INI DIA YANG LAGI HITS DI JAKARTA: RTH & RPTRA KALIJODO! 2017-03-02 00:00

 

Coba masukkan kata kunci “RPTRA” atau “RTH”, maka yang keluar paling atas adalah RPTRA atau RTH Kalijodo. Saking lagi ngehitsnya ini tempat yang berada di Jl. Pangeran Tubagus Angke No.19, Tambora, Penjaringan, Jakarta Barat & Jakarta Utara. Iya, fasilitas publik ini berada sekaligus di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. RTH (Ruang Terbuka Hijau)-nya berada di Jakarta Utara, sedangkan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak)-nya ada di Jakarta Barat.

 

Ruang Terbuka Hijau, sekarang masih gersang

 

DUA BULAN TIGA KALI KE KALIJODO

Doyan banget ya saya sama Kalijodo, sampai-sampai dalam rentang waktu 2 bulan saya yang warga Kota Bekasi sudah tiga kali ke sana. Pertama tanggal 29 Desember 2016, kedua tanggal 14 Januari 2017 –saat tempat ini belum diresmikan, serta yang terbaru tanggal 26 Februari 2017, empat hari setelah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dua kali yang pertama, saya datang belum ada mural di dinding utamanya. Makanya saya datang lagi supaya bisa berfoto keren di depan dinding bermural itu.

 

Harus antre untuk berpose di depan dinding bermural ini

 

Ruang terbukanya memang masih panas saat matahari bersinar di siang hari yang cerah, karena pohon-pohon yang ditanam masih kurus dan belum memberikan keteduhan. Tapi saya lihat anak-anak riang gembira aja tuh bermain di perosotan, ayunan, jungkat-jungkit maupun lapangan bola mini di bagian RPTRA, begitu juga barisan remaja yang dengan tangkas menerbang-nerbangkan diri dengan papan skateboard di skatepark bertaraf internasional maupun yang dengan lincah melarikan sepedanya di lintasan sepeda bergelombang di bagian RTH.

 

Anak-anak gembira bermain perosotan

 

Permainan jungkat-jungkit

 

Lintasan sepeda bergelombang

 

Mengintip perpustakaan mini di bagian RPTRA, penuh sesak dengan anak-anak maupun orang tua yang tengah membaca buku. Yang duduk-duduk saja atau membuka bekal piknik sambil menikmati angin yang kencang bertiup di area terbuka yang beratap tembus cahaya juga banyak. Saat sore menjelang malah pengunjung tambah menyemut.

 

Warga membuka bekal

 

ADA APA LAGI YANG BARU?

Selain mural, ada hal baru lainnya dalam kunjungan saya ketiga. Eh kok banyak becak berseliweran? Bukan, ini bukan karena becak dihidupkan lagi di Jakarta. Tapi itu adalah becak yang disewakan bagi pengunjung dengan tarif Rp 15.000 (untuk becak kecil) dan Rp 20.000 (becak besar) selama 15 menit. Anda bisa puas berkeliling di lintasan jogging di RTH dan RPTRA seluas total 3,4 hektar ini. Selain becak juga ada penyewaan mobil kayuh yang bisa memuat maksimal 5 orang dengan tarif Rp 30.000 untuk satu putaran. Mau yang lebih fun, coba sewa skuter dengan tarif Rp 15.000 per 15 menit. Ada juga jenis sepeda unik yang mengayuhnya sambil agak rebahan, disewakan juga. Plus kuda-kudaan untuk anak-anak. Seru lah pokoknya, banyak pilihan. Semua penyewaan ini dimiliki per orangan/warga yang telah mengantungi izin dari pihak pengelola.

 

Becak disewakan

 

Mobil kayuh, bisa disewa satu putaran

 

Lapar setelah lelah bermain? Datanglah ke deretan ujung sisi utara untuk membeli aneka makanan, camilan dan minuman yang dijajakan oleh warga. Fasilitas lain seperti toilet dan mushola tentu juga disediakan, begitu juga mesin penjualan minuman kemasan. Seneng lho melihat muka warga yang bahagia karena untuk pertama kalinya beli minuman di mesin. Dan, taraaa... botol/kaleng minumannya nyeplos sendiri. Bahagia itu sederhana, sobat....

