KATA NICHOLAS SAPUTRA, MENYELAM DI TN KOMODO ITU.... 2017-09-21 00:00

Banyak ikan saat arus kuat

 

Pada dasarnya menyelam di Komodo dibagi menjadi 2 tempat dan 2 musim. Tempatnya di perairan utara dan perairan selatan kepulauan. Sementara untuk musimnya, musim angin barat dan angin tenggara. Kedua musim dan tempat ini saling berkaitan.

 

Pada musim angin tenggara, Juni-September, di mana puncaknya bulan Agustus, cuaca cerah. Jarang sekali ada awan menggantung. Biasanya penyelaman dilakukan di wilayah utara seperti di Gili Lawa, Batu Bolong dan Taka Makassar. Ini disebabkan angin tenggara yang berembus dari arah Australia terhalang Pulau Rinca dan Pulau Komodo bagian selatan. Gelombang yang diakibatkan angin tenggara ini tidak sampai ke perairan utara. Angin tenggara juga membawa udara kering dan dingin. Ini waktu favorit untuk menyelam di Perairan Komodo. Apalagi kita dapat bonus pemandangan pulau-pulau yang dramatis dengan savana yang berwarna kecoklatan. Ditambah lagi dengan proses matahari tenggelam di mana biasanya matahari terlihat bulat penuh ketika menyentuh cakrawala. Langit yang berwarna jingga, merah hingga keunguan setelah matahari tenggelam merupakan pemandangan yang tidak ternilai indahnya.

 

 

Di perairan utara dapat ditemukan banyak ikan-ikan besar dan biasanya disertai arus kuat. Tidak disarankan untuk pemula. Namun ada beberapa tempat yang cukup mudah diselami seperti Pulau Sebayur yang memiliki wall dengan koral yang masih sehat. Atau menunggu sampai arus tidak terlalu kuat, sehingga kita tetap bisa turun di tempat-tempat favorit seperti Batu Bolong, Castle Rock, Taka Makassar. Tapi konsekuensinya jumlah ikan tidak terlalu banyak bila dibandingkan ketika arus sedang kuat.

 

Kebalikannya Oktober -Mei merupakan musim angin barat. Angin dari arah barat yang berembus kencang menerpa seluruh pulau membawa kumpulan awan hujan yang kapan saja bisa mengguyur. Namun berbeda dengan angin tenggara yang bertiup secara konstan, angin barat biasanya memiliki jeda-jeda waktu berhenti. Ketika bertiup kencang, memang menyulitkan kapal untuk berjalan karena gelombang dan badai. Namun terkadang para penyelam cukup beruntung untuk menikmati satu minggu yang cerah. Ini sering terjadi di bulan Januari dan Februari.

 

Selama musim angin barat banyak penyelam memilih untuk menyelam di perairan selatan. Berbeda dengan musim angin tenggara di mana suhu air di selatan sangat dingin (19 derajat C), di musim ini suhu air cukup hangat (25-28 derajat C). Banyak tempat penyelaman yang menarik.  Di Cannibal Rock misalnya, dapat ditemukan soft coral berwarna-warni. Sea apple yang jarang ditemukan di tempat lain bertebaran di dinding-dinding batu. Rhinophias dan beragam nudibranch juga bisa ditemukan di tempat ini. Manta Alley adalah tempat favorit untuk menyelam bersama manta. Biasanya 6-7 manta berputar-putar penasaran di atas kita sambil mengelilingi gelembung udara.

 

 

Selain di perairan selatan, pada musim ini juga saat yang baik untuk melihat manta ray di Taka Makassar. Kalau saat musim angin tenggara kita hanya dapat melihat 4-5 manta ray, pada musim angin barat biasanya kita akan lihat lebih banyak yaitu sekitar 8-15 ekor. Bahkan sekitar Februari-Maret bisa ditemukan ratusan manta di Taka Makassar. Mereka berbaris dan menari-nari sambil memakan plankton di perairan utara ini.

 

Udara yang lembab dan sering terjadi hujan dan badai merupakan kekurangan selama musim angin barat. Namun bila kita menuju tempat yang tepat dan terkadang beruntung mendapatkan cuaca cerah, menyelam  di musim ini bisa sangat menyenangkan dengan karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan penyelaman selama musim angin tenggara.

 

Di luar pembagian musim dan wilayah, dari segi karakteristik, dunia bawah laut TN Komodo sungguh menawarkan pengalaman luar biasa. Keragaman kontur penyelaman seperti slope, wall, pinnacle, sea mount dll, merupakan kelebihan tempat ini sehingga para penyelam tidak bosan. Selain itu keragaman hayati alam bawah lautnya juga sulit ditandingi tempat lain.

 

Selain untuk menyelam, TN Komodo juga menarik untuk snorkeling, island hopping, dan trekking melihat komodo hidup di alam liar. Pulau-pulau kosong tak berpenguni banyak tesebar di wilayah kepulauan ini. Pulau-pulau tersebut memiliki pantai pasir putih yang bersih dan koral bagus yang bisa dinikmati sambil bersantai berkeliling dengan kapal.

 

 

Pilihan yang paling populer untuk para peyelam adalah dengan live-aboard atau tinggal di kapal selama trip. Lebih hemat waktu untuk menuju lokasi penyelaman dan daya jangkaunya lebih luas. Namun apabila Anda ingin bersantai sambil melakukan kegiatan selain menyelam, land base pilihan yang menarik. Bisa menginap di hotel-hotel yang tersebar di Labuan Bajo maupun resort-resort di pulau-pulau kecil seperti Kanawa, Bidadari dan Seraya Kecil.

 

Labuan Bajo

 

TIPS

1.       Pastikan dive operator/guide Anda memilih waktu yang tepat untuk menyelam, saat arus tidak terlalu kuat, namun ikan masih banyak. Guide yang baik biasanya tepat memprediksi waktu ini.

2.       Pilih musim yang tepat sesuai dengan tujuan dan segala konsekuensinya. Pada dasarnya menyelam di Komodo bisa sepanjang tahun, namun karakteristik musim yang berbeda menentukan pengalaman diving yang berbeda pula.

3.       Tunda penyelaman sampai keesokan paginya apabila Anda tiba di Labuan Bajo pada siang/sore hari. Penerbangan yang melelahkan akan menguras tenaga, apalagi jika menyelam di arus yang kuat.

4.       Labuan Bajo kota yang menarik. Apabila Anda memilih live-aboard, sempatkanlah menginap di kota ini. Banyak restoran dan tempat nongkrong yang sayang untuk dilewatkan.

 

Tulisan ini khusus dibuat Nicholas Saputra yang sudah bolak-balik menyelam di Komodo untuk dimuat di Majalah MyTrip vol 8/2012

Baca juga “8 Hal yang Harus Dilakukan di Taman Nasional Komodo

Teks & Foto: Nicholas Saputra
Comment