”
Akhir kata, Slovenia memang cantik dan banyak memiliki tempat unik. Walaupun penduduknya banyak yang tidak bisa berbahasa Inggris, tetapi mereka cukup ramah dan helpful. Suatu saat nanti kami pasti akan kembali mengunjungi Slovenia. Sesuai slogan pariwisata Slovenia “I FEEL SLOVENIA” …mendadak kami pun jatuh cinta pada SLOVENIA.