 

Area jajanan

 

Pos Pengaduan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak juga ada di sini, juga ruang PKK. O ya, dipasang juga plang berisi nomor darurat (kepolisian, ambulan, pemadam kebakaran, rumah sakit, SAR) jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Dan yang tak kalah penting, disediakan bus gratis dari Balai Kota ke Kalijodo PP. Asyik ‘kan?

 

O ya, RTH dibuka 24 jam, sedangkan arena bermain anak di RPTRA dibuka pukul 08.00- 20.00. Mmm... nanti kali keempat datang ke sini, saya harus datang malam hari nih untuk melihat suasana yang beda.

 

SANG PERANCANG DAN TARGETNYA

Adalah Gregorius Antar Awal atau yang biasa dipanggil Yori Antar, arsitek kondang yang merancang RPTRA & RTH Kalijodo. Mengutip Tempo.co, Yori menjelaskan pembangunan RTH & RPTRA Kalijodo belum selesai, baru tahap satu. Dan masih ada dua tahap pembangunan lagi.

 

"Tahap dua adalah pembangunan masjid, sesuai permintaan masyarakat. Dan akan juga dibangun aula untuk kendurian sunatan atau kawinan," kata Yori Antar. Bantaran Kali Krendang yang ada di sebelah RTH juga akan dibenahi di tahap dua. 

Kali Krendang


Sedangkan untuk tahap tiga, Yori mengatakan akan memaksimalkan RTH & RPTRA Kalijodo sebagai motor penggerak ekonomi di lingkungan sekitarnya. Rencananya, tiga buah jembatan akan dibangun melintasi Kali Krendang ke Jalan Bidara Raya. Dengan jembatan itu, jalanan di seberangnya (Jalan Bidara Raya) diharapkan bisa ramai dan menjadi pusat kuliner. 

 

Takjub kaaan... kaan.... Area yang dulunya tempat prostitusi yang dikuasai para preman ini, setelah digusur Februari 2016 lalu, kini berubah jadi tempat yang penuh manfaat buat orang banyak. Bukan cuma warga Jakarta lho yang datang, tapi juga dari luar kota. Kelak Kalijodo ini ditargetkan menjadi ikon baru Jakarta yang “kalau belum ke sini belum ke Jakarta deh!”

 

Bakal jadi ikon baru Jakarta

 

JANGAN SALAH! RUANG PUBLIK INI PUNYA PEMDA DKI, BUKAN SINARMAS LAND

Sempat beredar isu konyol di media sosial bahwa ternyata ruang publik ini punya Sinarmas Land, buktinya ada nama itu di bawah tulisan RTH RPTRA KALIJODO. Jadi katanya nantinya tempat ini akan berbayar dan dikelola bukan oleh Pemda.

 

Sinarmas Land yang mengeluarkan dana pembangunan, namanya ditempel di dinding

 

Aaah rupanya yang melontarkan isu itu kurang baca ya.... Nama Sinarmas Land memang ada dicantumkan di sana karena untuk pembangunan ruang publik ini Pemda DKI tidak memakai uang APBD melainkan meminta Sinarmas Land mengeluarkan dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nya sebanyak Rp 25 miliar. Tapi pengembang tersebut tidak mendapatkan hak atas tanah di Kalijodo, cuma dapat pasang nama doang. Pasang baliho iklan aja nggak dikasih. Jadi, sudah paham?

 

Kalau sudah paham, yuk ke Kalijodo! Jangan lupa jaga kebersihan, buanglah sampah pada tempatnya. 

 

 

Teks & Foto: Mayawati NH
Comment
Hema

Saya sdh ke sini akh Feb..senang bgt ada ruang terbuka seperti ini di Jakarta walau sy bukan warga Jkt tp bisa nikmatin

2017-03-02